Istriku, Disini Sayang Disana Sayang

Istriku, disini sayang disana sayang
Ilustrasi foto: ruangmuslimah.co
Bagikan

Istriku, Disini Sayang Disana Sayang

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Laki2 jaman dulu disuruh bedain mana ketumbar dan mana lada sebagai bukti tau pekerjaan istri. Sekilas bentuk, ukuran dan warna ketumbar sama persis dengan lada, hanya rasanya yang beda. Kalo gak sering berhubungan dengan ketumbar dan lada gak bakal bisa bedain.

Laki2 jaman now lebih berat lagi disuruh bedain mana cream malam dan mana cream siang ! Bentuk, ukuran dan warna kemasan 100% sama, yang membedakannya hanya secarik kertas. Di cream malam tertulis malam dan di cream siang tertulis siang. Begitu tulisannya lepas, biar kata IPK-mu 3,8 gak bakal bisa bedain.

Soal peduli dengan keadaan istri juga dilakukan oleh Rasulullah ﷺ. Diriwayatkan dari Al-Aswad radhiallahu anhu :

  سألت عائشة ما كان النبي صلى الله عليه وسلم يصنع في أهله قالت كان في مهنة أهله فإذا حضرت الصلاة قام إلى الصلاة

Aku pernah bertanya kepada Aisyah: Apa yang dikerjakan oleh Rasulullah ﷺ di rumahnya? Aisyah berkata: “Beliau membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, maka apabila telah masuk waktu shalat beliau keluar untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari)

Bahkan manusia yang paling mulia pun menyingsingkan baju membantu urusan istrinya. Maka tak ada halangan bagi kita sebagai umatnya untuk tidak mengikuti jejak beliau. Itu sebabnya foto pejabat terseksi menurut saya adalah saat Tifatul pegang benang jarum dan pakaian yang sobek di ruangan menkominfo. Laki2 bisa jahit bajunya tanda dia mengikuti sunnah Nabi ﷺ.

Di era now suami tak cukup bisa jahit, dia kudu tau pernak pernik seorang wanita. Benda2 seperti foundation, blush on, susu pembersih, bedak, dll adalah contoh alat makeup standar. Kalo istrimu mau keliatan cantik, barang2 ini kudu ada di tasnya. Suami kudu tau bedanya lipstik dengan lipbalm, biar kata sama2 dipake di bibir tapi beda fungsi. Suami jangan taunya Resik Manjakani doang. Cream abis suami diem giliran manjakani abis ributnya sekampung. ??

Urusan perempuan emang ribet. Di matanya aja bercokol eyeliner, pensil alis, eyeshadow, dan maskara. Itu yang standar, yang dipake artis lebih banyak lagi.

Sengaja saya ungkapkan ini kepada bapak2. Jika nanti suatu saat kalian liat seorang wanita cantik maka pada wajahnya telah berkumpul pelembab, foundation, blush on, dan bedak. Kemudian pada matanya berkumpul eyeliner, pensil alis, eyeshadow, dan maskara. Dan jika pada wajah istrimu tidak ada polesan apapun kecuali bedak VIVA trus kalian merasa istri kurang cantik itu artinya kalian suami manjakani. Taunya punya istri cuma dipake doang, gak tau merawat. ??

Laki2 demen banget liat yang bening2 diluar, kadang dia gak sadar bahwa yang dirumah pun bisa jadi bening asal dirawat. Emang bener bang ? Lha itu Khoudia Diop, Anok Yai, dan Adut Akech adalah wanita berkulit hitam dari ujung kepala ampe ujung kaki. Nyebut namanya aja susah apalagi mendefiniskan emisivitas kehitamannya (sengaja gak saya definisikan arti emisivitas agar Nursalam dan Zikri googling kata ini dan tdk googling nama Khoudia Diop). Karena mereka seorang model dan merawat tubuhnya maka pastilah cantik.

Nah istri kalian kan gak hitam seperti mereka maka jika dirawat pasti lebih cantik dari mereka. Jadi rumusannya yang hitam aja bisa cantik masa yang sawo mateng gak bisa.

Kalo kalian gak mau merawat istri misalnya maka kita balik realitanya. Jika liat wanita cantik, hapus semua makeup yang menutupinya sehingga keliatan wajah aslinya. Model yang gak pake perawatan dibandingin istri yang gak perawatan tentu lebih mending istri. Ini baru fair, perbandingannya apple to apple.

Pernah saya liat Ayu Tingting yang disebuah tayangan tanpa makeup ternyata biasa aja seperti wajah perempuan kampung, masih lebih cantik akhwat FKM yang dikirimi surat oleh ikhwan ’97. Tapi kalo Ayu Tingting dandan… kalian akan tau kenapa status FB Zikri belakangan ini penuh kebapakan.

Berumah tangga itu harus adil. Jika semua upaya sudah abis2an untuk menafkahi, merawat, dan mendidik istri kemudian masih berpikir untuk menikah lagi, silakan. Tapi kalo masak di rumah masih pake tabung gas 3 kg, minumnya air isi ulang terus ngomong poligami, ini yang disebut perusak syariat.

Poligami adalah syariat Allah. Disebut secara jelas dalam Al Quran. Menjadi buruk citranya karena suami yang gak siap secara ekonomi dan batin nekat nyebur kesana. Lebih parah lagi ternyata pelakunya bawa simbol agama, entah dia sebelumnya dikenal sebagai seorang ustadz atau seorang aktivis Islam. Sehingga orang awam tidak melihat kerusakan ini dari perilaku pelakunya tapi melihatnya dari sistem yang ada (yakni poligaminya).

Udah kadung nulis poligami lanjut deh. Poligami turun sebagai syariat Islam asalnya bertujuan untuk membatasi jumlah istri. Camkan itu, poligami awalnya untuk membatasi bukan untuk menambah. Coz orang2 dulu terutama para pemimpin bisa punya istri hingga ratusan. Syariat Nabi Sulaiman yang memiliki 100 istri adalah sebuah contoh.

Sulaiman bin Daud pernah mengatakan, ‘Saya akan menggilir 100 istri se-malam ini, masing-masing istri akan melahirkan anak lelaki, yang nanti akan berjihad di jalan Allah.’ Namun Sulaiman lupa untuk mengucapkan ‘InsyaaAllah’. Lalu Sulaiman menggilir seluruh istrinya, akan tetapi tidak ada yang melahirkan anak, selain satu istri yang melahirkan setengah anak.

Kemudian Rasulullah ﷺ berkomentar, “Andai Sulaiman mengatakan, ‘InsyaaAllah’ maka sumpahnya tidak gagal dan akan mendapatkan apa yang menjadi keinginannya.” (HR. Ahmad 7715 dan Bukhari 5242).

Islam datang membatasi jumlah istri yang boleh dimiliki oleh seorang suami maksimal 4. Maka beberapa sahabat menceraikan istrinya yang lebih dari 4 begitu ayat pembatasan ini turun.

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya (AnNisa : 3)

Perhatikan ayat diatas, Al Quran mengapit poligami dengan kata adil. Poligami dikepung dari depan dan belakang oleh adil. Sehingga syarat utama dalam poligami adalah berbuat adil. Turunan dari adil ini banyak. Suami harus adil dalam pembagian harta, berarti sebelumnya harus punya harta yang banyak. Suami harus adil dalam pembagian waktu, berarti sebelumnya harus punya waktu luang. Suami harus adil dalam pengajaran, berarti sebelumnya harus punya ilmu. Suami harus adil dalam menggauli istri, berarti sebelumnya harus punya kekuatan (libido) jangan yang muda digauli sementara yang tua dibecandain doang. Dsb.

Dengan perilaku adil ini jangankan berumah tangga, bernegara pun bakal tentram. Setelah keadilan berjalan jika terjadi letupan dalam rumah tangga siapa yang disalahkan ? tentu pelaku bukan syariatnya. Kesalahannya itupun tidak sampai pada tahap bully. Orang akan memaklumi letupan dalam poligami sebagai dinamika rumah tangga. Nikah berbini satu atau dua sama aja, pasti ada ributnya. Jadi keributan rumah tangga bukan karena jumlah istri tapi karena emang ribut aja.

Jika nanti orang awam sudah melihat keributan itu sebagai konflik rumah tangga maka poligaminya sukses. Dia sudah menjalankan syariat dengan baik. Ini seperti Romahurmuzy mantan ketua PPP. Rumahnya ada di Condet, satu kelurahan ama saya. Pagarnya besar bisa masuk truk tronton, parkir mobilnya di basement. Uniknya di depan rumahnya ada masjid. Sudah pasti sebagai seorang muslim dia sholat disana jika ada di rumah.

Saat dia ketangkep KPK karena kasus jual beli jabatan di kemenag adakah yang mengkaitkan dengan rumahnya yang di depan masjid atau dengan sholatnya ? Tidak ada, karena ini murni kasus korupsi. Begitulah dengan poligami, jika terjadi konflik rumah tangga seharusnya tidak dikaitkan dengan syariat.

Saya mau bahas lagi mengenai poligami cuma kuatir Iqbal kasi perumpamaan gini :

Seorang laki2 sedang menjalankan sholat sunnah dikritik karena tidak sempurna rukun2nya. Yang kritik adalah orang yang tak pernah melaksanakan sholat sunnah. Logiskah ? Tentu tidak jawabnya

Sekarang ganti kata sholat sunnah dengan kata poligami.

Walau dalam jabatan Iqbal adalah menko perekonomian dan investasi tapi kita tau jabatan itu nama lain dari menteri segala urusan. Maka dengan ikhlas saya terima perumpamaannya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: