Memberi Makan Orang yang Lapar, Pahalanya Amat Menggiurkan

Memberi Makan Orang yang Lapar, Pahalanya Amat Menggiurkan
Bagikan

Memberi Makan Orang yang Lapar, Pahalanya Amat Menggiurkan

Rasulullah ﷺ bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.”

(HR At-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Ad-Darimi)

•┈┈•••❁ 1⃣

Abdullah bin Ja’far rahimahullâh meriwayatkan bahwa pada suatu hari dia keluar menuju perkebunannya. Di perjalanan dia berteduh di sebuah perkebunan kurma milik suatu kaum.

Di perkebunan itu dia melihat ada seorang budak berkulit hitam yang sedang bekerja.

Tiba-tiba budak itu mendatangi tempat menyimpan makanannya. Lalu, seekor anjing masuk ke perkebunan dan mendekat kepada budak tersebut. Saat melihat anjing itu datang, dia melemparkan makanan pertamanya. Maka, dengan sangat lahap, anjing itu menghabiskan makanan itu.

Kemudian, budak itu melemparkan makanan kedua dan ketiganya. Anjing itu pun melahapnya dengan cepat.

Karena penasaran, dia mendekat dan bertanya, “Hai anak muda, berapa banyak makanan yang kau bawa setiap hari?” Budak ini menjawab, “Saya tidak tahu!”

“Lalu, mengapa engkau memberikan makananmu kepada anjing itu?”

“Anjing ini bukan termasuk anjing-anjing yang menjaga kebun kami. Anjing ini milik seseorang yang rumahnya jauh di sana. Dia datang dalam keadaan lapar dan memelas. Saya tidak tega untuk mengusirnya. Akhirnya saya berikan makanan ini untuknya,” ujar sang budak.

“Terus, hari ini kamu makan apa?” tanya Abdullah bin Ja’far.

“Tuan, saya akan menahan lapar seharian ini karena Allah!”

Ja’far pun terenyuh. Dalam hatinya dia berkata, “Budak ini lebih dermawan daripada aku!”

Akhirnya, Abdullah bin Ja’far menemui si empunya kebun dan membelinya beserta budak itu dan semua pepohonan yang ada di dalamnya. Dia kemudian memerdekakan budak tersebut dan menghadiahkan kebun itu untuknya.

•┈┈•••❁ 2⃣

Jika memberi makan seekor anjing saja sudah demikian istimewa, bagaimana pula saat kita memasukan rasa bahagia ke dalam hati seorang Muslim dengan memberinya makanan saat dia lapar atau memberinya minum saat dia haus?

Terang saja, pahalanya melimpah ruah! Tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah Azza wa Jalla.

Itulah mengapa, saat pertama kali datang ke Madinah, setelah melalui perjalanan hijrah yang panjang dari Mekkah, Rasulullah ﷺ menyampaikan pesan berharga kepada orang-orang, sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam ra.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ .

“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikan makan, sambunglah silaturahim, shalatlah pada waktu malam ketika orang-orang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

•┈┈•••❁ 3⃣

Salah satu pesan beliau dalam hadits ini adalah anjuran untuk memberi makan. Inilah salah satu sedekah yang sangat utama dan disenangi oleh Nabi ﷺ dan para sahabat.

Dengan bersedekah makanan kepada saudara seiman, ada banyak kebaikan yang akan didapatkan. Apa sajakah itu?

01. Terjalinnya tali silaturahim dengan sesama;

02. terbukanya pintu-pintu rezeki;

03. terlaksananya salah satu sunnah Rasulullah ﷺ;

04. lahirnya kebahagiaan dan ketenangan dalam hati;

05. mendapatkan janji surga beserta kenikmatannya;

06. mendapatkan doa dari orang yang diberi makan;

07. mendapatkan pahala yang berlimpah.

•┈┈•••❁ 4⃣

Kebaikan yang didapat akan bertambah hebat manakala yang kita beri makanan atau minuman adalah orang yang berbuka puasa. Ada bonus khusus dari Allah Ta’ala. Apakah itu?

Kita mendapatkan pahala orang yang berpuasa secara sempurna tanpa mengurangi pahala orang yang kita beri makan. Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani ra. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Disarikan dari Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, karya Syeikh Abdul Hamid Al-Anquri dan lainnya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: