7 Jurus Ampuh Berkendara dengan Selamat

7 Jurus Ampuh Berkendara dengan Selamat
Daftar Isi
Oleh: Muhyidin, SKM
Dalam laporan Global Status Report on Road Safety 2018, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengumumkan angka kematian kecelakaan kendaraan mencapai 1,35 juta kejadian setiap tahunnya. Kecelakaan lalu lintas kini menjadi pembunuh utama untuk anak-anak dan anak muda berusia antara 5 – 29 tahun. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas ini 3 kali lebih tinggi di negara yang berpenghasilan rendah dibandingkan dengan negara yang berpenghasilan tinggi.
Di Indonesia, menurut data Kepolisian Negara Republik Indonesia, setiap jamnya ada 3 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas ini. Pada tahun 2019, jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat sebesar 3% dibandingkan tahun 2018. Sebanyak 107.500 kecelakaan lalu lintas di tahun 2019. Penyebab kecelakaan tersebut yaitu 61% karena faktor manusia, 9% karena faktor kendaraan, dan 30% karena faktor prasarana dan lingkungan.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas tersebut, hendaknya menjadikan kita lebih hati-hati dan waspada untuk menghindari kejadian kecelakaan tersebut terjadi pada kita. Lalu bagaimana caranya? Berikut ini 7 Jurus Ampuh Berkendara dengan Selamat yang bisa kita terapkan.
1.Persiapan Sebelum Berangkat
1.1. Perencanaan Perjalanan
Jika ada ingin pergi ke suatu tempat, maka buatlah perencanaan perjalanan selama anda berkendara tersebut. Misalnya ingin pergi dari satu tempat ke tempat lain menggunakan kendaraan mobil atau motor, maka buatlah:
- Rute perjalan (rencana jalur mana yang akan anda tempuh).
- Penilaian bahaya jalan yang akan anda lalui, bisa menggunakan aplikasi GoogleMap, Waze dan sejenisnya untuk membantu anda menentukan berapa lama waktu perjalanan akan ditempuh. Di titik mana anda akan beristirahat, mengisi bahan bakar dan sebagainya.
- Di saat wabah penyakit sedang melanda seperti pandemik Covid-19 ini, anda perlu membawa beberapa perlengkapan khusus untuk melindungi anda dan keluarga. Perlengkapan yang perlu dibawa diantaranya masker, hand sanitizer, helm pribadi (jika menggunakan ojek online), tisu basah, alat makan pribadi, botol minum pribadi, sabun cair, perlengkapan ibadah pribadi (sajadah, sarung atau mukena), dan gunakan baju lengan panjang.
- Jika anda harus menggunakan kendaraan umum, usahakan untuk selalu menjaga jarak minimum 1 meter dan hindari kerumunan.
1.2. Persiapan Fisik
Sebelum mengendarai kendaraan, pastikan kondisi tubuh anda dalam kondisi fit. Jangan paksakan diri mengendarai kendaraan jika anda merasa mengantuk atau tidak fit. Jika anda sedang mengkonsumsi obat yang bisa menyebabkan kantuk, sebaiknya tunda dahulu perjalanan anda hingga anda merasa bugar dan tidak mengantuk lagi.
Bawalah bekal makanan dan minuman secukupnya selama perjalanan. Bawalah makanan atau minuman instan sehingga jika anda terjebak macet dan merasa lapar, maka anda bisa mengkonsumsinya. Kalau anda merasa haus atau lapar, pastinya hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi mengemudi anda bukan?
Terapkan istirahat 10 menit setelah 2 jam berkendara atau istirahat 30 menit setelah 5,5 jam anda berkendara. Hal ini penting untuk mencegah keletihan / fatigue. Jika anda merasa sangat mengantuk, jangan paksakan untuk tetap mengemudi. Carilah tempat yang aman untuk memarkirkan kendaraan anda, dan tidurlah walaupun sekejap. Istirahat yang paling efektif yaitu tidur. Jika anda tidur walaupun sekejap, niscara rasa kantuk tersebut akan hilang.
Perlu Disiplin Tinggi
Faktor manusia merupakan faktor yang paling sering menyebabkan kecelakaan kendaraan bermotor. Pengendara yang mengantuk saat berkendara dapatmenabrak bahu jalan atau kendaraan di depannya. Ada juga pengendara yang berada di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya dengan baik yang mengakibatkan kecelakaan. Faktor manusia ini bisa dicegah, tentunya dengan disiplin yang tinggi dari pengendara untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan berkendara dengan selamat.
Sebelum melajukan kendaraan, atur posisi duduk yang benar sehingga anda merasa nyaman dan bisa mengendarai kendaraan dengan baik. Aturlah posisi kaca spion, kaca tengah atau kemudi anda jika diperlukan. Jangan mengatur kaca spion ketika kendaraan anda sedang bergerak. Gunakan sabuk pengaman dengan benar selama berkendara untuk kenyamanan dan keselamatan anda dan keluarga.
Patuhi batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan sesuai rambu-rambu lalu lintas yang ada. Hindari menyalip di tikungan atau di area tanjakan/turunan tajam. Area-area tersebut membatasi pandangan anda sehingga anda tidak bisa melihat dengan jelas kendaraan yang berada dari arah yang berlawanan.
1.3. Persiapan Kendaraan
Periksalah kendaraan anda secara rutin/berkala ke bengkel resmi dan lakukan perawatan sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya. Sebelum berangkat, periksa kendaraan anda dengan mengingat BALOK (Body, Air, Listrik, Oli, Kertas)
1.3.1. Body kendaraan
Kelilingilah bagian luar kendaraan anda. Periksa apakah ada yang tidak normal dari kendaraan anda, misalnya wiper rusak, kaca ada yang pecah, dan lain sebagainya). Periksa bagian depan, kanan, kanan, kiri, depan dan bawah mobil untuk memastikan tidak ada yang aneh dengan kendaraan anda.
Pastikan tidak ada orang, binatang atau benda yang menghalangi ketika kendaraan anda bergerak. Tidak sedikit kejadian orang atau binatang yang terlindas karena berada di bawah kendaraan.
Periksa juga tekanan ban kendaraan. Pastikan tekanan ban cukup sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya. Jika kurang angin/nitrogen, segera isi agar tekanan ban sesuai petunjuk pabrik pembuatnya untuk menghindari masalah pecah ban dan potensi kecelakaan lainnya. Pastikan juga ketebalan ban masih bagus (tidak gundul). Periksa apakah ada retakan/sobekan pada ban atau ada benda asing yang menempel di ban. Jangan pernah gunakan ban yang divulkanisir karena dapat membahayakan.
1.3.2. Air
Periksa volume air pada wiper, isi ulang jika berkurang atau ganti jika sudah rusak kondisinya (berlumut, berwarna atau berbau). Periksa air aki (untuk jenis aki basah) dan air radiator secara berkala. Isilah jika volumenye berada di bawah garis minimal. Buka ruang mesin (biasanya berada di kap depan mobil), periksa apakah ada selang yang bocor, kabel yang terkelupas atau terlepas, kotoran atau binatang liar.
1.3.3. Listrik
Periksa lampu-lampu seperti lampu sein, lampu hazard, lampu kabut, lampu dim (lampu besar), lampu indikator panel dan lampu kabin. Periksa juga klakson, kamera mundur dan alarm mundur (jika ada). Yang paling penting juga periksa kondisi aki (battery) kendaraan anda. Jangan sampai kendaraan mogok gara-gara aki nya bermasalah. Rutinlah periksa ke bengkel dan ganti aki secara berkala. Rata-rata penggantian aki sekitar 2-3 tahun tergantung pemakaian dan jenis aki.
1.3.4. Oli
Periksa minyak rem, minyak kopling, oli mesin, oli power steering, oli transmisi. Jika volumenya berada di bawah garis minimal, segera isi ulang atau ganti jika diperlukan. Tanyakan kepada bengkel resmi anda untuk informasi detailnya. Gunakan oli standar yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pabrik pembuat kendaraan anda. Periksa juga apakah ada kebocoran/rembesan oli di sekitar kendaraan anda.
Periksa fungsi dari rem tangan, pedal rem, kopling dan gas. Jika ada masalah pada fungsi pengereman, segera perbaiki ke bengkel terdekat.
1.3.5. Kertas
Selalu pastikan anda membawa surat-surat penting sebelum berkendara, seperti SIM (surat izin mengemudi), STNK (surat tanda nomor kendaraan), buku Keur (baca: kir). Surat-surat tersebut perlu anda bawa agar tidak kena tilang saat pemeriksaan oleh petugas lalu lintas.

Selama berkendara, kita bisa menerapkan 5 Kunci Mengemudi dengan Selamat atau lebih dikenal dengan Smith System. Penerapan 5 kunci mengemudi ini akan memberikan anda ruang untuk berkendara, penglihatan bagi pengemudi, dan waktu untuk membuat keputusan. Berikut ini detailnya:
2. Selalu Memandang Jauh ke Depan
Ketika anda berkendara, pandangan anda harus lurus ke depan dengan pandangan minimal 15 detik masa tuntunan mata. Jika memungkinkan menjadi 30 detik ke depan. Teknik ini berguna agar anda bisa melihat situasi di depan anda sehingga bisa memberikan waktu bagi anda untuk membuat keputusan yang cepat. Selain itu, anda dapat memperhatikan dan menemukan potensi bahaya yang ada lebih awal. Misalnya, di depan anda ada kecelakaan atau ada longsoran, maka anda bisa mulai mengurangi kecepatan dan mengambil jalur yang aman dari situasi tersebut.
Dengan teknik ini, Anda juga bisa memperhatikan rambu-rambu dan status lampu lalu lintas dari jarak jauh serta memberikan kesempatan pada pengemudi lain terhadap posisi kendaraan anda.

3. Dapatkan Gambaran Secara Menyuluruh
Selama berkendara, pantaulah selalu sekeliling anda dengan melihat kaca spion secara berulang-ulang. Atur jarak beriringan kendaraan anda dengan kendaraan di depan minimal 4 detik jarak iring. Pengaturan jarak iring 4 detik ini akan memberikan rongga dan visibilitas yang baik. Saat terjebak macet, jaga jarak juga perlu diperhatikan. Tips yang paling mudah yaitu, pastikan anda bisa melihat roda belakang kendaraan yang berada di depan anda. Jika anda bisa melihat roda belakang tersebut saat macet, berarti jarak anda cukup aman.

4. Selalu Gerakkan Mata Anda
Saat berkendara, hindari melihat objek lebih dari 2 detik. Misalnya ketika anda melaju, kemudian di sebelah kiri ada kecelakaan dan mata anda melirik ke arah area kecelakaan tersebut, jangan melihat suatu objek lebih dari 2 detik karena itu bisa membahayakan kecuali anda dalam posisi berhenti.
Hindari juga tatapan kosong dan terpaku/fokus pada satu objek. Jaga agar mata anda bergerak setiap 2 detik. Cek kaca spion anda setiap 5-8 detik dan melihat kaca spion harus sesuai dengan situasi lalu lintas. Lihatlah kaca spion ke sebelah kanan atau kiri di setiap persimpangan atau ketika akan memundurkan kendaraan.

5. Sediakan Ruang Untuk Menghindar
Selama berkendara, buatlah rongga keselamatan dengan menyediakan ruang di sekeliling (depan, belakang, samping kanan dan kiri) kendaraan anda. Mulailah dengan menerapkan melihat jauh ke depan dengan memilih jalur yang selamat dan kembangkan 15 detik masa tuntunan mata.
Jaga rongga keselamatan disamping dan bagian belakang kendaraan dengan mengatur kecepatan dan memilih jalur yang tepat dimana paling sedikit kemungkinan objek lain dapat melanggar rongga anda. Jika kondisi lalulintas menjadi lebih padat untuk menjaga rongga keselamatan pada keempat sisi, usahakan paling tidak rongga didepan terjaga untuk satu jalan menghindar.
Hindari kendaraan lain yang mengikuti terlalu dekat. Jika kendaraan di belakang anda terlalu dekat dan ingin mendahului, beri saja kesempatan untuk kendaraan tersebut mendahului anda. Bila berhenti dibelakang kendaraan lain atur jarak sehingga tidak terperangkap dibelakangnya.

6. Pastikan Mereka Melihat Anda
Jika anda ingin berbelok atau pindah jalur, nyalakan lampu sein dan klakson (jika perlu) sehingga kendaraan lain bisa mengetahui posisi kendaraan anda. Hindari berbelok dan pindah jalur secara mendadak yang membuat kendaraan di belakang atau di depan anda tidak memperhatikannya dan dapat menyebabkan timbulnya kecelakaan.
Gunakan lampu dim atau klakson jika anda ingin mendahului kendaraan di depan anda. Jika berpindah jalur gunakan lampu sein. Gunakan klakson dengan cara yang bersahabat. Dapatkan kontak mata pengendara lain jika memungkinkan.
Gunakan lampu rem dengan menginjak pedal rem lebih awal secara berulang. Hal ini membuat lampu rem akan menyala dan membuat pengemudi di belakang akan lebih awas. Hindari pengereman yang mendadak.
Pada kunci ini, intinya adalah komunikasi kita sebagai pengendara dengan pengendara yang lain dan dapatkan umpan balik dari pengendara tersebut. Jika kita bisa mendapatkan kontak mata dengan pengendara lain, maka kita dapat mengetahui apakah kendaraan tersebut mengetahui posisi kendaraan kita.
7. Berdoa Sebelum dan Selama Perjalanan
Jurus ampuh yang ke-7 ini tidak kalah pentingnya dan harus kita terapkan juga. Sebelum berangkat biasakanlah berdoa agar kita dilindungi dari bahaya selama dalam perjalanan serta selamat sampai tujuan. Jangan pernah meremehkan doa, karena doa adalah senjata orang beriman. Dengan berdoa, secara psikologis, hati kita menjadi tenang sehingga berkendara bisa lebih fokus.
Manusia boleh berusaha, tapi terkadang usaha saja tidak cukup. Boleh jadi kita telah menerapkan semua aturan berkendara dengan selamat. Bisa saja, tiba-tiba ada kendaraan lain dari belakang yang menabrak kendaraan kita tanpa bisa kita hindari. Dengan berdoa, kita memohon kepada Sang Khalik untuk melindungi kita selama perjalanan. Salah satu waktu yang musjatab (dikabulkannya doa) adalah ketika dalam perjalanan. Maka perbanyaklah berdoa.
Daripada kita banyak menggurutu atau kesal selama perjalanan, misalnya karena terjebak macet, lebih baik banyak berzikir dan berdoa. Hal tersebut membuat hati lebih tenang, lebih bisa fokus saat berkendara dan insya Allah selamat sampai tujuan.
—–
Referensi:
- World Health Organization (2018): Global Status Report on Road Safety 2018
- Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesi (2017): Rata-Rata Tiga Orang Meninggal Setiap Jam Akibat Kecelakaan Jalan
- Portal Online Republika.co.id (2019): Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Naik 3 Persen pada 2019
Recent Comments