Kisah Nabi Shaleh Tujuan tanda Allah

kisah nabi Shaleh AS
Ilustrasi foto: dongengceritarakyat.com
Bagikan

Kisah Nabi Shaleh Tujuan tanda Allah

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Covid-19 adalah bukti nyata keperkasaan dan kekuasaan Allah Ta’ala, Dia yang memberi kekayaan dan Dia pula yang mencabutnya. Berapa banyak pemilik hotel sekarang ketar ketir. Dulu tidak ada yang berpikir punya hotel di Bali bisa sepi, tak ada yang berpikir punya villa di pantai Bali bisa tekor. Wabah ini membuktikan sebaliknya, berita di media hampir 100% kamar hotel di Bali kosong. Dulu Hotel Sofyan di Tebet dengan 97 kamar kalo low sesion bayar listriknya bisa 30 juta, mungkin sekarang 40 juta. Saya gak bisa bayangin berapa cost listrik Shangri La Hotel di Bali dengan 297 room. Belum ditambah pengeluaran fixed cost lainnya seperti upah karyawan, air, pajak.

Bukannya kalo kamar kosong listrik turun bang? Tidak, tetap ada yang harus dinyalakan. Lift, lampu lobby, lampu luar tiap hari nyala. AC di kamar secara berkala dihidupkan sekitar 3 jam untuk menghilangkan bau di kamar. Hotel kosong beda dengan rumah kosong apalagi hati yang kosong. Kalau yang terakhir ini buang saja cinta dan maafmu, kata Pasha Ungu. Gak paham ya..? Pas nulis kalimat ini saya sambil bayangin Wina mengernyitkan alis, apa sih maksudne ? Kalo bayangin Agus bingung sejak dari materi sebelumnya… maklum aja dari klan lempeng. ?

Berapa banyak pemilik maskapai mengerut keningnya. Yang terbaru Emirates menghentikan layanan di seluruh dunia dan membayar gaji pegawai hanya separo. Saya gak bisa bayangin mukanya Rusdi Kirana, dubes Malaysia, mantan dewan pertimbangan presiden, pemilik Lion Air yang punya hutang atas pembelian 190 unit boeing 737. Gimana dia mau bayar cicilan. Kalian yang masih punya hutang gak sampai 100 juta harus bersyukur, lha si Rusdi hutangnya 321 T.

Jika hotel tutup sampai 3 bulan maka seluruh karyawan di PHK kata tetangga saya engineering di hotel Mercure Ancol. Ini hotel Mercure mahalnya ampun-ampun dah… 2 kali saya nginep disana, pertama pake voucher Kemendagri, kali kedua pake voucher pribadi alias bayar. Harga kamar standar diatas 1 juta saat weekend. Memang hotelnya family banget langsung hadap laut dan banyak permainan. Sering dipake oleh instansi pemerintah dan swasta. Intinya ini hotel gak pernah sepi tapi menghadapi Corona uda kayak kuburan. Tetangga saya ditawari nginep di hotel 2 bulan bersama keluarganya sekalian jagain hotel. Dapet makan dan laundry, syaratnya cuma satu, gak boleh kemana-mana. Keruan aja dia gak mau.

Kalian liat hotel yang saat long weekend jadi rebutan kini ditawari gratis pun, banyak yang nolak. Dan begitulah kita pikir orang kaya duitnya gak berseri, ternyata dihantam wabah beberapa bulan kelenger juga. Namun perbendaharaan Allah tak pernah berkurang karena Dia Maha Kaya.

Covid-19 adalah bukti kehebatan Allah. Seluruh manusia bersatu memerangi wabah ini sejak muncul pertama kali 17 Nopember 2019 di Hubei Cina, belum kelar juga sampe sekarang. Berita terbaru 14% pasien covid-19 malah terinfeksi lagi di Cina. Diduga ada second wave. Ini bahaya walau tidak sebahaya second wife asal belum ketauan. Gak ada guna punya rudal balistik hingga nuklir yang mereka miliki, ngelawan virus ambyar semua.

Tujuan wabah ini adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin :
“Kenapa kalian tidak menyandarkan musibah dan malapetaka yang menimpa kalian kepada kekurangan dan kelemahan (dalam mengimplementasikan) agama kalian hingga kalian kembali kepada Robb kalian dan kalianpun menyelamatkan jiwa kalian dari sebab-sebab kebinasaan dan kehancuran ?”

Agar kita kembali kepada Allah. Jangan sampai saat hijab terangkat kita semua binasa gara-gara belum lockdown dalam iman. So.. kalian yang uda WFH jangan baca Al Quran segitu-gitu aja. Jangan uda stay at home, bacaan sholat malam belum beranjak dari surah Qul. Beban hidup itu kalo uda berat maka tanganmu harus menengadah ke atas.

Saya tanya Sigit dan Agus kalo sholat malam siapin air minum gak ? Coz orang kalo marathon 42,2 km aja harus minum apalagi kalo berlari menuju Allah. Sholat, zikir, istighfar, doa, dan baca Qur’an itu pekerjaan mulut. Jangankan 2 jam, sejam aja mulut kering. Alhamdulillah mereka menyiapkan. Yang gak sedia air saya kuatir mereka sedang berjalan disaat perintahnya berlari.

Tujuan lain dari adanya wabah ini adalah sebagaimana dikatakan oleh Imam Asy Syafi’i Radhiyallahu Anhu :
“Ada satu ayat didalam al Qur’an, ayat tersebut merupakan anak panah yang menancap di hati orang yang zhalim dan penyembuh bagi hati orang yang dizhalimi “

Di tanyakan kepada beliau : “apakah ayat tersebut ?”
Beliau berkata, “Firman Allah yg berbunyi :

ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Dan Tuhanmu tidaklah lupa. (Maryam : 64)

Harun bertanya apa korelasinya kezhaliman dengan Corona. Nah jawabannya ada dalam perkataan Imam Syafi’i diatas. Hebatnya agama ini, pertanyaan yang muncul belakangan sudah dijawab oleh ulama terdahulu. Contohnya pertanyaan Harun sudah dijawab oleh Imam Syafi’i 12 abad yang lalu.

Pada masa sebelum penetapan pilpres orang-orang zhalim jumawa mentang-mentang lagi berkuasa, merasa memiliki negara ini. Mereka berani persekusi ulama, pidanakan aktivis, dan melecehkan simbol-simbol Islam. Pasca rekonsiliasi banyak umat lupa dengan tindakan mereka namun Allah tidak lupa. Kini Dia utus tentaraNya yang tak terlihat untuk menyibukkan mereka. Dan setiap malam saya berdoa agar Allah binasakan mereka lewat tentaraNya.

Kemarin kakak saya yang di Kemendagri info perihal keluhan wereng coklat. ASN digaji full untuk WFH sementara dia sebagai aparat harus berkeliaran di jalan membubarkan kerumunan, mengawasi pelaksanaan PSBB, kerja full seperti biasa. Tanpa insentif tambahan dan yang pasti penuh resiko. Yang biasa cari uang receh dengan nilang semenjak pandemi gak ada lagi. Mereka mengeluh kepada mantan bosnya.

Info terbaru dan valid dari temen saya, 450 murid secapa di Sukabumi positif. Saya bilang gak heran dengan berita ini. Sebelumnya saya dapet info valid kalo tentara banyak yang kena tapi disuruh isolasi mandiri oleh komandannya. Angka ini gak masuk ke hitungan pemerintah coz beritanya gak boleh disebar. Jadi wabah ini memang benar-benar fenomena gunung es.

Berkali-kali saya mengucap hauqalah merenungkan info ini. Dulu mereka bergelimang duit gara-gara menyibukkan umat. Kini mereka bergelimang peluh saat disibukkan oleh wabah. Pekerjaan itu jika beban bertambah sementara hasilnya gak nambah alias tetap berarti keberkahan sudah dicabut. Dan itu yang sedang mereka rasakan. Gusti Allah mboten sare. Kita lupa dengan apa yang mereka lakukan tapi Allah tak pernah lupa.

Tanda sudah keluar, takdir sudah ditetapkan isyarat ibadah harus berlari. Itu bukti kita takut dan kembali kepada Allah. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: