Sang Perintis itu Telah Tiada

KH. Hilmi Aminudin
Ilustrasi foto: fajarsatu.com
Bagikan

Sang Perintis itu Telah Tiada

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Dunia dakwah kehilangan lagi seorang muasis nya. Kali ini yang berpulang murabbi nya para murabbi, Al ustadz Hilmi Aminuddin. Di kalangan generasi awal beliau biasa disebut engkong.

Saya belum pernah bertemu muka secara langsung dengan beliau hanya ketemu di acara2 PKS saja. Dulu pernah ada agenda usar mau silaturahim ke Lembang ngajak DPC entah kenapa gak jadi. Sepertinya sih karena jadwal yang padat. Memang biasanya rutin beliau menerima utusan dari pengajian atau pejabat PKS.

Kalo saya dengerin ceramahnya ust Hilmi sedikit yang bisa saya pahami. Gaya bicaranya tidak runut sehingga saya harus menerka2 korelasi dengan sebelumnya. Beda dengan ustadz2 lain yang bisa dipahami dari A sampai Z. Kenapa begitu nanti saya jelaskan dibelakang.

Dulu pernah saya info awal mula jamaah terbentuk. Ustadz Hilmi, ust Baharmus, ust Abdus Syukur (DDII) dan ust Salim adalah generasi awal yang membawa dakwah ini ke Indonesia. Dari generasi awal itu hanya ust Hilmi yang berhasil membangun jamaah. Keberhasilan ini tidak semudah kalian membaca tulisan saya. Ust Hilmi pernah dipenjara karena dakwahnya. Di penjara beliau pernah disuruh jalan pake dengkul di lantai yang ditaburi kacang hijau mentah.

Keluar dari penjara beliau tetap melanjutkan dakwahnya dengan merubah strategi. Masuk ke majalah al muslimun dan aktif di dewan dakwah. Siang malam tiada henti beliau berdakwah. Fisiknya memang luar biasa. Sepupu istri saya cerita pernah denger ceramah beliau 3 jam nonstop di malam hari, yang dengerin uda pada lemes, yang ngomong masih semangat. Padahal yang dengerin masih pada muda2 sementara beliau sudah berumur. Alm ust Tizar, salah satu muasis dakwah cerita beliau pernah pimpin rapat berjam2, yang lain uda bolak balik ke kamar mandi kelelahan namun beliau manteng aja. Energy dakwahnya memang luar biasa.

Bertahun2 dakwah tiada henti akhirnya Allah tampakkan hasilnya. Jamaah mulai terbentuk di kota2 besar melalui sekolah dan kampus. Pekerjaan ini bukan perkara sepele. Orang ditarbiyah dengan modal zero padahal di saat yang sama pemprov DKI bikin program sanlat untuk SMP dan SMA gelontorkan dana 2 milyar. Nilai keikhlasan yang telah ditanam adalah jawabannya. Tidak semua orang mampu menanam ini. Banyak orang yang bercita2 seperti beliau tapi hanya segelintir orang yang mampu merealisasikannya.

Ustadz2 sekaliber Abu Ridho dan ust Hasib hanya menjadi pengikut bukan perintis, paling banter punya pesantren sementara ust Hilmi punya jamaah. Bahkan Doktor2 dari timteng pun tak sanggup berbuat seperti yang beliau lakukan. Para Doktor memang punya pesantren atau mahad tapi dalam hal membangun tandzhim skala nasional tidak ada yang sanggup.

Dalam hal pendirian partai pun sama. Ada DR Sri Bintang Pamungkas dengan PUDI yang berakhir bubar, ada Yusril yang sudah profesor dengan PBB kandas tak lolos ET, bahkan sekaliber KH Zainudin MZ, dai sejuta umat dengan PBR pun gagal mempertahankan eksistensinya. Namun ust Hilmi dengan PKS tetap ajeg berpolitik.

Tapi ada juga tuh bang partai demokrat dengan SBY, PDIP dengan Mega, Gerindra dengan Prabowo juga tetap ajeg. Eits… jangan salah emang kalian kira kalo SBY mati demokrat tetep ajeg ? Mega mati sudah dipastikan PDIP terpecah 2 kubu menurut laporan intelejen TNI. Prabowo mati siapa pula yang mau menyandang dana partainya ? Namun saat ust Hilmi mundur sebagai ketua MS PKS tetap ajeg. Bahkan sekarang saat beliau tiada pun PKS tetap pada posisinya. Yang ingin saya katakan adalah tidak sembarang orang bisa melakukan hal ini.

Ust Hilmi adalah orang hebat. Jika kalian terjun ke dunia dakwah, gak usah tinggi2 cukup skala musholla/masjid maka akan terasa betapa susahnya menyatukan orang dalam visi misi. Jika kalian terjun ke politik praktis maka akan terasa sulitnya mencari suara bagi caleg. Ust Hilmi berbuat bukan lagi level masjid tapi nasional dan mencari suara bukan lagi level individu tapi negara.

Maulid tahun lalu saya bilang ke ketua musholla, maulid kali ini saya pegang tapi jangan ikut campur. Nanti kalo dapet uang 50 juta saya kasi buat kas musholla 20 juta. Penceramah uda konfirm, proposal uda jadi tinggal disebar. Jamaah yang gak ngarti urusan ikut campur termasuk ketua musholla yang dari awal saya bilang jangan ikut campur. Amanat akhirnya saya kembalikan ke ketua musholla. Maulid dikerjakan oleh jamaah lain, terkumpul dana 43 juta. Dekat hari H ada misspersepsi antara ketua dengan ketua musholla. Mereka saling mendiamkan sampai sekarang. Saldo maulid sekitar 1 jutaan.

Dua pekan kemudian saya bilang ke ketua musholla, ngapain ngadain maulid cuma sisa uang 1 juta. Coba kalo dulu gak ikut campur saya kasi 20 juta mau marah2an masih enak. Ini uda uang dikit pake marah2an pula. Ketua musholla diem aja saya omongin gini.

Orang menyangka bikin kegiatan berkualitas itu gampang. Tapi begitu dia terjun keliatan betapa rumitnya. Orang menyangka dakwah itu gampang sekedar kumpulin orang di lapangan trus ceramahi mereka. Padahal dakwah yang dibawa ust Hilmi bukan ceramah tapi tarbiyah, membentuk kepribadian. Semua orang bisa ceramah termasuk Abu Janda tapi hanya segelintir yang mampu mentarbiyah.

Saya baru bisa menggerakkan sebagian kecil uang kalian setelah 5 tahun grup ini berjalan lewat kegiatan santunan kemarin, itupun sulitnya minta ampun. Sementara tarbiyah itu menggerakkan harta, tenaga, dan pikiran agar fokus tercurah kepada dakwah. Dan ini yang dilakukan oleh ust Hilmi. Jadi kalo ada yang menyepelekan jasa beliau itu karena mereka tak pernah terjun ke dunia dakwah. Penonton selalu lebih heboh daripada pemain.

Ust Hilmi adalah orang besar. Dan hanya orang2 besar yang dapat menghasilkan karya2 besar. Ust Tizar yang keluar dari PKS kemudian mendirikan jamaah baru pernah ngomong : “kalo jamaah (baru) ini ingin maju, kita butuh orang2 seperti ust Hilmi”. Orang dengan pengorbanan luar biasa dan pemikiran yang cerdas.

Ust Hilmi besar dalam pengalaman bukan di belakang meja buka kitab. Itu sebabnya kalo dengar ceramahnya tentang Islam saya merasa ada yang gak paham tapi kalo beliau cerita tentang dakwah maka saya paham seutuhnya.

PKS sekarang tidak butuh ust Hilmi tapi PKS bisa seperti sekarang karena ust Hilmi. Jasa beliau sangat luar biasa bagi jamaah. Walau pada masa akhir jabatan sebagai ketua MS ada kesalahan yang dilakukannya tapi tertutup oleh amalnya. “Jika air telah mencapai dua qullah (235 liter), maka tidak mungkin dipengaruhi kotoran (najis).” (HR. Ad Daruquthni)

Amal ust Hilmi sangat luar biasa sebagai perintis dakwah harakah di Indonesia. Tanpa ada jerih payahnya maka kita yang kenal Islam di sekolah atau kampus akan tetap jahil. Karena dakwah harakah lah yang masuk ke sekolah2 dan kampus2.

Ust Hilmi bagai sebuah sungai yang kita berwudhu di hilir sementara di hulu ada najis dan bangkai. Apakah sah ? Sah, air sungai suci dan mensucikan. Gak perlu ditanya lagi apakah telah mencapai 2 kullah atau belum.

Kesalahan yang dilakukan ust Hilmi adalah tanda bahwa beliau adalah manusia. Mikul dhuwur mendem jero, kata orang Jawa. Gak penting juga diungkit2. Yang penting adalah siapakah orang yang bisa meniru semangat dan pengorbanan beliau yang luar biasa dalam dakwah ini ?

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: