Rezeki dari Langit, Al Anat dan Al ‘Ana’u

Rezeki dari Langit, Al Anat dan Al 'Ana'u
Ilustrasi foto: sumbarprov.go.id
Bagikan

Rezeki dari Langit, Al Anat dan Al ‘Ana’u

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Tahun 2023 diperkirakan terjadi resesi dunia. Resesi global ditandai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia, melandainya permintaan dari negara maju, melemahnya harga komoditas, dan terjadinya arus pembalikan modal (capital reserval).

Perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta permintaan dari negara maju sudah terasa sejak kuartal II-2022. Secara teknikal, Amerika Serikat (AS) bahkan sudah memasuki resesi pada April-Juni tahun ini.

China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua setelah AS pun tak berkutik. Ekonomi Negara Tirai Bambu tumbuh 0,4% pada kuartal II-2022 (year on year/yoy), jauh lebih rendah dibandingkan 4,8% pada kuartal I-2022.

Perekonomian Uni Eropa tumbuh 4,1% pada kuartal II-2022, terendah dibandingkan tiga kuartal sebelumnya. Sementara itu, ekonomi Inggris tumbuh 4,4% pada April-Juni tahun ini, terendah sejak kuartal I-2021. Bagi Indonesia dampaknya bakal panjang, kalo sekarang resesi diperkirakan tahun 2024 baru kelar.

Pemerintah dan pengusaha ketar ketir. Kemarin menko Muhadjir setuju dengan pengurangan jam kerja bagi buruh sebagai dampak dari pabrik minim produksi. Permintaan tekstil dari luar negeri menurun. Orang bule lebih mikirin makan daripada baju. Jam kerja berkurang otomatis gaji berkurang. Ujung2nya rakyat kecil jadi susah.

Keponakan saya yang kerja di pabrik YKK yang produksi zipper, sudah beberapa bulan ini pindah dari bagian produksi ke bagian HSE. Semua karyawan kontrak distop hanya menyisakan karyawan tetap yang bekerja tanpa lemburan. Produksi sudah jauh berkurang karena ekspor sudah tiada. Jika kondisi ini berjalan terus orang kuatir dengan nasib pekerjaannya, kuatir masih bisa makan gak.

Al Quran berbicara tentang kekuatiran manusia terhadap rezeki, dalam Surat Adz- Dzāriyāt ayat 22-23 disebutkan:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.
فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ
Maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.

Allah menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa berat memeliharanya. “Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya” (QS Al Baqarah: 255). Langit dan bumi segitu gedenya tidak berat dipelihara masa iya timbang menciptakan sepotong pizza buat kita gak bisa, kan mustahil.
Dia telah mengatur rumitnya perjalanan trilyunan bintang di angkasa dengan mudah masa iya timbang ngatur hidup kita yang sangat sederhana gak mampu, kan aneh. Apa sulitnya bagi Allah menciptakan sepotong roti untuk kita sementara Dia telah menciptakan alam yang sangat besar ini.

Saya pernah konsultasi ke Mustaqim perihal anak temen yang mo bikin skripsi, sambil merem dia jawabnya. Wong kandidat Doktor ditanya skripsi. Yang mampu menciptakan yang besar pasti mampu menciptakan part-part-nya.

So… perusahaan tidak selamanya eksis, pemerintahan tidak selamanya berkuasa. Jika rezeki disandarkan kepada mereka maka suatu saat akan menyesal. Sandarkan rezeki kepada pemilik langit karena dari sanalah turunnya. Selama langit masih ada maka selama itu pulalah harapan selalu ada.

Uniknya kata rezeki pada ayat diatas dan pada Al Quran secara umum diiringi dengan penyebutan kekuasaan langit dan bumi. Misal pada akhir ayat 11 surah Ath Thalaq disebutkan,
Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya. (QS Ath Thalaq: 11)

Kemudian pada ayat selanjutnya disebutkan,
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS Ath Thalaq: 12)

Tak ada susahnya bagi Allah memberi rezeki kepada seluruh manusia sehingga tak satupun dari mereka yang kelaparan karena Dia pencipta 7 lapis langit dan 7 lapis bumi. Yang mampu membuat disertasi tak usah diragukan lagi kemampuannya membuat skripsi.

Dulu saya pernah ketemu pengusaha kakap namanya Ali Idung. Ketemunya di tempat showroom supercar miliknya di daerah tanah abang. Baru kali itu saya masuk ke showroom mobil mewah. Disana ada sekitar 10 mobil Lambo dan Porsche. Saya cuma liat sekilas, gak berani pegang. Naik ke lantai 2 yang merupakan kantornya, ngobrol hanya 10 menit setelah itu dia pergi. Saya disuguhi kopi starbuck oleh OB-nya. Seumur2 baru kali ini bertamu disuguhi kopi starbuck, biasanya kan kopi sachetan. Aura sultannya uda berasa.

Kemudian saya ngobrol dengan pengacaranya. Dia ngomong gini, kita punya lahan parkir di Orchard Singapore. Buset deh, dalam hati saya. Lha saya nginjek Singapore aja belum pernah, nih orang malah punya tanah disana. Apakah saya percaya jika dia kaya? Jelaslah, ainul yaqin, uda ngeliat dengan mata kepala sendiri.

Kita minta rezeki kepada Allah, untuk meyakinkan kita bahwa Dia Maha Kaya maka Dia berfirman Aku memiliki tujuh langit dan tujuh bumi, “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.” Dahsyat… Allah memamerkan perbendaharaanNya. Yang punya seencrit tanah di Singapore aja bikin saya melongo apalagi yang punya 7 lapis langit dan bumi.

Ketika berbicara tentang kekuasaanNya, Al Quran juga menyandingkan dengan kehebatan penciptaan.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. (QS Yasin: 82)

Tuhan berfirman Dia berkuasa dalam berkehendak dan amat mudah bagiNya mewujudkan itu, semudah mengucapkan kata “kun”. Jangankan menjadikan kita sebagai konglomerat, menciptakan langit dan bumi aja mudah. Kalian perhatikan ayat sebelumnya:

Dan tidaklah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (QS Yasin: 81)

Dia berkuasa dalam kehendak dan amat mudah bagi-Nya coz Dia pemilik langit dan bumi. Jadi kebayang dong kalo kita minta rumah seluas 500 m2 di Jakarta betapa mudah bagi-Nya, wong bumi yang 510 juta km2 aja milik-Nya.

Bahkan hebatnya, Tuhan mampu menciptakan kembaran langit dan bumi, teori multiverse. FYI film Spiderman No Way Home mengacu pada teori ini. Untuk siapa multiverse diciptakan? Untuk kita seorangan. Jadi kalo sekarang saya main ke rumah Budi Kuswanto harus nyebrang lautan, maka dengan multiverse saya harus nyebrang alam semesta. Kebayang gak? Gak lah… wong punya rumah 500 m2 aja belum kebayang.

Menariknya semua penciptaan itu sangat mudah cukup dengan satu kata “kun”. So… kalo dunia ini resesi, hidup jadi susah, nyari duit susah, nyari job susah. Amat mudah bagi Allah untuk menciptakan bumi lain bahkan alam lain bagi kita hamba2-Nya. Paham ya…? Yang susah itu bukan menciptakan semesta lain tapi melihat kalian istiqomah bermunajat kepadaNya. ?
Ngapain capek2 pindah ke semesta lain kalo disana jam 3 juga masih tidur? ??

————

Rezeki dari Langit, Al Anat dan Al ‘Ana’u (Bagian 2)

Ada sebuah kisah begini:
Dua orang faqir lewat di jalan menuju istana. Mereka berdua berhenti di tembok istana, tepat di bawah jendela kamar putri raja.

Orang Faqir A, mengangkat kedua tangannya dan berkata;
“رزقي على الله”
“Rezekiku telah dijamin Allah ta’ala.”
Mendengar hal itu, Tuan Putri melemparkan 1 koin dirham (setara dengan 100 ribu rupiah) kepada faqir A. Lalu giliran si Faqir B mengangkat kedua tangannya dan berkata;
“رزقي على الأميرة”
“Rezekiku berada di tangan Tuan Putri”

Si Faqir B pun tak menurunkan tangannya dan tetap memuji muji sambil bersenandung hingga Sang Putri senang karenanya. Dengan tersenyum gembira tuan putri masuk ke kamar dan mengambil roti. Kemudian ia selipkan cincin almas (berlian) ke dalamnya dan ia lemparkan roti itu kepada si faqir B.

Si Faqir B menangkap roti itu dengan muka masam, uda capek2 memuji cuma dikasi roti 2 ribuan. Apes dah gua, pikirnya. Dia menjual roti tersebut kepada Faqir A dengan harga 1 dirham. Transaksi pun terjadi. Akhirnya si faqir A mendapat cincin berlian (setara dengan 300 juta untuk yang bersertifikat GIA uk.1 karat/0,2 gram) sementara faqir B hanya mendapat selembar proklamator.

Apa yang bisa disimpulkan dari kisah diatas?

Rezeki itu ditangan Allah, bukan ditangan sang putri walau berniat kasi cincin ke faqir B. Juga bukan di tangan faqir B walau tuh cincin diawal sudah ada ditangannya.

Begitulah rezeki, kadang kita liat uda didepan mata tapi malah pergi. Ada pedagang onlen uda ditanya macem2 sampe dijanjikan transfer esok harinya, ditungguin dari pagi ternyata zonk. Ada broker uda ngitung fee ketika buyer dan owner tanda tangan didepan notaris, ee… bisa buyar. Itu karena yang memberi rezeki adalah Allah bukan manusia. Hak prerogratif pemberian rezeki adalah milik Allah.

Al Imam asy Syafi’i dalam Diwan Syair berkata;
ورزقك ليس ينقصه التأني
وليس يزيد في الرزق العناءُ
“Dan sungguh rezekimu itu tidak akan berkurang karena kamu bersikap ta’anni (selektif dan banyak perhitungan). Rezekimu itu juga tidak bakalan bertambah meskipun kamu al ‘Ana’u (mati matian mengusahakannya).”

Maksud kalimat diatas rezeki tak ada hubungannya dengan produktivitas kerja, mau sering lembur atau tidak tetep tak bertambah. Rezeki juga tak ada hubungannya dengan sifat hemat. Gak ada orang kaya karena dari hemat. Peribahasa dulu yang mengatakan “hemat pangkal kaya” adalah salah. Coba tanya Kaesang dan Erina darimana dia dapat duit untuk biaya resepsi nikah yang super mewah kemarin. Yang jelas bukan dari penghematan biaya hidup.

Ada keponakan saya cermat banget ama duit. Dia bikin tabungan buat anak padahal nikah aja belum, bikin tabungan buat nikah. Pokoknya semua gaji dibagi2 sesuai planning. Bolehkah itu? Boleh aja, itu gunanya ilmu matematika. Tapi kalo hitungan itu bikin anak yatim dan orang miskin kelaparan gara2 tidak ada dalam anggaran maka ketahuilah bersedekah tak pernah mengurangi harta.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim No. 2558)

Jika dibuka kesempatan sedekah, entah itu ketemu anak yatim atau dapet WA dari orang yang kesulitan ekonomi maka lupakan semua hitungan finansialmu, lupakan sikap ta’anni. Terjang itu Al Aqabah niscaya engkau akan dapati janjiNya,
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba’: 39).

Rezeki juga tak akan bertambah walau kalian banting tulang peras keringat hingga tulang istri dibanting kayak Rizky Billard kata media (sedari awal saya sudah tau kasus ini settingan, cuma netijen 62 aja yang gampang diboongin). Rezeki itu sudah ada takarannya. Kita hanya menjemput rezeki, bahasanya ‘Aa Gym, bukan mencari rezeki.

Kalo gitu gak perlu lembur bang? Tergantung bentuk ikhtiarmu. Jika kalian cenderung pada ikhtiar duniawi maka perbanyak usaha, entah itu lembur atau double job. Tapi jika kalian berikhtiar ukhrawi, dimana doamu bisa tembus ke langit, kalian tidur rezeki bakal ketuk pintu rumahmu.

Imam al Qurthubi dalam tafsirnya Al Jāmi’ terkait ayat di atas, menukil sebuah riwayat;
وعن أبي سعيد الخدري قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم : لو أن أحدكم فر من رزقه لتبعه كما يتبعه الموت أسنده الثعلبي
Diriwayatkan Abu Said al Khudry bahwa Rasulullah pernah bersabda;
“Seandainya seseorang dari kalian melarikan diri dari rizkinya, sungguh rizki itu akan mengikutinya sebagaimana kematian (mendatanginya).”

Rezeki itu sudah ditakar, yang belum ditakar adalah ikhtiar kita (baca ibadah, karena mencari rezeki adalah bagian dari ibadah). Maka perbaguslah dalam ikhtiarmu sebagaimana kalian membaguskan ibadah. Jangan terlambat hadir, jangan korupsi waktu, jangan menunda2 pekerjaan, dll adalah bagian dari ikhtiar kerja.

So… jika ada orang yang ibadahnya memprihatinkan tapi kaya maka dia pasti telah mencari rezeki didunia. Dan jika ada juga orang yang bisnisnya biasa2 aja tapi bisa kaya, itu pasti karena dia mencari rezeki di langit. Orang seperti ini ibadahnya top markotop. Yang ngenes ada orang yang kerjaannya nongkrong, ibadah pun males. Orang kayak gini cuma nambah pusing kemenaker.

Gus Baha cerita kisah imam Malik yang ketemu seorang pengemis. Saat itu beliau gak bawa uang tapi beliau tak mau mengecewakan si pengemis sehingga berkata, “besok datang lagi kemari”. Temannya imam Malik kaget, biasanya kalo gak bawa duit didoakan, semoga Allah memberkahimu. Ini kenapa malah dijanjikan. Kata imam Malik saya liat wajahnya bukan wajah ahli ibadah, mukanya kusam. Kalo nanti didoakan trus besoknya dia gak dapet rezeki maka dia akan menyalahkan Tuhan, doa gak bisa ngenyangin perut, katanya.

Itu sebabnya ketika khalifah Umar bertemu dengan seorang pemuda yang berdoa di masjid, “Allahummar zuqni” sementara hari sudah siang. Maka beliau berkata, “langit tak menurunkan emas” seraya menyuruh pemuda tersebut bekerja. Umar tau ini orang jarang nongol di masjid, sekalinya nongol berharap doanya mustajab. Lha…? Kalo dia berdoa seharian trus doanya tidak dikabulkan apa dia gak bakal kecewa kepada Tuhan.

Tau dirilah kalo meminta kepada Allah…
Jangan permintaan besar dengan ibadah yang biasa2 saja. Dan asal kalian tau nilai ibadah bukan ditentukan oleh besar kecilnya tapi oleh istiqomahnya.

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit”. (HR Bukhori dan Muslim).

Kemarin ada yang transfer 1,2 juta untuk kas 4G. Bukannya seneng saya malah japri ke ybs, ini nanti rutin lho. Coz saya kuatir abis transfer jutaan setelah itu menghilang. Saya gak butuh donasi besar dari kalian, yang saya butuhkan adalah konsistensinya. Dapetin donasi besar itu lebih mudah daripada dapetin donasi rutin. Merutinkan sebuah amal itu sulit, itu sebabnya hadits diatas menggunakan bentuk superlatif (paling dicintai Allah). Semua sedekah dicintai Allah tapi yang paling dicintai adalah yang kontinu, terlepas apakah ia besar atau kecil.

Dan salah satu rezeki yang baik adalah istri yang sholehah.
Barang-siapa yang di beri Allah rezeki berupa isteri yang sholehah, maka sungguh Allâh telah menolongnya mendapat separuh dari agamanya. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah untuk memperoleh yang separuhnya”. (H.R. Ath-Thabrani dan Al-Hakim. Lihat Al-Ahaditsush-Shahihah oleh Syaikh Al-Albani jilid II hal. 200)

Ini kisah nyata, ada seorang kyai punya pesantren. Sehari2 hanya ngurus pesantren, tanpa kerja kantoran atau ngerjain proyek. Tapi hebatnya dia bisa punya beberapa pesantren dan gampang aja bikin pesantren. Orang lain sibuk nyari dana pembebasan lahan, nyari dana pembangunan gedung bahkan pusing mikirin biaya operasional pesantren. Si Kyai ini enak aja gunting pita atas pesantren barunya.

Ternyata istri kyai punya wirid khatam Al Quran sepekan sekali. Dan ini sudah berlangsung lama. Dahsyat emang wirid dari istri sholihah. Istri gak diminta nyuci baju apalagi nyetrika, cuma disuruh baca Quran guna memuluskan ikhtiar suami. Dan hasilnya berdiri beberapa pesantren megah.

Ane mo nyoba ah bang… Silakan jika istri kalian IRT tiru ikhtiar Kyai, suruh mereka untuk fokus baca Quran agar khatam sepekan sekali. Insya Allah rezekimu akan melimpah dalam 6 bulan. Saya berani kasi jaminan. Kalo rezeki kalian masih segitu2 aja silakan datang ke Condet, saya kasi uang 100juta. Demi Allah ini beneran, silakan SS tulisan ini sebagai bukti.

Saya tantang Budi Kuswanto untuk ngomong ke Siti Rahmah, ayang beibnya agar tiru amalan istri Kyai biar cepat naik jadi asmen. Saya tantang juga Zikri Darmawan untuk ngomong ke Esti Khotifah, belahan jiwanya agar cepat diangkat jadi sekda. Ditunggu sampe bulan Juni kalo jabatanmu masih disitu2 aja langsung saya transfer 100 juta ke rekening kalian. ??

Uang 100 juta gak ada apa2nya dibanding khatam Quran sepekan sekali. Jangankan seratus, semilyar pun bisa kalian dapatkan asal istiqomah.

Oh iya… saya lupa kasi tau. Si kyai punya istri 3 dan ketiga2nya disuruh khatam Quran sepekan sekali, silakan om Budi dan om Zikri tiru dulu yang ini… ??

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: