Santunan: JAIM

Santunan
Ilustrasi foto: dompetdhuafa.org
Bagikan

Oleh: Deni Prasetio, SKM

Santunan yatim & dhuafa tahun ini spektakuler menurut saya. Bukan hanya dari nominal yang terkumpul 39 jutaan (saat materi ini dibuat), melebihi tahun lalu 30 juta kurang dikit. Tapi juga dari keterlibatan alumni yang nimbrung 110 orang diluar angkatan 91 dan 95 yang kumpulin sendiri kemudian kasi ke panitia, lebih banyak dari tahun lalu.

Wabah Ini adalah masa2 yang berat tapi seruan Allah terasa ringan. Santunan ini adalah buktinya. Awalnya saya pikir tidak akan sebesar tahun lalu, itu sebabnya pencairan santunan dilakukan bertahap agar penerima tidak membandingkan dengan sebelumnya. Ternyata Allah Maha Kaya, Dia titipkan harta kepada para muhsinin hingga bisa terkumpul sebanyak ini.

Yang bikin unik dari santunan sekarang adalah beberapa angkatan pecah telor. Angkatan 91, 93, dan 2011-2013 bergoyang. Khusus angkatan 93 sudah 2 tahun lalu kami kontak tapi gak tembus2 juga. Kemarin saya kontak Harun yg pernah komunikasi dengan Nurwidiana, saya kontak Feri untuk hubungi Hendra sebagai sesama dosen K3, saya kontak Nursalam yang pernah komunikasi dengan Ahmad Fauzi, dan saya kontak Arief agar Hepi hubungi Ade Darmawan sesama rekan kerja di RSCM. Semua ini semata2 mengikuti anjuran Nabi Yaqub

dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain; (Yusuf : 67)

Setelah semua pintu dimasuki dan setelah menanti selama 2 tahun akhirnya pecah juga telor 93, alhamdulillah. Tak masalah walau baru 1 orang, yang penting kegiatan ini sudah sampai ditelinga mereka.

Yang bikin bangga adalah hadirnya darah baru pada kegiatan ini. 02 & 03 langsung ngegas meninggalkan 05 yang masih sibuk dengan PDP dan 06 yang masih ngumpulin niat. Angkatan 2013 sebagai yang termuda ikut2an ngegas. Diakhir sesi 05 & 06 gaspoll kejar2an dengan angkatan lain. Jumlah donatur meningkat, jumlah donasi membesar. Ini yang namanya fastabiqul khoirot.

Yang bikin haru adalah orang2 yang memegang beberapa angkatan dan tembus semua ! Memang orang itu kalo uda berazzam dan bertawakkal pasti dikasi jalan oleh Tuhan.

Yang bikin gembira adalah orang2 yang tidak jaim dengan jabatan di kantor dan keberatan dengan gelarnya yang panjang. Saya curhat ke Arief dan Nursalam cerita tentang teman2 yang sulit menjadi PJ angkatan. Tebakan saya mereka keberatan gelar, uda S3 malu minta2 dana ke rekan2nya. Dulu pernah ada Doktor yang saya japri perihal proposal, minta untuk disebarin di angkatannya. Jawabnya cuma iya, setelah itu gak ada respon lagi. Diberikan laporan klasemen sementara pengumpulan dana gak dibaca. Duh… saya kalo ama orang jaim gini jadi serba salah. Walau saya lebih senior, walau dulu dia pernah ngaji ama saya tapi kalo orang uda jaga jabatan, saya jadi serba salah.

Tiba2 saya jadi inget kisah Nabi ﷺ bersama para sahabat ketika bermalam. Para sahabat berkata, saya yang dirikan tenda, saya yang masak, saya yang jaga. Kemudian Nabi ﷺ berkata saya yang mencari kayu bakar.

Pemimpin besar, manusia peringkat satu yang paling berpengaruh di dunia tak malu nyari kayu bakar. Jangan kalian baru jadi lektur uda malu minta2 dana, jangan kalian baru jadi camat uda risih nenteng proposal. Kalo malu bawa proposal maka tutupi semua kebutuhan kegiatan, curcol saya kepada Arief. Tapi kalo tingkat kekayaannya masih nanggung dikalangan miskin dianggap kaya tapi dikalangan sosialita ditolak maka jangan jaim. Timbang japri proposal aja enggan.

Ternyata ada yang lebih berbahaya daripada keberatan tubuh yakni keberatan gelar dan jabatan. Bicaranya serius, temennya terbatas di kalangan tertentu saja. Kasian, jabatan akan hilang sedang gelar pada saatnya akan tak berguna tapi persahabatan akan abadi until jannah.

Pada waktu itu Abu Sa’id al Khudri mengatakan: “Apabila kalian tidak mempercayai hadis ini, maka jika kalian suka, bacalah firman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang meskipun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar”. (Surah An Nisaa’ : 40) … al Hadits”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Beruntung disini tidak ada yang jaim. Feri sang dosen yang mau ambil S3 saya minta sebarin proposal oke2 aja. Arief calon pejabat kemenkes saya suruh hubungi si fulan dan fulanah asyik2 aja. Saking tidak jaimnya sampai terjadi perang stiker di grup sebelah. Ente tau iklan Nokia yang Bill Clinton main game di pinggir kolam tanya saya kepada Nursalam. Kata Nokia ada jiwa anak dalam diri kita. Kami memahami anda. Nokia connecting people.

Itu sebabnya saya biarin perang stiker, sambil sesekali ikut. Biarkan mereka meluapkan jiwa anak2nya. Biarinkan mereka menyampah, tinggal di clear chat beres. Yang penting tidak jaim, tidak bawa2 gelar dan jabatan dalam pertemanan, bikin riweh.

Karena sesungguhnya dari orang2 seperti inilah yang membuat kegiatan santunan yatim dan dhuafa berhasil dilaksanakan. Kepada merekalah saya acungkan jempol sebanyak2nya. Jika Ayana ngomong 감사합니다 maka saya ucapkan Taqabballahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian. Saya akan bawa nama2 kalian dalam doa malam agar kelak Allah jadikan pertemanan ini sebaik2 perkumpulan di dunia.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: