Seperti Apa Puasa Para Nabi Sebelum Masa Rasululullah SAW?

Seperti Apa Puasa Para Nbi Sebelum Masa Rasululullah SAW?
Ilustrasi foto: ijunoon.com
Bagikan

Seperti Apa Puasa Para Nabi Sebelum Masa Rasululullah SAW?

Puasa termasuk ibadah yang paling tua usianya. Para nabi dan umat-umat sebelum diutusnya Rasulullah ﷺ telah menjadikan puasa sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Al-Quran menginformasikan hal ini, “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS Al-Baqarah, 2:183)

1. Puasanya Nabi Adam

Nabi Adam as. adalah orang pertama yang menunaikan ibadah puasa. Beliau berpuasa sehari semalam saat dia diturunkan ke bumi. Kemudian, Allah Ta’ala memerintahkannya berpuasa tiga hari untuk membersihkan diri.

Puasa yang dimaksud adalah Ayyamul Bidh, yaitu puasa pada hari-hari cerah. Inilah rangkaian hari yang malamnya disinari bulan purnama, yaitu tanggal 13, 14 dan 15. (Umdatul Qari’ Syarhu Shahih Al-Bukhari)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Nabi Adam as. menunaikan puasa Asyura’, yaitu puasa tanggal 10 Al-Muharram. Hal ini dilakukan sebagai wujud syukur atas pertemuannya kembali dengan Hawa setelah lama berpisah.

Tidak hanya itu, beliau berpuasa pada hari Jumat untuk mengenang peristiwa penting terkait dirinya, yaitu hari penciptaannya, hari diturunkannya dia ke bumi, dan hari diterima tobatnya.

2. Puasanya Nabi Nuh

Nabi Nuh as. mendawamkan puasa Ayyamul Bidh setiap tanggal tanggal 13, 14, dan 15, setiap bulannya sebagaimana dilakukan oleh Nabi Adam as.

Beliau pun berpuasa saat berada di atas kapal ketika terjadinya banjir besar. Menurut Ibnu Katsir, beliau berpuasa selama satu tahun penuh kecuali pada saat dua hari raya.

Nabi Nuh as. menunaikan pula puasa Asyura’ sebagai salah satu bentuk syukur. Karena, pada hari itulah (10 Al-Muharram), kapal yang ditumpanginya bisa berlabuh dengan selamat di Jabal Judi.

3. Puasanya Nabi Ibrahim dan Keturunannya

Ibrahim termasuk sesaleh-salehnya manusia yang hadir di muka bumi. Ketaatan kepada Allah sudah berurat dan berakar dalam dirinya. Maka, ritual puasa pun bukan hal asing bagi dirinya.

Kapan beliau berpuasa? Dalam sebuah atsar disebutkan bahwa beliau berpuasa saat berhadapan dengan Namrud (Nimrod), termasuk saat dilemparkan ke dalam kobaran api.

Nabi Ibrahim pun berpuasa setiap kali hendak mendapatkan wahyu dari Allah yang kemudian terkumpul dalam suhuf Ibrahim. Dan, beliau pun tidak berbuka kecuali dengan mengundang makan orang lain.

Boleh jadi pula, beliau melanjutkan syariat para nabi sebelumnya, yaitu menunaikan shaum Ayyamul Bidh.

Syariat puasa agama Ibrahim dilanjutkan oleh anak keturunannya, yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishaq as.

Bahkan, putra Nabi Ishaq, yaitu Nabi Ya’qub as. dikenal sebagai sosok yang rajin berpuasa. Di antara kebiasaannya adalah berpuasa untuk keselamatan anak-anaknya. (Hal yang sama dilakukan pula oleh Nabi Syu’aib as.)

Adapun Nabi Yusuf as. (putra dari Nabi Ya’qub), beliau sangat rajin puasa, terkhusus saat berada di dalam penjara. Kebiasaan ini berlanjut saat beliau telah menjadi menteri perekonomian di negeri Mesir.

4. Puasanya Nabi-Nabi Israil

Dari kalangan Bani Israil, Nabi Musa dikenal sangat rajin berpuasa. Satu yang terkenal adalah puasa 40 hari, yaitu sebagai persiapan sebelum beliau menerima wahyu dari Allah di bukit Sinai.

Hal yang sama dilakukan pula oleh Nabi Ilyas. Beliau berpuasa saat hendak berangkat ke Jabal Horeb untuk menerima wahyu dari Allah Ta’ala.

Lain halnya dengan Nabi Daud, beliau melakukan puasa yang sifatnya teratur, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka.

Bagaimana dengan Nabi Isa as.? Beliau berpuasa selama 40 hari, yaitu sebelum dimulainya masa kerasulan. Nabi Isa as. berpuasa pada hari kafarat yang dahulu pernah diterapkan di dalam syariat Nabi Musa as.

Beliau pun berpuasa saat pertama kali mendakwahkan ajaran tauhid setelah diangkat menjadi utusan Allah.

5. Puasanya Nabi Ayub dan Nabi Yunus

Dalam keadaan susah, selain memperbanyak zikir, puasa menjadi ibadah pilihan para nabi. Yang mana, dengan berpuasa ini, mereka mendapatkan ketenangan, kesabaran, dan kedekatan dengan Allah Ta’ala.

Nabi Yunus as. misalnya, beliau berpuasa saat berada di dalam perut ikan paus. Nabi Yunus baru berbuka setelah keluar dari perut ikan. Beliau berbuka dengan mengonsumsi sejenis labu yang ada di pinggiran pantai.

Demikian halnya dengan Nabi Ayub as. Selama 18 tahun masa-masa terberatnya, yaitu saat mendapatkan ujian kefakiran dan sakit parah, beliau mengisi hari-harinya dengan memperbanyak puasa, sampai Allah Ta’ala membebaskannya dari ujian.

Disarikan dari Sejarah Ibadah karya Syahruddin El-Fikri, dan sumber lainnya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: