Kisah Maryam: Jangan Menilai Dulu

Maryam binti Imran
Ilustrasi foto: mirantibanyu.blogspot.com
Bagikan

Kisah Maryam: Jangan Menilai Dulu Dengan Kacamata Sekarang

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Ada sebuah tayangan di yutub begini : seorang mubaligh ceramah di sebuah taman di negara AS. Seorang laki2 bertubuh besar (kapir tentunya) mendatangi dan bertanya berapa usia Aisyah dinikahi Muhammad ﷺ ? ini pertanyaan jebakan, agar pembicaraan berputar pada pernikahan anak di bawah umur menurut versi sekarang.

Yang ditanya ternyata punya jawaban jitu. Jawabnya : sama dengan usia Bunda Maria saat dinikahi oleh Yusuf. Yang nanya ngotot pengen jawaban berupa angka. Yang jawab tetep bertahan dengan jawabannya. Dialog tak berjalan.

Akhirnya saya buka google, ternyata menurut ensiklopedia Katholik Maria berusia 12-14 tahun saat dinikahi oleh Yusuf yang berusia 90 tahun ! Gile bener, mereka koar2 Muhammad ﷺ melakukan pedofilia pada anak usia 9 tahun, lha ini ada kakek2 90 tahun nikah ama anak SMP mereka diem. Walaupun kita tau bahwa ensiklopedia itu salah, tapi jika kita pake kacamata mereka tentang pedofilia maka ajaran mereka lebih dulu melakukan pedofilia.

Nyata sekali kebencian mereka terhadap Islam. Yang terakhir kemarin di Sumut warung tuak ditutup FPI. Pemilik warung bereaksi bawa2 komunitasnya, masalah jadi rame. Ada yang membully FPI sebagai kelompok radikal. Duh.. lagi2 orang goblok berbicara. Dalam Injil sudah jelas tertulis :

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”. (Matius 21: 12-13)

Al Masih bukan sekedar nutup usaha tapi menjungkirbalikkan meja dan bangku. Kalo beliau hidup pada masa sekarang dan melakukan hal tersebut, apa pemakan babi itu bakal mencapnya anarkis, radikal, dan intoleran ?

Untuk apa Isa al Masih mengusir penjual ? mengganggu ibadah di rumah Allah, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun”. Lalu apa alasan FPI menutup warung tuak ? berjualan di bulan puasa, bulan ibadah. Kalian liat perkataan Al Masih, tempat jual beli disebut sebagai sarang penyamun. Seradikal2nya umat Islam tidak pernah mencap warung makan yang buka di bulan puasa sebagai sarang penyamun atau konotasi negatif lainnya.

Kalo umat Islam yang berbuat maka cap anarkis langsung melekat namun jika peristiwa ini ada dalam kitabnya maka mereka bilang keimanan. Mereka berkacamata ganda. Memandang dengan welas asih atas usia pernikahan Maria dan perilaku Al Masih. Namun memandang kejam saat umat Islam melakukannya. Itu sebabnya mereka tidak pernah dijadikan sebagai umat wasathan (pertengahan). Bisa rusak neraca keadilan jika mereka yang memegang palu. Padahal mereka ditantang untuk memutuskan perkara menurut Injil

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. (Al Maidah :47)

Hanya kaum muslimin yang memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah. Orang Kristen yang mengingkari ibadah dan amal kaum muslimin itu tanda mereka tidak mengamalkan Injil. Ibadah puasa atau penutupan warung makan yang terang2an berjualan di bulan puasa bukanlah hal yang baru dalam Injil.  Kaum muslimin lebih kristen daripada orang Kristen kata Dr Zakir Naik. Orang Islam mengharamkan babi, khamr, dan sunat sementara orang Kristen malah mengkonsumsinya. Seandainya mereka benar2 melaksanakan ajaran Injil yang sudah diselewengkan itu maka mereka akan menemukan kesamaan ajaran, yakni Tauhid. Itu sebabnya Al Quran berkata :

Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah”. (Ali Imran : 64)

Tidak semua dalam ajaran Injil diselewengkan. Masih ada beberapa yang sesuai aslinya. Nah yang ori inilah yang akan membawa umat kristiani kepada Islam. Cuma masalahnya ini kitab uda diselewengkan, ajaran yang termaktub dalam kitabnya pun tak dilaksanakan. Hanya orang yang benar2 mempelajari Injil yang akan menemukan keanehan ajaran akibat penyelewengan dan jika dia membandingkan dengan Al Quran maka akan tercerahkan.

Uniknya sebagai umat pertengahan, kaum muslimin hadir untuk meluruskan penyelewengan umat terdahulu. Kemuliaan Maryam sebagai wanita paling mulia sepanjang sejarah manusia dibersihkan. Tidak benar beliau melahirkan saat berumur 12-14 tahun. Dan tidak benar beliau melahirkan dalam kondisi sudah menikah sebagaimana yang ada dalam Perjanjian Baru. Nyatalah sudah kemuliaan agama Islam. Orang kapir bebas menghina Nabi Muhammad ﷺ dan menjelek2kan ummahatul mukminin Aisyah ra. Tapi kaum muslimin tak pernah merendahkan apalagi menghina Isa al Masih dan Maryam, karena keduanya adalah utusan Allah dan hamba Allah yang mulia.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: