Karunia Allah Ta’ala yang Tersimpan dalam Basmalah

Karunia Allah Ta'ala yang Tersimpan dalam Basmalah
Bagikan

Karunia Allah Ta’ala yang Tersimpan dalam Basmalah

Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap perbuatan penting yang tidak dimulai dengan ‘Bismillâhi ar-Rahmâni ar-Rahîm’, maka perbuatan tersebut cacat.” (HR As-Suyuthi, Jami’us Shaghir)

Maka, “Kuncilah pintu (rumah) kalian, kemudian sebutlah nama Allah. Matikanlah lampu dan sebutkanlah nama Allah. Ikatlah tutup-tutup bejana kalian dengan erat dan sebutlah nama Allah. Tutuplah wadah-wadah kalian dan sebutlah nama Allah jika kalian akan meletakkan di atasnya sesuatu.” (HR Al-Bukhari)

•┈┈•••❁ 1⃣

Ada seorang wanita salehah yang ditakdirkan bersuamikan seorang lelaki fasik. Yang mana, dia tidak mau mengerjakan kewajiban agama dan sulit berbuat kebaikan.

Wanita ini memiliki satu kebiasaan yang sangat mulia. Dia senantiasa membaca basmalah saat hendak melakukan suatu aktivitas. Dan, sang suami tidak suka dengan kebiasaan istrinya ini. Dia kerap mengolok-olok kebiasaan istrinya ini.

“Asyiknya bismillah, bismillah, bismillah, sebentar-sebentar bismillah!”

Mendengar cemoohan semacam ini, si istri tidak berkata apa-apa. Dia hanya berdoa kepada Allah Ta’ala agar suaminya diberi hidayah.

Pada satu hari, lelaki ini berkata, “Tunggulah waktunya saat aku akan membuatmu kecewa kepada bacaanmu itu!”

Tidak lama setelah itu, dia memberikan sejumlah uang kepada istrinya dan berkata, “Simpan uang ini!”

•┈┈•••❁ 2⃣

Wanita ini menyimpan uang suaminya di tempat yang dirasa aman. Hanya saja, pada saat bersamaan, si suami memperhatikan di mana sang istri menyimpan uang.

Saat istrinya sedang lengah, lelaki fasiq ini mengambil uang itu secara diam-diam dan melemparkannya ke dalam sumur yang berada belakang rumah.

Beberapa hari berselang, dia berkata kepada istrinya, “Mana uang yang pernah aku titipkan kepadamu?”

Bergegaslah wanita salehah ini pergi ke tempat penyimpanan uang dengan diikuti suaminya. Dia lalu membuka sebuah wadah sambil membaca basmalah: bismillâhir-rahmânir-rahîm.

Saat itulah, Allah Ta’ala menunjukkan kuasa-Nya. Dia mengutus malaikat untuk mengembalikan uang dari dalam sumur. Sehingga, dalam sekejap mata, uang itu sudah ada kembali dalam wadah tanpa berkurang sedikit pun.

Peristiwa ini telah membuat lelaki ini terkaget-kaget. Dia nyaris tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Qadarullah, dalam hatinya muncul penyesalan. Dia menceritakan apa yang terjadi kepada istrinya dengan penuh penyesalan.

Dia lalu bertobat dan mulai mengerjakan apa yang Allah Ta’ala perintahkan. Dan, dia mulai mendawamkan diri untuk membaca basmalah saat hendak melakukan suatu pekerjaan. (Qashash wa Ma’ani, Ala’ Sadiq)

•┈┈•••❁ 3⃣

Basmalah. Inilah kalimat penuh berkah yang dicintai Allah dan rasul-Nya. Yang mana, hadirnya basmalah dalam sebuah amal akan menjadikan amal tersebut diberkahi Allah Ta’ala.

Dan, tidaklah seseorang menjaga basmalah dalam hidupnya, kecuali dia akan mendapati aneka kebaikan dari Allah Ta’ala. Apa sajakah itu?

  1. Dengan basmalah, sebuah aktivitas atau amal yang awalnya mubah menjadi bernilai ibadah.
  2. Setiap amal yang dilandasi basmalah, dia akan menjadi baik, indah, dan sempurna. Karena, kita mempersembahkannya untuk Allah, Zat Yang Mahaindah.
  3. Amal yang dilandasi basmalah akan terhindar dari keburukan hawa nafsu atau sesuatu yang dapat merugikan orang lain. Karena, ada sifat rahmân dan rahîm yang mewarnainya.
  4. Amal yang dilandasi kasih sayang akan mengundang rahmat dan pertolongan Zat Pemilik kasih dan sayang tersebut.
  5. Amal yang dilandasi basmalah akan kekal pahalanya sehingga bisa bermanfaat di akhirat. Dia kekal karena digantungkan kepada Zat Yang Mahakekal.
  6. Mengawali sebuah amal dengan basmalah adalah sebentuk penyerahan diri sekaligus pernyataan akan kelemahan diri di hadapan Allah Ta’ala.
  7. Basmalah akan menghadirkan kekuatan dan rasa optimis karena dengannya seseorang telah menyandarkan diri kepada Yang Mahakuasa.
  8. Dan, pada kondisi sulit, kalimat mulia ini bisa membuka jalan bagi hadirnya pertolongan Allah Ta’ala kepada orang-orang yang menjaganya.

Disarikan dari Tafsir Al-Mishbah (Prof. Dr. Quraish Shihab), Kumpulan Kisah Teladan (Prof. Dr. Hasballah Thaib, MA.) dan lainnya

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: