Rule No.1: Yakin

yakin
Ilustrasi foto: Twitter
Bagikan

Rule No.1: Yakin

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

“Budi, ente punya uang 2 ribu ?” tanya saya

“Punya bang”, jawab Budi

“Kalo ane minta uangnya, ente bakal kasi gak ?”

“Kasih dong Bang”

“Kalo ane minta uang 1 juta ke ente, bakal dikasih gak ?” tanya saya lagi.

“Ane pikir2 dulu”, kata Budi dengan berat dan sepertinya gak bakal dikasi. Masa iya uda jauh2 silaturahim ke Condet bawa bika ambon masih dimintain duit juga, 1 juta lagi.

“Kenapa ane minta 2 ribu ente kasi sementara yang 1 juta gak dikasi ?” tanya saya

Budi agak ragu menjawab kemudian saya bantu jawab, “Karena uang 2 ribu tidak berharga di mata ente sementara uang 1 juta berharga”. Budi setuju dengan jawaban ini.

Uang 2 ribu tidak berharga ? Masih ada nilainya qo, buat bayar parkir di Indomaret. Tapi uang ini tidak berharga di dompet Budi dan dompet kalian semua. Yang tidak bernilai ini kalo diminta tak segan untuk diberikan.

Kemudian jika saya meminta harta yang banyak kepada Allah. Seberapa berharganya nilai yang saya minta ?

عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah ﷺ  pernah bersabda, “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah. Niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air” (HR. Tirmidzi. Syeikh Albani menshahihkan hadis ini).

Harta yang selama ini saya minta bahkan seandainya saya meminta seluruh isi dunia kepada Allah, sesungguhnya saya telah meminta sesuatu yang tidak ada harganya di sisi Allah. Dalam hadits diatas disebut apa yang saya minta tidak sebanding dengan nilai sayap nyamuk. Berapa nilai sepasang sayap nyamuk ? Jangankan sayapnya, nyamuknya aja sering kita bunuh.

“Apakah menurut ente jika saya minta harta yang banyak kepada Allah permintaan saya tidak dikabulkan ?” tanya saya kepada Budi

“Dikabulkan” jawab Budi.

Ini namanya keyakinan. Kita yakin doa2 yang terucap pasti dikabulkan. Lha para kafiriyyun lainnya yang tak pernah berdoa kepada Allah saja diberikan dunia. Masa iya kita yang meminta tidak diberikan.

Doa pasti dikabulkan kata Nabi ﷺ selama si empunya yakin. Masalah realisasinya bisa saat ini, dijadikan saldo akhirat, atau diganti yang lebih baik. Tapi banyak orang tidak yakin dalam berdoa. Kalo kalian minta rezeki kepada Allah untuk beli motor Beat sementara di ATM ada saldo 20 juta masihkah seyakin saat di ATM tersisa 200 ribu ?

Anak masuk ke sekolah baru, istri sakit harus berobat sementara bisnis perusahaan terancam oleh impor Cina. Siapa yang dimintai tolong pinjam duit ? Ada Rudi dan Muhyidin yang kerja di perusahaan gas, ada Budi yang kerja di tambang, atau ada Feri di PKPU. Yang ditelpon adalah yang nomornya ada di contact dan yang paling gampang keluar duit.

Allah lebih dari itu, Dia ada dalam pikiran dan hati kita. Cara menghubungiNya pun mudah. Tapi saat kesulitan mendera kita selalu ingat pada para dermawan, lupa kepada Al Jawwad (Yang Maha Dermawan).

Mau nambah income rumah tangga yang terlintas adalah side job atau pindah kerja dengan gaji lebih besar. Gak pernah terlintas kata DOA.

Kalo doa sih tiap hari juga berdoa bang…

Iya tapi kalian tidak yakin dengan doa itu.

“Budi ada uang 300 ribu di dompet ?”

“Ada bang”, jawab Budi

“Coba saya liat”, kata saya.

Awalnya Budi ragu kemudian dia ambil 3 lembar uang seratusan.

“Taro di sini”, kata saya.

Budi pun taro uang tersebut di atas toples.

“Kenapa saya tanya uang 300 ribu, karena saya yakin ente pasti punya. Kalo ente kerja sebagai ojol kecil kemungkinan punya segitu di dompet”, kata saya.

“Ini namanya ilmul yaqin”, tambah saya.

“Nah saat uang itu ente keluarin dari dompet maka terbukalah tabir ghaib selama ini, itu namanya haqqul yakin”, kata saya lagi.

“Dan saat uang itu saya pegang, itu namanya ‘ainul yaqin”.

Nah jika kalian berdoa kepada Allah sudah sampai taraf mana ?

Butuh uang 10 juta kemudian berdoa kepada Allah. Yakin Allah memilikinya, yakin Allah akan memberikannya, dan yakin sudah melihatnya ?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi ﷺ  bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku.” [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]

Yang yakin Allah memilikinya dan yang yakin Allah akan memberikannya adalah yang akan mendapatkannya. Bagaimana caranya Allah memberikan uang 10 juta ? Kalo pertanyaan ini masih mengelayuti pikiran kalian maka kalian masih dalam taraf belum yakin. Atau dengan kata lain ibadah kalian kepada Allah belum sesuai yang diperintahkan. Sebab Al Quran memerintahkan kita untuk menyembah Allah dengan keyakinan.

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Kita yakin banget kalo ajal itu pasti datang. Uda puluhan kali kita melihat kematian. Nah bisakah kita beribadah kepada Allah dengan keyakinan seperti kita melihat kematian ?

Bersambung, bika ambonnya masih ada..

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: