Penyakit Degeneratif : Utang

utang
Ilustrasi foto: pintuislami.com
Bagikan

Penyakit Degeneratif : Utang

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Berutang adalah penyakit. Tidak ada dari kita yang mau berkumpul dengan penyakit apalagi lulusan FKM tau konsep kesehatan. Jangan main di tempat berdebu atau jangan main di tempat kotor karena disana sumber penyakit, demikian larangannya. Berutang pun sama, kita harus berlindung darinya karena termasuk penyakit.

Dalam doa al matsurat yang biasa dibaca, Nabi ﷺ menghimpun sifat lemah, malas, pengecut, kikir dengan berutang.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, sifat malas, sifat pengecut, kepikunan, kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”

Dalam riwayat lain disebutkan, “DHOLA’ID DAIN WA GHALABATIR RIJAAL (Lilitan utang dan laki-laki yang menindas).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6367 dan Muslim, no. 2706]

Jadi perhatikan ya.. berutang adalah hal yang negatif sebagaimana negatifnya sifat malas, pengecut, dan kikir. Sebegitu negatifnya maka Al Quran mewanti2 dalam ayat terpanjangnya perihal tata cara dan pembayaran utang. Jangan sampai utang jadi hak milik, yang ngutang cuek aja ngelupain utangnya. Ini tak ubahnya seperti pencuri.

Siapa saja yg berutang lalu berniat tidak mau melunasinya maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri (HR Ibnu Majah)

Pencuri ambil barang tanpa diketahui si empunya sementara orang berutang ambil barang dengan diketahui. Tapi keduanya sama yakni sama2 tidak dikembalikan (jika yang utang gak bayar2). Begitulah di akhirat kelak yang berutang masuk dalam golongan pencuri jika dia gak pernah berniat melunasi.

Gak mau masuk dalam golongan pencuri ? Buruan bayar utang. Menunda2 pembayaran adalah sebuah kezhaliman.

Penundaan orang yang mampu (membayar utang) adalah perbuatan zhalim (HR Bukhari Muslim)

Rezim ini berlaku aniaya kepada rakyat, jangan sampe kita teriak2 zhalim kepada mereka padahal kita punya utang yang gak dibayar2. Ini namanya orang zhalim menghujat orang Zhalim (perhatikan penulisannya, yang satu capital satunya tidak).

Sepanjang pengalaman saya yang hobi berutang gak dibayar adalah orang yang banyak gaya dalam hidupnya. Ada sodara yang berutang 5 juta ke istri saya. Katanya mau dicicil bayarnya, uda bertahun2 gak ada pembayaran. Kalo ketemu kayak gak punya utang aja. Ngeliat status medsosnya dia jalan2 ke mall kelapa gading dan kasablanka. Lha saya yang diutangi ngedeprok aja di rumah.

Luar biasa memang orang Indonesia, punya utang malah jalan2. Dan yang model begini bukan hanya satu, ada banyak di negeri ini. Punya uang setelah dipotong biaya listrik, PAM, transport, dan makan maka sisanya adalah hak si pemberi utang bukan malah buat beli baju, kosmetik, atau sepatu. Biarkan baju sobek toh masih bisa dijahit, biarkan wajah cuma dibedakin doang, biarkan sepatu mangap toh masih bisa dilem. Tapi jangan biarkan utang menggantung karena disanalah letak kedudukan seseorang.

Bedanya orang baik dengan yang tidak dalam lingkup utang adalah dari pembayaran. Rasulullah ﷺ menjamin kebaikan seseorang yang membayar utang.

Sebaik2 orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

Kalo bayar utang perhatikan hal berikut :

Misalkan saya pinjem duit ke Feri 10 juta. Feri transfer melalui BSM miliknya ke Mandiri saya. Karena beda bank dikenakan biaya Rp. 6.500,-. Jadi total pengeluaran Feri 10.006.500,- sementara uang yang masuk ke rekening saya tetap 10 juta. Pada saat pengembalian saya transfer 10 juta ke Feri berpatokan pada uang yang masuk. Saya bukanlah orang yang paling baik dalam pengembalian. Karena ada kerugian Feri walau kecil, yang tidak saya bayarkan. Ini bukan riba ya.. karena kelebihan ini diambil oleh pihak ketiga bukan pihak kedua.

Orang yang paling baik adalah yang memperhatikan kerugian yang dialami oleh si empunya akibat diutangi sekecil apapun.

Anehnya orang yang menunda2 pembayaran sambil ngarep lunas ada dari kalangan yang paham agama. Ada tetangga saya emak2 yang doyan utang sampe uang kas pengajian pun dipake (ngomongnya sih utang). Di kampung saya uda diblacklist. Dasar orangnya gesit, dia buka komunikasi dengan anaknya tetangga saya yang kerja di Pemda DKI. Orang laki punya duit diutangi ama perempuan pake acara nangis pasti dikasi lah… Gak tanggung2 pinjemnya 7 juta ! Gak pake jaminan apapun cuma modal omongan bakal dikembaliin. Dan uda lewat 2 tahun gak pernah dibayar.

Ini emak2 yang hobi ngutang aktif di 212. Setiap ada aksi/pengajian selalu aktif jadi panitia, kalah saya yang cuma jadi penggembira. Terakhir di aksi mujahid 212 sabtu lalu jadi tim support konsumsi. Aneh ya ? gak juga kalo kita liat ayat tentang utang piutang dalam surat Al Baqarah dimulai dengan kata “Hai orang-orang yang beriman…”

Berutang tidak mempengaruhi keimanan karena seruan Al Quran kepada orang yang melakukan utang piutang adalah seruan keimanan. Yang mempengaruhi keimanan hingga membuatnya nyungsep adalah tidak segera melakukan pembayaran. Menunda2 pembayaran saja adalah kezhaliman apalagi enggan membayar. Dan hipotesa saya terbukti, model orang2 yang menunda pembayaran adalah orang yang kebanyakan gaya. Tetangga saya ini anak bungsunya disekolahin di SDIT dan anak sulungnya dikasi motor beat buat sekolah. Hebat kan ? uda mirip ama Penguasa di negeri sana, utang 5000 trilyun gak jelas gimana bisa bayarnya malah mau pindahin ibukota. ?

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: