Silaturahim Itu..

silaturahim
Ilustrasi foto: ydsf.org
Bagikan

Silaturahim itu..

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Assalamu’alaikum akhi besok ada waktu ? Ane mau silaturahim ke rumah.
Salam.. ukhti besok ada di rumah ? Ada yang mau ketemuan nih.
Dan ternyata mereka nawarin MLM, jadi downline mereka.

Mbak besok pesanannya saya bawain ya ke rumah sekalian silaturahim.
Uang (pinjaman)nya besok aja ane ambil sekalian ke rumah, uda lama gak silaturahim ke rumah antum.
Semua orang pengen silaturahim walau sekedar anter pesanan atau yang pinjem uang sekalipun karena tergiur dengan ganjarannya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim.” (HR Muttafaqun ‘Alaih).

Dilapangkan, dimudahkan, dan diberkahi rezekinya adalah dambaan setiap orang. Maka ketika dibuka rahasia itu semua adalah silaturahim, berlomba2 orang melakukannya. Yang ketemu sekelebatan doang bilangnya abis silaturahim. Yang punya hajat bilangnya silaturahim. Bahkan tukang kredit panci keliling pun niatnya silaturahim saat ketemu customer.

Mari kita luruskan pemahaman silaturahim ini. Inti silaturahim menurut Ibn Hajar al-Atsqalani mengomentari hadits diatas adalah idkhal as-surur, menggembirakan orang lain. Ada kegembiraan yang dibawa untuk tuan rumah. Kalian liat silaturahimnya malaikat saat bertamu kepada nabi Ibrahim, apa yang mereka bawa ?

dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak). (Adz Dzariyat : 28)

Malaikat bertamu tidak dengan tangan kosong. Tapi bawa hal yang menggembirakan yaitu berita kelahiran anak.

Silaturahim Itu Menggembirakan

Jadi silaturahim tak semata berkunjung, apalagi berkunjung mau pinjam uang atau ngajak ikut MLM atau nawarin dagangan atau ngajak join kerjasama. Kenapa gak disebut aja mau ngajak bermuamalah. Kalian liat dalam bab fikih muamalah ada pembahasan mengenai pinjam meminjam, jual beli, dan kerjasama. Gak usahlah ngomong mau silaturahim, ngisin2i.

Menggembirakan kata Imam Ibn Hajar dengan meringankan beban keluarganya, membantu masaknya, bila jauh berkirim surat menanyakan kabarnya. Jadi silaturrahim adalah memberi, peduli. Liat malaikat silaturahim membantu memecahkan kesunyian dalam keluarga Ibrahim dan Sarah.

Jangan bertamu uda gak bawa apa2, pas jam makan pula tapi alasannya lagi silaturahim. Ee.. masbro kalian tuh dateng minta makan bukan mau nyari keberkahan rizki. Pagi2 dateng ke rumah ortu, uda bawa anak banyak, rumah jadi berantakkan, pas pulang ditanya abis darimana. Dengan pede jawab abis silaturahim ke rumah mertua yang kangen ama cucunya. Setdah.. numpang makan aja pake ngomong silaturahim.

Kalo mau silaturahim ke rumah sodara misalnya bawalah sesuatu yang menggembirakan tuan rumah. Atau kalo sodara sedang ada hajatan maka siapkanlah tenaga untuk bantu2. Punya motor masih ganti olie sendiri jangan bersikap seperti priyayi yang tangannya gak pernah kena sunlight. Jangan bertamu bawa keluarga uda dikasi makan malah ogah nyuci piring. Uda dateng gak bawa tentengan, gak kasi duit, dan gak keluar tenaga tapi ngarep rezeki mudah, lapang, dan berkah. Bukan seperti itu Ferguso… silaturahim itu memberi dan peduli bukan sekedar tatap muka apalagi nyari makan.

Silaturahim Itu Memberi

Tapi kalo punya mertua kaya gimana bang, beliau kan gak butuh duit. Kita datang aja pulangnya selalu dibawain oleh2 banyak sampe penuh tuh mobil. Selama kalian gak bawain sesuatu yang membahagiakan maka bukan silaturahim namanya, sekedar berkunjung. Justru yang dapet nilai silaturahim adalah mertua. Kalian lebih bahagia bertemu dengannya daripada dia bertemu kalian. Itu sebabnya bertahun2 dia tetap bisa memberi sementara kalian hanya bisa menerima saja.

Semua orang butuh duit hatta dia uda kaya. Malu bang kalo kasi 200-300 ribu ke ortu, kasi aja masukin sakunya atau masukin dompetnya. Berikan uang walau mereka tidak membutuhkannya. Berikan walaupu akhirnya uang itu bakal balik lagi ke anak2mu. Yang kita cari adalah nilai silaturahimnya bukan fungsi dari pemberian.

Atau bisa juga kalian belikan makanan. Pesen ke Sigit, Irma, Eni, Ina, atau Rachma. Atau belikan baju dagangannya Yanti. Walaupun makanan itu akhirnya kalian makan sendiri, walaupun barang2 yang kalian beri akhirnya dikasi ke orang lain. Namun kegembiraan di wajah mereka lah yang kita cari, coz itu yang disebut silaturahim.

Silaturahim Itu Tidak Menyusahkan Orang Lain

Ada tetangga kecil saya dulu waktu tinggal di Cawang, uda dianggap sodara oleh keluarga saya. ortunya uda gak ada sekarang tinggal anak2nya yang tiap lebaran dateng ke rumah bawa makanan murahan seperti biskuit merk tak terkenal, coklat panjang, pokoknya snack murahan lah. Di keluarga saya makanan tersebut gak ada yang makan. Oleh ibu saya uda diomongin kalo main ke Condet gak usah bawa2 makanan. Karena kondisi dia bukan lagi miskin tapi fakir. Kerja jagain orang sakit digaji 300 ribu/bulan, tinggal ngontrak berdua temennya biar murah bayarnya. Tapi karena pesan dari almarhum ibunya kalo main ke Condet harus bawa sesuatu maka tetap saja dia selalu bawa tentengan.

Ada lagi cerita begini, lebaran beberapa tahun lalu keponakan saya yang kerja di unilever dateng bersama mertuanya. Dateng jam 11 pas mau makan siang. Dateng di H+3 lebaran dimana opor dan sayur uda abis dan tukang sayur gak ada yang jualan. Dan kalian pasti paham menu utama setelah opor ayam habis pasca lebaran adalah kari ayam dalam produk mie instan. Cuma masa iya orang tua mau dikasi mie instan. Waktu itu hari Jumat, saat laki2 sholat Jumat, adik saya borong bakso. Selesai sholjum pada makan bakso plus nasi. Mereka pulang kita yang banyak cucian piring. Dateng gak bawa apa2 tapi pulang menyisakan pekerjaan.

Silaturahim Itu Mengesankan

Kalo yang ini lain lagi ceritanya, setiap lebaran ada sepupu saya pensiunan pilot senior garuda (sekarang dipekerjakan kembali) selalu sowan ke rumah. Karena yang paling tua di Jakarta adalah ibu saya maka dia selalu datang di H+2 atau H+3 lebaran. Pagi2 datang, kita tuan rumah belum pada mandi. Gak mau makan karena uda sarapan, cuma minum air teh segelas. Bertamu sebentar karena harus ngider lagi ketempat lain, pulangnya kasi duit ke anak2. Gak ngerepotin, gak pake lama tapi mendatangkan kebahagiaan.

Gayanya dia saya tiru, beberapa tahun terakhir silaturahim ke rumah tante di bekasi jam 9, tidak pas di jam makan. Gak perlu konfirm mau datang kuatir dimasakin. Gak perlu berlama2 nanti tuan rumah gak enak hati cuma nyediain air teh doang. Tapi pas pulang kasi mereka duit.

Itu namanya gaya sultan kalo bertamu. Tapi kalo datang gak diharap dan pulang gak dianter, itu namanya gaya jelangkung. Cuma bikin susah tuan rumah. Emang siapa yang ngarep tamu yang gak pernah bawa apa2 rutin dateng ke rumah ? Bahkan saat lebaran anak2 pun tak merindukannya. Anak2 hanya merindukan orang baik yang biasa kasi duit. Qo oom anu belum dateng ya..? tanya mereka.

Silaturahim Itu Membawa Keberkahan

Jika para enterpreneur terapkan metode ini dalam hidupmu maka tunggulah saat perniagaanmu penuh keberkahan. Tapi kalo di otakmu hanya ada kata closing. Ketemu orang harus closing, ketemu temen harus closing maka kejayaan itu hanya sebentar. gak sampe 5 tahun uda meredup bintangmu. Ada ikhwan temen kerja saya dulu di hotel sampe keluar gara2 jadi marketing asuransi Allianz. Saat denger dia ke hongkong karena the best performance, saya ketawa bentar lagi juga redup. Dan benar saja pasca semua kontak person habis dihubungi, tak ada penambahan maka pudarlah salary nya. Sekarang dia aktif di IKADI, bekas2 kerja di Allianz gak keliatan uda abis tak bersisa.

Yang namanya berkah itu selalu bertambah, gak ada pudarnya. Kalo penghasilan naik trus turun dan gak naik2 lagi berarti kalian harus siap2 new job sebagaimana wilayah yang bersiap new normal ketika kurvanya sudah melandai. Tapi kalo penghasilan naik turun gak jelas kalian harus konsultasi sama Khofifah dan Risma, qo bisa grafik masih turun naik malah dapet penghargaan dari kemendagri. ??

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: