Prosedur Mengemudikan Kendaraan Berat dengan Selamat

kendaraan berat
Ilustrasi foto: bus-truck.id
Bagikan

Prosedur Mengemudikan Kendaraan Berat dengan Selamat

Oleh: Muhyidin, SKM

Perbedaan Kendaraan Berat dan Alat Berat

Kendaraan berat didefinisikan sebagai kendaraan roda roda empat atau lebih dengan berat kosong  lebih dari 4.000 kg atau berat kotor lebih besar dari 7.500 kg, yang  dirancang khusus untuk menarik trailer atau untuk membawa kargo. Sedangkan alat berat merupakan alat produksi berupa mesin berukuran besar untuk pekerjaan konstruksi, pertanian dsb. Secara desain, alat berat bukan untuk transportasi, akan tetapi untuk pekerjaan berskala besar dan mobilitas yang relatif rendah. Contoh alat berat seperti excavator, traktor, bulldozer, backhoe loader, tracked loader, excavator,vibrator, dll.

Pengendara/supir kendaraan berat memiliki SIM (surat izin mengemudi) yang sesuai dengan jenisnya sedangkan alat berat harus memiliki SIO (surat izin operasi) untuk mengemudikannya.

Di Undang-Undang No. 21 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), disana dinyatakan bahwa alat berat termasuk ke dalam kendaraan bermotor jenis “kendaraan khusus”. Klasifikasi alat berat sebagai kendaraan bermotor kemudian dibatalkan oleh MK dengan Perkara dengan Nomor 3/PUU-XIII/2015. Karena alat berat adalah alat produksi dan tidak akan berubah fungsi menjadi moda transportasi barang maupun orang.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ketika mengemudikan kendaraan berat agar tetap selamat.

1.Pemeriksaan Kendaraan

Secara umum, sebelum mengendarai kendaraan, lakukan pemeriksaan dengan mengingat BALOK (Body, Air, Listrik, Oli, Kertas). Detailnya bisa dilihat disini. Secara garis besar pemeriksaan kendaraan berat dibagi sebagai berikut:

1.1 Pemeriksaan bagian luar

Pemeriksaan bagian luar meliputi: badan mobil, pintu, spion, roda-roda, wiper, plat nomor, battery,  kebocoran pada bagian bawah dan fisik  alat kerja. Untuk pengecekan ban disesuaikan dengan prosedur pabrikan. Tekanan angin diperiksa setiap 2 minggu dengan  pressure gauge (pengukur tekanan angin).

1.2 Pemeriksaan bagian mesin

Pelumas, pendingin/radiator, minyak stir, minyak rem, minyak kopling, v-belt, air untuk kaca.

1.3 Pemeriksaan ruang kemudi/kabin

Pada ruang kemudi: rem tangan terpasang, tempat duduk, stir, sabuk pengaman,  panel instrument, kunci kontak dan lampu-lampu.

1.4  Bagian alat kerja (attachment)

Memeriksa unit, oli hidrolik, boom, kawat tali baja, outrigger, jack , alat bantu angkat. Melakukan pengetesan pergerakan unit/attachment untuk menentukan kesiapan unit.

1.5 Pemeriksaan perlengkapan

Perlengkapan kendaraan: dokumen kendaraan STNK, Buku Kiur dan surat  operasi. Perlengkapan pengemudi : SIM & permit/kartu pengemudi.

1.6. Pemeriksaan Dalam Perjalanan

Selalu perhatikan informasi yang ada pada panel instrument, meteran  petunjuk, gauges, lampu indikator (jangan menatap lama) terutama indikator  tekanan angin. Dengarkan suara-suara yang janggal pada mesin dan kendaraan bagian belakang. Pada perjalanan satu jam pertama berhentilah pada tempat yang aman dan lihat kembali posisi muatan dan bagian bawah kendaraan. Berhentilah ditempat yang aman setiap 2 jam perjalanan.

1.7. Pemeriksaan Dalam Perjalanan

Sebelum parkir disarankan untuk mengisi penuh tanki BBM untuk  menghindari terjadinya kondensasi didalam tanki pada malam hari  karena perubahan cuaca. Parkir kendaraan pada tempat yang sudah tersedia. Tempat parkir aman, permukaan tanah rata, tidak menganggu orang lain  dan lalu lintas yang lewat. Matikan semua lampu-lampu kendaraan. Bersihkan kabin dari bahan /makanan yang dapat menimbulkan bau busuk.

Pasang ganjal roda ketika kendaraan sedang diparkir (selain rem tangan). Kuras / kosongkan tanki angin untuk menghindari terjadinya  kelembaban/kondensasi didalam sistem yang dapat menyebabkan  sistem kerja rem tidak sempurna.

Kelilingi kendaraan untuk memeriksa ban, mengetahui adanya kelainan, kebocoran oli dan lainnya. Mengisi log book/form laporan tentang kondisi  kendaraan selesai operasi. Mengunci semua pintu dan serahkan dokumen kendaraan beserta laporan pada pimpinan kerja. Selalu aktifkan rem parkir, masukan transmisi ke gigi satu atau mundur untuk manual transmisi dan posisi Park untuk transmisi matic.

2. Pengaturan Duduk

Penguasaan  kendaraan dimulai dari kesiapan seseorang untuk duduk dan memegang stir dengan benar. Stel tempat duduk sesuai jangkauan  kaki pada pedal dan tangan pada stir. Sandaran tidak boleh terlalu tegak atau  miring, punggung bersandar pada  sandaran dengan kemiringan sandaran  sehingga dapat duduk dengan nyaman. Jauhkan dari benda-benda yang menghalangi anda.

Pegangan pada stir dengan selalu memegang stir dengan kedua tangan. Posisi pegangan pada jam 9 dan 3. Pegang        stir secara normal jangan  mencengkram dengan keras. Ibu jari selalu diatas lingkaran stir

3. Menghidupkan Mesin

Umumnya truk memakai mesin  diesel, Prosedur menghidupkan mesin adalah sebagai berikut:

  • Pastikan rem tangan / Parking Break dalam posisi bekerja
  • Tekan pedal rem
  • Netralkan tuas transmisi untuk manual Transmisi dan pada posisi Park  untuk Automatic transmisi
  • Putar kontak ke posisi on
  • Perhatikan panel instrument , lampu –lampu indikator harus menyala
  • Mesin dengan glow plug /pemanas, mesin di starter bila glow plug nya  sudah mati
  • Putar kontak ke start, mesin harus hidup dalam waktu sekitar 5 detik
  • Pada saat mesin hidup perhatikan tekanan oli mesin, jika lampu  indikator tidak mati dalam waktu 5 detik, matikan mesin kembali  dan periksa penyebabnya.
  • Setelah mesin menyala , biarkan hidup pada putaran 700 – 800 rpm dan kemudian lepas rem
  • Hindari menekan pedal gas secara berulang-ulang, karena akan  menimbulkan sentakan terhadap komponen-komponen dalam  mesin dan polusi udara

4. Mematikan Mesin

Mesin diesel saat ini kebanyakan memakai turbocharge sehingga perlu diperhatikan cara mematikan mesin :

  • Pastikan bahwa kendaraan telah diparkir ditempat yang aman
  • Mesin yang bekerja cukup berat karena muatan dan daerah kerja  yang berat maka temperatur mesin akan cukup tinggi , maka  diperlukan pendinginan secara bertahap.
  • Biarkan mesin pada putaran rendah sekitar 3 sampai 5 menit agar putaran turbin pada turbocharge menurun dan tetap terlumasi

JANGAN BIARKAN MESIN HIDUP LEBIH DARI 10 MENIT, KARENA HANYA  AKAN MEMBUANG BAHAN BAKAR DAN MENYEBABKAN POLUSI UDARA

5. Bergerak Maju atau Bergerak Awal

  • Sebelum bergerak perhatikan instrumen indikator tekanan pompa oli, Tekanan angin rem, Temperatur Mesin, Dinamo pengisian Battery, Lampu Rem Parkir dll
  • Normalkan atau rem parkir dilepas
  • Bergerak  dengan  mengunakan gigi  transmisi satu  baik bermuatan atau dalam keadaan kosong
  • Gunakan lampu sein kiri atau kanan tergantung arah pergerakan kendaraan
  • Bunyikan klakson 2 kali
  • Perhatikan kiri dan kanan baik  secara langsung atau melalui kaca spion

6. Perpindahan Gigi Transmisi

Metode dasar pergantian gigi ke gigi yang lebih tinggi:

  • Kendaraan berat  dengan transmisi manual adakalanya membutuhkan penekanan  kopling  ganda  untuk  penggantian gigi transmisi (tergantung manual kendaraan)
  • Tekan kopling dan  pada  saat yang sama angkat kaki anda  dari akselerator dan geser tuas transmisi ke netral
  • Lepaskan kopling
  • Sesuaikan rpm mesin
  • Tekan kopling dan geser tuas transmisi ke gigi yang lebih tinggi
  • Pergeseran gigi dengan menggunakan penekanan kopling ganda  membutuhkan latihan karena bila tidak terbiasa maka tuas transmisi  akan sukar masuk. Dalam hal ini anda tidak bisa memaksa  perpindahan gigi

Metode dasar pergantian gigi ke gigi yang lebih rendah

  • Kurangi kecepatan baik melalui mesin/pedal rem kemudian:
    • Tekan kopling dan pada saat bersamaan geser tuas transmisi ke posisi  netral
    • Lepaskan kopling.
    • Sesuaikan  rpm mesin dengan kecepatan
    • Tekan kopling dan geser  tuas transmisi ke gigi yang rendah
  • Bila tuas gigi tidak masuk, jangan memaksa. Hal ini disebabkan rpm  mesin tidak seimbang dengan kecepatan kendaraan. Kembalikan tuas  ke netral dan sesuaikan rpm untuk memasukan tuas transmisi.

7. Bergerak Maju Pada Jalan Mendaki

Bergerak dari posisi berhenti dipendakian sangat beresiko, kendaraan  akan mundur terutama ketika beban berat, namun hal ini bisa diatasi  dengan cara :

  • Pastikan mesin hidup dengan baik
  • Tekan pedal rem dan kopling
  • Masukkan gigi satu
  • Angka kopling dengan pelan   sehingga          terasa   ada            hubungan dengan mesin
  • Pindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas
  • Segera lepas    rem      tangan bersamaan  mengangkat  pedal kopling dan menekan pedal gas bertahap
  • Lakukan dengan mulus  jangan ada sentakan pada transmisi (sentakan dapat merusak sistem power train)

8. Berhenti / Pengereman

Melakukan         pengereman      dengan urutan yang benar akan menghentikan kendaraan dengan selamat:

  • Perhatikan kondisi jalan dan lalu lintas
  • Gunakan lampu sein untuk menunjukkan rencana anda jauh sebelum berhenti
  • Perhatikan  kaca spion kiri dan kanan   untuk mengetahui kondisi dibelakang
  • Lakukan pengereman secara bertahap
  • Untuk sistem rem pakai angin Jangan menginjak pedal rem berulang-ulang karena akan mengurangi tekanan angin pada tangki  angin

9. Mundur

Usahakan  untuk  selalu tidak  mundur,  namun jika  anda  harus  mundur ikutilah peraturan perusahaan tentang mundur:

  • Perhatikan kondisi sekeliling kendaraan dan arah mundur
  • Bicarakan dengan pembantu / helper anda tentang rencana dan arah mundur serta aba-aba yang diperlukan
  • Bunyikan klakson saat akan mundur
  • Posisikan kendaraan anda agar dapat mundur lurus
  • Hindari mundur berbelok
  • Mundur dengan perlahan sehingga anda dapat cepat mengoreksi jika melenceng
  • Perhatikan kedua kaca spion
  • Perhatikan aba-aba yang diberikan
  • Jika pemberi aba-aba tidak terlihat segera berhenti

10. Mendahului Dengan Selamat

Sebelum mendahului tanyakan pada diri anda apakah:

  • Memang perlu saya mendahului………..?
  • Tempatnya tepat ……………………………….?
  • Saatnya tepat ……………………………………..?
  • Kendaraan saya sanggup ……………………?
  • Mental dan kemampuan saya bisa ………?

JIKA JAWABANNYA….YA, MAKA IKUTI ATURAN BERIKUT :

10.1 Sebelum menyalip

  • Pastikan kondisi jalan aman
    • Tetap jaga jarak iring sebelum keadaan aman
    • Lihat jauh kedepan dan pastikan bahwa anda punya waktu yang cukup untuk menyalip dan kembali kejalur semula
    • Lihat kaca spion, pastikan tidak ada kendaraan dari belakang yang menyalip
    • Nyalakan lampu sein saat akan menyalip

10.2 Saat menyalip

  • Sediakan rongga/jarak yang cukup dengan kendaraan yang akan disalip
  • Lakukan percepatan yang sesuai ketika menyalip
  • Jangan kembali kejalur semula sebelum  meninggalkan kendaraan yang didahului cukup jauh
  • Nyalakan lampu sein untuk kembali ke jalur semula

10.3 Perhatikan Tempat-Tempat Dilarang Mendahului

  • Dijalan dengan rambu larangan mendahului
  • Kendaraan yang berhenti memberi kesempatan yang berhenti pada penyeberangan (zebra cross)
  • Jalur jalan dengan garis tidak terputus (solid line)
  • Tikungan
  • Persimpangan
  • Jembatan
  • Puncak pendakian
  • Pada jalan rusak

11. Didahului Dengan Selamat

  1. Perhatikan kaca  spion untuk mengetahui pergerakan kendaraan yang akan mendahului
  2. Berikan peluang kepadanya
  3. Pantau kedepan  jika ada pergerakan pemakai jalan lain yang mengharuskan anda untuk menghindar atau mengurangi kecepatan
  4. Kurangi kecepatan dan usahakan lebih ke pinggir sehingga kendaraan yang menyalip segera mendahului anda
  5. Usahakan agar ruang /jarak anda tetap terjaga dengan aman.
  6. Perhatikan kemungkinan dia melakukan potongan pendek  didepan anda

12. Pendakian

  1. Sesuaikan posisi gigi transmisi dengan kebutuhan tenaga.
  2. Bila melakukan penggantian gigi di tanjakan, ingat jangan sampai terlambat sesuaikan pemakaian gigi dengan kondisi tanjakan
  3. Jaga agar tetap dijalur kiri
  4. Ingat  …  menjelang  puncak pendakian pandangan terbatas
  5. Bunyikan klakson untuk  berkomunikasi dengan pengemudi lain
Jalan mendaki
Pendakian

13. Penurunan

  1. Aktifkan Engine brake sweet, lakukan pengereman dengan mengkombinasikannya dengan engine brake
  2. Saat di penurunan kendaraan cenderung untuk  meluncur dan dibutuhkan tahanan mesin (engine brake) untuk menahan lajunya kendaraan dan membantu kerja rem
  3. Sesuaikan gigi transmisi dengan bentuk turunan agar kerja rem  tidak terlalu berat
  4. Pengunaan rem terlalu lama akan menyebabkan sepatu rem dan  tromol rem akan cepat panas dan akan menyebabkan kerja rem  tidak efektif

14. Teknik Pengereman Yang Tepat

14.1 Pada penurunan panjang dan curam

  1. Sesuaikan pemakaian gigi dengan bentuk turunan, aktifkan engine  brake sweet untuk membantu kerja rem agar tidak terlalu berat  sehingga tidak menimbulkan panas pada tromol dan sepatu remnya
  2. Bila kecepatan sudah sesuai dengan bentuk turunan pada saat itu  silahkan melepas pedal rem, cukup dengan engine brake saja untuk  menahan laju kendaraan. Pedal brake hanya untuk mengontrol saja.

14.2 Pengereman darurat

  1. Bila sesuatu terjadi atau ada rintangan didepan maka anda akan  menekan pedal rem dan mengontrol stir dengan baik. Lakukan  pengereman secara bertahap
  2. Hindari pengereman yang menyebabkan roda terkunci atau roda tidak berputar  untuk memudahkan mengontrol arah kendaraan

15. Teknik Pengereman Yang Tepat

Jarak persepsi + j. reaksi + j. bertindak + j. pengereman = total jarak berhenti

Jarak Persepsijarak dimana kendaraan bergerak dalam kondisi normal dari saat mata melihat bahaya sampai otak anda mengenali  bahaya tersebut. (kondisi mental dan fisik mempengaruhi  jarak persepsi dan sangat tergantung kepada visibilitas dan  bahaya itu sendiri)
Jarak ReaksiJarak merespon bahaya untuk memindahkan kaki dari pedal  gas ke pedal rem butuh waktu reaksi rata-rata ¾ sampai 1  detik
Jarak BertindakBegitu kaki anda sampai di pedal rem sebelum menekan  pedal rem juga butuh waktu rata-rata ¾ – 1 detik
Jarak PengeremanJarak mulai saat melakukan pengereman sampai kendaraan berhenti atau stop

Catatan:

  • Rem    dengan  tekanan udara memerlukan  waktu  sekitar  0.5 detik untuk mengisi udara setelah pedal rem ditekan
  • Perhatikan jarum indakator tekanan udara pada panel, bila angka  menunjukkan 20 – 40 PSI maka segera pinggirkan kendaraan dan  berhenti sebelum spring brake bekerja.
  • Waktu Persepsi : Rata-rata pengemudi yang awas adalah ¾ detik  sampai 1 detik

Efektifitas Pengereman Tergantung Kepada

  • Cara kerja rem
  • Cara kerja stiring
  • Kondisi ketebalan ragi ban
  • Kondisi permukaan jalan
  • Berat atau ringan muatan
  • Kemampuan   dan ketangkasan pengemudi

Tabel jarak pengereman untuk truk dalam keadaan normal. Jarak Berhenti Truk Dalam Kondisi Kosong dan Jalan Kering.

KECEPATANJARAK/DETIKTOTAL REAKSI WAKTUJARAK PENGEREMANTOTAL JARAK BERHENTI
10 km/h2.77 m/s7 m6 m13 m
20 km/h5.55 m/s14 m9 m23 m
30 km/h8.33 m/s21 m17 m38 m
40 km/h11.11 m/s28 m27 m55 m
50 km/h13.88 m/s35 m38 m73 m
60 km/h16.66 m/s42 m55 m97 m
70 km/h19.44 m/s49 m74 m123m
80 km/h22.22 m/s56 m102 m158 m
90 km/h25.00 m/s63 m122 m185 m
100 km/h27.77 m/s70 m145 m215 m

16. Teknik Berbelok / Menikung

Gaya Dorong Pada Tikungan Ketika kendaraan menikung akan timbul  efek sentrifugal yang dapat  menyebabkan kendaraan terdorong  keluar sehingga roda akan slip atau  kemungkinan terbalik.

M=Momentum
  –            arah  kecepatan kendaraan
C=Centrifugal force
  –            Pada saat stir diputar mengikuti  arah tikungan maka kendaraan
  akan  terdorong keluar tikungan
R=Resultant
  –            Kombinasi dari M dan C, dimana  kendaraan akan cenderung lari  keluar jalur kearah R.

Perhatikan gambar.

Teknik-berbelok-atau-menikung
Teknik Berbelok / Menikung
  • Kurangi kecepatan sebelum menikung
  • Atur kecepatan sesuai dengan radius putaran
  • Posisikan radius putar yang besar untuk mengurangi efek sentrifugal  pada kendaraan
  • Selalu berada pada jalur anda

17. Di persimpangan

Persimpangan dengan rambu stop atau prioritas

  • Perlambat kendaraan saat mendekati persimpangan
  • Perhatikan spion untuk memastikan kendaraan dibelakang
  • Posisikan kendaraan anda lebih awal kearah jalan yang akan anda tempuh
  • Berikan sinyal 30 meter sebelum simpang
  • Pada rambu prioritas berikan kesempatan kendaraan dari arah lain untuk masuk  terlebih dahulu
  • Perhatikan kanan – kiri – kanan jalan, bergerak setelah keadaan aman
  • Perhatikan kendaraan kecil dan sepeda motor yang kemungkinan menyalip dari kiri  dan kanan dengan memperhatikan kedua spion

Persimpangan tanpa rambu-rambu

  • Perlambat kendaraan saat mendekati persimpangan
    • Perhatikan spion untuk memastikan kendaraan dibelakang
    • Perhatikan kanan – kiri – kanan
    • Berikan prioritas jika ada kendaraan yang datang dari kiri
    • Perhatikan kendaraan kecil yang kemungkinan menyalip dari kiri dan kanan dengan memperhatikan kedua spion
    • Bergerak setelah keadaan aman

18. Roda Jatuh Ke bahu Jalan / Drop Wheel

Penyebab roda jatuh

  • Kendaraan berjalan terlalu ke kiri atau ke pinggir jalan
  • Berpapasan dengan kendaraan   lain atau menghindari rintangan di depan dalam kecepatan tinggi
  • Pengemudi tidak fokus karena melakukan  kegiatan  lain
  • Mengantuk
  • Kecepatan terlalu tinggi atau tidak sesuai pada saat menikung
  • Efeknya kendaraan akan miring dan roda akan tertarik ke kiri  dan bisa menyebabkan kendaraan terbalik

Pengendalian

  • Kontrol stir sambil mengurangi kecepatan secara bertahap
    • Berusaha untuk berhenti dan jangan memutar stir secara tiba-tiba untuk  kembali ke posisi jalan semula
    • Anda hanya bisa kembali setelah benar-benar berhenti dan keadaan aman

Menghindar

  • Selalu posisikan kendaraan ditengah jalur anda
    • Kurangi kecepatan ketika berpapasan dan mengelakkan rintangan terutama pada jalur jalan yang sempit
    • Tetap fokus pada pekerjaan mengemudi
    • Sesuaikan kecepatan dengan bentuk tikungan

19. Prosedur Convoy

Pengendalian

  • Lampu convoy warna kuning
  • Bendera merah
  • Radio komunikasi (melebihi satu konvoi)

Pelaksanaan Convoi

  • Lebar dan tinggi muatan yang melebihi ketentuan atau izin yang berlaku  dijalan umum harus dikonvoi oleh polisi
  • Muatan yang melebih 3 feet pada sisi kendaraan harus diberi Bendera  merah pada kedua sisi luar dan pada tiang bendara didepan (kiri dan  kanan)
  • Kendaraan konvoi harus menghidupkan lampu kelap-kelip warna kuning
  • Kendaraan yang dikonvoi harus menghidupkan lampu besar
  • Satu konvoi maksimum 2 kendaraan yang dikonvoi
  • Atur jarak konvoi dengan mengatur jarak iring dengan mengunakan  sistem waktu sejauh 6 detik untuk Heavy Vehicle untuk semua  kecepatan
  • Tidak dibenarkan ada kendaraan lain diantara kendaraan konvoi
  • Tidak dibenarkan memberi jalan kepada kendaraan lain sebelum ada  komunikasi dan izin dari kendaraan konvoi didepan
  • Kecepatan maksimum kendaraan 50 km/jam di jalan umum dan 40  km/jam dijalan lokasi

20. Jadilah Pengemudi Defensif / Defensive Driver

  • Selalu mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku
  • Menghindari penyebab terjadinya kecelakaan
  • Selalu menghindari kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi maupun  penguna jalan lain
  • Mau menggugurkan haknya demi menghindari kecelakaan

Referensi:

  • Undang-Undang No. 21 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
  • https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=12996
  • Permenaker 08 tahun 2020 – Keselamatan dan Kesehatan kerja Pesawat Angkat dan Angkut

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: