Doa Sulaiman

Doa Sulaiman
Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (Shad : 35)
Doa ini dimulai dengan istighfar, pengakuan akan kehambaan seorang hamba, pengakuan atas kekurangan seorang hamba, pengakuan atas kesalahan seorang hamba. Kemudian dilanjutkan dengan permohonan. Dan Allah kabulkan permohonannya.
Secepat itu ? Iya… namun bukan hanya karena lafal doa ini yang membuatnya cepat terkabul tapi sikap dan perilaku dari nabi Sulaiman yang selalu awwab, sebagaimana dijelaskan pada ayat sebelumnya. Berkali2 saya katakan cobalah kalian punya satu amalan rutin yang selalu dikerjakan walau apapun yang terjadi. Pada satu waktu jika kalian berdoa sebab amalan tersebut maka doamu akan diijabah.
Kalian baca al matsurat di pagi hari atau berdzikir bada ashar dan lakukan ini terus menerus selama masa tanam. Tak peduli ketika senggang atau sibuk, tak peduli ketika dirumah atau ketika dikendaraan, tak peduli ketika sedang mendapat kenikmatan atau ketika sedang terkena musibah, zikir ini tetap dilafalkan. Tunggu saat masa panen tiba maka rasakan perubahan dalam hidupmu.
Sulaiman diuji sakit, beliau justru memanfaatkannya untuk berdoa. Karena kita tau bahwa orang yang sedang diuji maka doanya mustajab.
Dari Umar bin Khathab ra, Rasulullah ﷺ bersabda :
Apabila kamu menjenguk orang sakit, minta dia untuk mendoakanmu. Karena doanya seperti doa Malaikat. (HR Ibnu Sunni dan Ibnu Majah, hadits dhaif)
Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.. (QS. An-Naml: 62)
Kenapa orang yang sakit doanya mustajab ? Ibnul Qoyyim mengatakan hati orang2 yang terdesak seperti hati orang yang safar, sakit, atau dizhalimi dimana mereka sangat mengharapkan pertolongan dan memiliki kebutuhan yang besar kepadaNya. Ketergantungan hatinya mencapai titik tertinggi, syaknya mencapai puncaknya sehingga timbul keikhlasan, tak ada lagi yang bisa menolongnya melainkan Allah. Hati jika uda mencapai level ini jangankan munajat seorang muslim, rengekan orang kafir pun didengar.
“Sehingga tatkala kamu di dalam bahtera, dan meluncurkan bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan keta’atan kepada-Nya semata-mata’. (Mereka berkata) : ‘Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Yunus/10 : 22]
“Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”. [Al-Ankabut/29: 65].
Dari ayat di atas Allah mengabulkan doa mereka, padahal Allah tahu bahwa mereka pasti akan kembali kepada kesyirikan. Demikian kata Imam Asy Syaukani. Yang kafir berdoa aja dikabulkan apalagi yang muslim.
Nabi Sulaiman berpikir postif, ujian yang diterimanya digunakan untuk berdoa memohon kerajaan yang tak pernah ada didunia ini, dan Allah kabulkan ! Dahsyat bener…
Nabi Sulaiman berdoa bukan menulis doa. Kebanyakan orang di medsos kalo baca berita sakit atau kematian menulis doanya dalam kolom komen atau chat. Kecuali ada malaikat masuk grup WA atau berteman di FB-mu silakan kalian tulis doa. 😫
Memohon kepada Allah itu ada adabnya. Dalam surah Al Fatihah kita diajarkan, iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, hanya kepadaMu aku menyembah dan hanya kepadaMu aku memohon pertolongan. Na’budu lebih dahulu dilakukan daripada nasta’in. Sebelum meminta maka beribadahlah terlebih dahulu. Sebelum doa dipanjatkan maka zikir dulu atau sholat dulu atau sedekah dulu atau lakukan ibadah2 yang laen. Jangan ujug2 denger berita duka langsung chat : syafakallah untuk fulan… trus ngarep kesembuhan. 🤦🤦
Kita ini budak dihadapan Allah, sebagaimana pengakuan kita dalam sayyidul istighfar. Allahumma anta rabbi. Laa ilaha illa anta. Khalaqtani wa ana ‘ala abduka… Dan tidak layak bagi seorang budak untuk meminta kepada tuannya tanpa ada peluh yang keluar atau keringat yang menetes.
Namun sebagian orang memposisikan Allah sebagai Maha Pembantu Umum. Yang jika ada kesulitan maka dia minta tolong kepadaNya, yang jika sakit dia minta kesembuhan kepadaNya, yang jika urusan berat minta diringankan olehNya. Jika permohonannya tak terkabul dia meradang. Uda berdoa kenapa gak terkabul. Dulu ada film Indonesia berjudul : “Doa Yang Mengancam” yang main Aming. Di film itu dia mengancam Tuhan dan memberi tenggat 3 hari kalo hidupnya gak berubah maka dia akan berpaling ke setan.
Model manusia seperti Aming banyak ditemui sekarang. Tipe orang yang memposisikan Tuhan sebagai Maha Pembantu Umum. Orang yang gak jelas ibadahnya tapi kencang doanya plus memaksa agar terkabul. Lha sejak kapan ada budak memaksa tuannya ?
Anda siapa masbro sampe doamu harus didengar Tuhan… ? Anda itu tak lebih dari remahan rengginang yang jatuh keinjek kaki kotor trus masuk tong sampah. Bahkan jika anda beribadah 50 tahun pun Allah tak membutuhkan ibadahmu apalagi dengan doamu. Padahal para nabi dan umat terdahulu sampe harus mengalami kesengsaraan dan kemelaratan hingga doanya didengar.
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS al-An’am: 42)
Lalu siapa kita sampe ngarep komen duka cita di medsos dibaca Tuhan ? 😭😭
Awali doa dengan na’budu. Tunjukkan bahwa kita adalah hamba dihadapanNya. Merendahlah dan ikhlashkan hati dalam berdoa. Ketika berkumpul antara ujian dengan hati yang rendah nan ikhlash maka tak ada alasan bagiNya untuk tidak mendengar doamu. Dan itulah yang terjadi pada diri nabi Sulaiman punya kerajaan yang kehebatannya tak pernah ada lagi dimuka bumi ini.
Nabi Sulaiman diuji namun bukan ujian ini yang terkenal, justru yang terkenal adalah doanya “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. Jika nabi Ayyub terkenal dengan sakitnya maka nabi Sulaiman terkenal dengan doanya. Orang mengenalnya dengan doa Sulaiman. Ini yang namanya positive thinking. Memanfaatkan ujian untuk berdoa dan berdoa. Sehingga doanya lebih banyak daripada ujiannya.
Jangan sampai kita diuji tapi doanya cuma sedikit, lebih sedikit dari karya ilmiahnya mantan presiden ketika meraih gelar profesor kehormatan.
Pandemi ini adalah ujian dari Allah. Tak ada dari kita yang tak susah, sebagian dari kita terdampak sakit. Jika dengan kondisi seperti ini tak juga dekat kepada Allah, lalu dengan cara apa Dia harus memaksa agar kita untuk bermunajat kepadaNya ?
Recent Comments