Tafsir Surat Al Maun Ayat 1-2

Tafsir surat al Maun
Ilustrasi foto: alif.id
Bagikan

Tafsir Surat Al Maun Ayat 1-2

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Tujuan saya memberikan materi tafsir surat2 pendek selain sebagai penunjang sholat agar menjadi lebih khusyu juga agar surat ini dijadikan dzikir saat menghadapi kondisi tertentu. Kemarin Maryadi cerita tentang kesulitan ekonomi dalam hidupnya dan selalu mengulang2 surat Alam Nasyrah. Saya tambahin baca sekalian surat Adh Dhuha.

Iya.. Al Quran tidak hanya dibaca saat sholat tapi juga sebagai dzikir harian kita. Antum yang punya keresahan dan kegelisahan jiwa bacalah surat Adh Dhuha, yang punya ketakutan dan kecemasan bacalah muawidzatain, yang pergi jauh meninggalkan keluarga bacalah ayat Kursy, yang ingin membuka pintu rizki bacalah Alam Nasyrah, Asy Syams, Al Lail, dst.

Baca surat tersebut berulang2 setiap harinya dan resapi maknanya maka lihat apa yang bakal terjadi. Jika belum terjadi perubahan, iringi dengan kebaikan seperti sedekah.

Sayangnya kader males dzikir, males menjadikan Al Quran sebagai wirid harian. Bukan karena mereka tidak hapal tetapi lebih kepada pembiasaan yang kurang. Kelemahan liqo dan usar di PKS adalah membaca Al Quran secara bergantian selembar2. Antum bandingkan dengan pengajian kampung yang membaca surat Yasin secara bersamaan, belum lagi ditambah tahlil. Padahal manhaj IM sedemikian lengkap. Ada al matsurat yang harus dibaca pagi dan petang oleh setiap kader. Cuma karena kadernya males jangankan al matsurat kubra, yang sugra aja sering lewat.

Saya bandingkan wirid2 yang diajarkan Hasan Al Banna dengan yang dibaca masyarakat umum sungguh dahsyat kandungannya. Al Masturat kalo dibaca oleh Sigit yang ngaku uda hapal (kayaknya sih yang sughro) pagi dan petang rutin tiap hari dengan penuh penghayatan maka di tahun 2029 semua capres bakal minta doa restunya. Mbah Moen bakal lewat kayaknya.

Membiasakan Dzikir

Pembiasaan adalah jawaban kenapa ikhwah tidak ikut yasinan. Kalo berdalil baca yasin di malam Jumat haditsnya lemah. Bisa saya jawab : apakah antum telah membaca al matsurat kubro di pagi dan petang setiap hari (yang merupakan ajaran tarbiyah) ? pasti TIDAK. Baca al matsurot kubro itu lebih panjang daripada baca yasin dan tahlil. Hanya kader2 pilihan yang sanggup melaksanakannya, sayangnya bukan kita. ??

Begitu bangganya Hasan al Banna mengatakan : “Sebagai hasil dari pemahaman komprehensif dan utuh tentang Islam dalam diri Ikhwanul Muslimin, maka fikrah mereka melingkupi seluruh aspek ishlahul ummah (perbaikan ummat)”. Kemudian lahirlah 8 karakteristik fikrah ikhwan salah satunya adalah Hakikat Shufiyah. Jika orang2 sufi melakukan amalan2 dan wirid2 tertentu agar dapat melihat hakikat segala sesuatu maka ikhwan tidak alergi dengan hal tersebut sepanjang sesuai dengan Al Quran dan sunnah. Ikhwan itu lebih sufi daripada orang sufi, bahasa awamnya begitu.

Konsep IM mah uda sempurna, cuma kadernya yang males mengamalkan. Tidak beda dengan Al Quran, sempurna diturunkan tapi umat Islam yang ogah membacanya apalagi menjadikannya wirid harian.

Surah ini terletak setelah surah Quraisy. Allah memberikan anugerah pangan kepada manusia dalam surat Quraisy sehingga mereka tidak kelaparan. Dalam surah Al Maun, Allah mengecam orang2 yang berkemampuan tetapi enggan memberi pangan bahkan enggan menganjurkan. Dalam surah Quraisy manusia diperintahkan menyembah Allah sedang dalam surah Al Maun Allah mencela orang yang lalai dalam penghambaan kepadaNya (sholat). Demikian hubungan surah Quraisy dengan surah Al Maun.

Sayyid Qutb mengatakan surah pendek yang mempunyai tujuh ayat ini membahas tentang hakikat besar yakni iman dan kafir. Agama Islam bukan agama fenomena (yang hanya muncul dan heboh sesaat) atau agama ritual saja tetapi agama yang mengajarkan realisasi dari ibadah.

Dua Kelompok Manusia

Agama ini bukan parsial2, kotak2, atau recehan yang berdiri secara terpisah dimana manusia boleh memilih sekehendaknya dan meninggalkan atau mengerjakan menurut kemauannya sendiri. Tetapi agama ini adalah suatu sistem hidup yang komplit, saling mengisi antara ibadah dengan syiarnya, antara kewajiban individu dengan sosialnya, yang semuanya berakhir di satu titik puncak yakni kemanusiaan. Manusia saling membantu didalam kebaikan dan kebajikan hingga terciptalah rahmat Allah yang sempurna bagi hambaNya.

Begitulah Al Quran… pendek ayatnya tapi dalam maknanya, singkat kalimatnya tapi luas bahasannya.

Sebelum masuk pembahasan saya ungkap dulu uraian indah dari Ali Ash Shahbuni berikut ini :
Surah Makiyah ini membicarakan dua kelompok manusia :

  1. Orang yang mengingkari nikmat Allah dan mendustakan hisab serta balasannya
  2. Orang munafik yang tidak bertujuan mencari ridha Allah dengan amal perbuatannya. Dia riya dalam amal perbuatannya bahkan dalam sholatnya.

Allah menyebutkan sifat2 tercela kelompok pertama bahwa mereka menghina anak yatim, menghardiknya dengan kasar dan tidak berbuat kebaikan meskipun sudah diingatkan terhadap hak orang miskin dan fakir. Mereka tidak menyembah Allah dengan baik dan tidak berbuat baik kepada sesama.

Kelompok kedua adalah munafik yang lalai sholat, tidak menunaikannya pada waktunya baik secara lahir dan batin serta riya dalam perbuatannya. Surat ini mengancam kedua kelompok ini dengan kehancuran dan mencela mereka dengan celaan yang paling buruk. Hal ini disampaikan dengan cara menganggap aneh dan mengherankan perbuatan itu.

Awalnya bahasan surah ini lurus2 aja. Saya hanya ungkap kandungan ayat tentang yatim, orang miskin dan orang lalai dalam sholat sesuai dengan buku2 tafsir yang saya baca. Namun penjelasan Ash Shahbuni tentang kelompok munafik yang melalaikan sholat menggelitik saya. Ini sama aja membuka hijab untuk menulis kebobrokan rezim jokowi. Masya Allah… tangan saya uda gatel pengen nanggepin statemen2 bodoh mereka tapi terbelenggu dengan kajian tafsir. Ternyata Allah buka jalan melalui Ash Shahbuni, padahal Sayyid Qutb yang bahasannya lebih ‘radikal’ lurus2 aja nulis Zhilal.

Tafsir Ayat Ke-1

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Kata ara’aita (ﺍﺭﺃﻳﺖ) terambil dari kata ra’a (ﺭﺃﻯ) yang berarti “melihat atau mengetahui”. Ia didahului oleh huruf hamzah yang dibaca “a” (ﺃ) yang berfungsi sebagai pertanyaan. Ulama tafsir memahami kalimat ini dengan arti “Tahukah kamu?”

Pada mulanya pertanyaan ini ditujukan kepada Nabi Muhammad ﷺ tetapi karena Al Quran untuk manusia maka disini dipahami ia ditujukan kepada setiap orang. Ada kaidah tafsir yakni “yang diambil adalah keumuman lafaz bukan kekhususan sebab”. Lafaz ayat ini umum tidak tertuju kepada Nabi ﷺ saja sehingga yang ditanya pada ayat ini adalah setiap orang.

Pahami kaidah tersebut ya… sebab ada orang gak paham dengan penggunaan keumuman lafaz. Saat debat ke-3 antar cawapres, di grup SMP saya kasi info yang mau doain Sandi baca ini “Allahumma ayyidhu bi ruhil qudus” kemudian saya jelaskan ini doa Nabi ﷺ untuk Hasan bin Tsabit saat akan berdebat dengan kafir Quraisy. Ada yang protes emangnya saat ini Sandi sedang berdebat dengan orang kafir ?

Saya balikin lagi, “lha jadi kalo mau baca doa nabi Yunus harus ditelan ikan dulu gitu ?”. Liat keumuman lafaznya bukan kekhususan sebab. Walau doa tersebut diperuntukkan bagi Hasan bin Tsabit dalam menghadapi tuduhan2 Quraisy namun redaksinya umum sehingga bisa digunakan untuk hal yang semisal.

Mendustakan Agama

Kata yukadzibu (ﻳﻜﺬﺏ) diterjemahkan dengan mendustakan atau mengingkari. Kata ad din (ﺍﻟﺪﻳﻦ) banyak diartikan sebagai agama. Jika dua kata ini digandengkan maka bisa juga diartikan sebagai “mengingkari hari kiamat”. Dalam surah al Infithar ayat 9 disebutkan

كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِٱلدِّينِ
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan.

Dalam surah ath Tin ayat 7 juga disebutkan :
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?

Tak masalah mau pake terjemahan “mendustakan agama” atau “mengingkari hari pembalasan”. Keduanya sama saja, keyakinan adanya hari pembalasan adalah salah satu prinsip pokok agama. Tidak percaya dengan hari pembalasan sama artinya tidak percaya adanya Tuhan.

Jika antum ingat kembali ucapan salah satu ketua umum partai perihal hari akhir dimana dia tidak percaya padanya kemudian antm taro dia pada ayat ini dan liat bahwa sifat2 yang disebutkan Al Quran sesuai dengan dirinya maka selesai sudah pemahaman antm. Begitulah yang dilakukan para sahabat dahulunya ketika orang2 munafik merajalela. Sifat2 munafik gamblang Allah ceritakan seperti tatkala usai perang Bani Musthaliq.

Kisah Abdullah bin Ubay

Saat terjadi perselisihan rebutan air antara budak dari Muhajirin dan orang Anshar, Abdullah bin Ubay marah dan berkata, “Mengapa mereka berbuat demikian? Padahal mereka telah merepotkan kita di negeri kita. Mereka tidak berbeda dengan anjing yang telah kita gemukkan, kemudian malah menggigit kita sendiri. Demi Allah, setelah pulang ke Madinah nanti, orang-orang yang mulia pasti akan mengusir orang-orang yang hina itu.”

Kemudian ia berkata kepada orang-orang Anshar yang kebetulan berada bersamanya, “Ini adalah salah kalian sendiri. Kalian berikan negeri kalian, kemudian kalian bagi harta kalian kepada mereka. Demi Allah, seandainya saja kalian tidak berbuat demikian, tentu mereka akan pergi ke negeri yang lain.”

Ucapan Abdullah bin Ubay didengar oleh anak kecil bernama Zaid bin Arqam yang bersama ayahnya mengadu ke Rasulullah ﷺ. Tidak ada rekam jejak digital sehingga pengaduan ini sulit dibuktikkan sampai Allah turunkan ayat :

Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya”. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (63 : 8)

Setelah ayat ini turun, semua sahabat yang membacanya tahu bahwa ia berkenaan dengan Abdullah bin Ubay yang masih hidup dan merasa tenang. Begitupun saya tatkala membaca ayat yang berkenaan dengan orang yang mendustakan hari akhir maka terbayang ketua umum partai yang mendustakan hari akhir yang masih hidup dan merasa tenang karena dikelilingi pengawal.

Surah ini dimulai dengan pertanyaan, istifham untuk membuat heran dan membuat penasaran. Apakah kamu tahu orang yang mendustakan hisab dan pembalasan di hari akhirat ? apakah kamu tahu siapa dia dan bagaimana sifat2nya ? Jika kamu ingin tahu maka Itulah orang yang menghardik anak yatim.

Tafsir Ayat Ke-2

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ
Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim,

Kata dzalika (ﺫﻟﻚ) untuk menunjuk sesuatu yang jauh, biasa diterjemahkan “itu”. Penggunaan kata dzalika pada ayat ini untuk memberi kesan bahwa mereka yang ditunjuk itu sangat jauh dari Allah.

Orang yang menghardik anak yatim posisinya jauuuuh dari Allah, dan memang demikianlah pelaku maksiat berada pada kedudukan yang jauh dari Allah. Ini isyarat bagi kita, jika hati merasa tidak tentram, iman terasa kering padahal sholat dan baca Quran sudah ditunaikan tapi tetap ada sesuatu yang kurang maka dekati anak yatim, usap kepalanya dan muliakan mereka.

Al Quran mengisyaratkan orang yang menghardik anak yatim jauh dari Allah maka mahfum mukholafah (pemahaman kebalikannya) adalah orang yang memuliakan anak yatim dekat dengan Allah. Mudahkan memahami dan mendapatkan petunjuk dari Al Quran ?

Kata yad’u (ﻳﺪﻉ) berarti “mendorong dengan keras”. Kata ini ditemukan sekali dalam Al Quran. Dari akar kata yang sama ditemukan satu ayat yang lain dalam surat ath Thur ayat 13 :

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا
pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat-kuatnya.

Antum liat ayat diatas, orang kafir masuk neraka bukan dengan dipersilakan tetapi didorong !! Bukan pula dengan sentuhan lembut tetapi dorongan keras, itulah sekuat2nya dorongan. Dijorokin biar nyungsep, bahasanya bang Salam. Hal ini karena mereka mendustakan hari pembalasan sehingga bersikap aniaya terhadap orang2 lemah ketika di dunia.

Mentadabbury Surat At Thur Ayat 37

Saya tadaburi surah Ath Thur ini, masya Allah… seakan2 saya melihat ketua umum partai yang mendustakan hari akhir dan komplotannya berhadapan dengan firman Allah. Iih… ngeri. Ada pejabat nyinggung para habib jangan jadi provokator, emang kalo dia mati keluarganya bisa baca tahlil ? Mereka harusnya mengambil pelajaran dari Soekarno yang minta jenazahnya diimami oleh Buya Hamka. Ini kalo Soekarno masih hidup pasti minta para habib, kyai, dan ustadz untuk doain dirinya, coz dia tau keturunannya cuma bisa menggunakan nama besarnya tanpa bisa ngedoain.

Sok2an ngomong WNI keturunan Arab jangan jadi provokator, giliran raja Arab dateng loe rebutan payungin dia. Dasar kere…

Kemudian ada lagi menteri yang akan menshutdown media pengkritik pemerintah. Pejabat lain bahkan ada yang ancam pidanakan penggerak people power dan pesertanya dengan pasal makar. Ucapan mereka seakan2 merekalah pemegang SHM atas negeri ini.

Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu atau merekakah yang berkuasa? (Ath Thur : 37)

Sama2 ngisep oksigen gratis di bumi ini jangan belagu masbro. Baru jadi penguasa uda ngelarang orang ngomong, besok2 mau napas aja pake izin. Padahal kekuasaan mereka nisbi, bergantung pada secarik kertas. Ribuan surat pengangkatan bertebaran dalam sejarah tentang orang yang lebih hebat dari mereka yang kemudian berakhir dengan kehinaan.

Kisah Kepala NKVD/KGB

Tersebutlah kepala NKVD/KGB (BIN nya Uni Sovyet) Genrikh Grigoryevich Yagoda dan Lavrentiy Pavlovich Beria. Keduanya adalah manusia yang sangat sadis, tukang bantai orang, tukang perkosa perempuan, dan pengkoleksi materi pornografi kelas berat.

Kedua jagal ini kalau membunuh orang tak berkedip sedikitpun matanya. Kesadisannya terhadap orang sangat luar biasa dan mendunia. Entah berapa ribu jiwa yang mereka bunuh langsung. Tak perlu ditanya berapa ratus ribu yang mereka perintahkan untuk dibunuh.

Keduanya penggila perempuan, tukang perkosa yang sangat sadis. Mereka bisa membunuh perempuan yang habis mereka tiduri beberapa saat sebelumnya. Tak terbilang entah berapa banyak suami dari perempuan yang mereka taksir, mereka bunuh untuk merebut istrinya.

Beria menggantikan Yagoda setelah Yagoda dipecat oleh Stalin, kemudian dihukum mati dengan tuduhan berkhianat. Setelah menggantikan Yagoda, bertahun-tahun kemudian ternyata Beria bernasib sama dengan Yagoda, yaitu dihukum mati dengan tuduhan berkhianat ! Beria jatuh setelah Stalin mati.

Uniknya, walau keduanya adalah jagal pembunuh ribuan jiwa yang sangat ditakuti oleh penduduk Uni Soviet pada masanya, akan tetapi giliran keduanya yang mau dieksekusi, ternyata keduanya malah menangis-nangis meraung-raung begging for their lives ! Bahkan keduanya sampai terkencing-kencing di celana ketika dihadapkan ke depan firing squad…!!!

Akhir Cerita Diktator Kejam

Diantara Yagoda dan Beria ada Nikolai Ivanovich Yezhov sebelumnya. Yezhov ini juga sama sadisnya dengan mereka berdua. Yezhov seorang pelaku sex menyimpang bisexual. Nasibnya juga sama dengan Yagoda dan Beria, yaitu dihukum mati dengan tuduhan berkhianat. Uniknya, Yezhov dihukum mati di ruang rahasia bawah tanah yang berlantai miring yang dia bangun di penjara Lubyanka, khusus untuk mengeksekusi para lawan politik rezim Stalin. Yezhov juga terkencing-kencing sambil berteriak-teriak histeris mengemis-ngemis agar dia tidak dieksekusi sehingga sampai harus diseret ke hadapan regu tembak.

Begitulah nasib para kacung jagal sadis dari diktator kejam. Hebat pada masanya namun berakhir oleh secarik kertas pemecatan. Begitu out of favor atau diktatornya mati, maka karir mereka pun selesai, bahkan hidupnya pun tamat. Jadi kalau ada yang coba-coba jadi henchmen bagi pemimpin diktator, mengintimidasi rakyat, memfitnah dan mempersekusi ulama, mereka sedang mengulang sejarah yang sama !! Cerita Yagoda, Yezhov, dan Beria mengulangi sejarah yang sama persis.

Santunan Yatim

Anak yatim didorong dengan keras, bukan dengan dorongan fisik tetapi psikis yang mengganggu jiwanya. Itu sebabnya yad’u diterjemahkan “menghardik”. Orang yang menghardik anak yatim berarti sudah melukai perasaannya dan menguncang ketenangan jiwanya.

Al yatim (ﺍﻟﻳﺘﻴﻢ) terambil dari kata yutm (ﻳﺘﻢ) yang berarti kesendirian. Permata yang indah dan dinilai tidak ada bandingannya dinamai ad durrah al yatimah. Dalam bahasa agama yatim adalah “anak belum dewasa yang ayahnya telah wafat”.

Kematian ayah bagi seseorang yang belum dewasa menjadikannya kehilangan pelindung. Ia seakan2 menjadi sendirian, sebatang kara, karena itu ia dinamai yatim.

Ngomong2 soal yatim, kami kumpulan bapak2 yang mengaku mirip Sandiaga Uno mau ngadain kembali santunan yatim seperti tahun lalu dengan format yang sedikit berbeda. Tolong dibantu ya… untuk :

  1. mensedekahkan harta,
  2. menyebarkan proposal,
  3. memberi informasi anak yatim alumni FKM diluar 4 keluarga yang sudah terdata,
  4. dan membantu pelaksanaan kegiatan ini

Arief Maulana yang banyak nganggurnya sejak MU tidak lolos semifinal liga champion dan terpuruk di peringkat 6 premier league didaulat jadi ketua santunan yatim FKMUI. Jika Steve Roger menyerahkan tameng kapten amerika kepada Sam Wilson tanda peralihan kepemimpinan Avengers maka kemarin Feri Suranto menyerahkan Sigit kepada Arief sebagai tanda peralihan kepemimpinan. Lho qo Sigit…? Iya, icon kegiatan santunan yatim FKM UI emang Sigit, coz dia yang hubungi dan dikenal oleh semua keluarga yatim. Lebih ngetop dari saya penggagas kegiatan atau Ferry sang ketua.

Tahun 2011 persija terpecah menjadi dua klub, liat dimana Bepe berada maka itulah persija yang asli, kata Feri sang dosen karena Bepe adalah iconnya persija. Jadi jika suatu saat ada alumni lain yang ngadain kegiatan santunan yatim, liat dimana Sigit berada maka disitulah kegiatan yang ori.

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, mudah2an kegiatan ini menjadi hujjah kita dihadapan Allah kelak bahwa kita bukanlah termasuk orang yang mendustakan agama.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: