Bersama Sampai Surga

Bersama sampai surga
Ilustrasi foto: muslim.or.id
Bagikan

Bersama Sampai Surga

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Satu waktu saya telpon Iqbal, ternyata dia lagi nungguin montir yang mo dateng betulin BMW-nya.

“Mobil lama bang”, jelas Iqbal, “Uda 19 tahun, uda harus diganti”.

“Ente nikah sama istri uda berapa lama ?” tanya saya.

“Uda 13 tahun” jawab Iqbal.

“Waah… berarti 6 tahun lagi tuh” kata saya.

“6 tahun lagi kenapa bang ?” tanya Iqbal.

Saya tau Iqbal nunggu punchline atas premis saya. Mungkin dia ngarep punchline-nya kalo uda 19 tahun istri harus diganti seperti mobil. Atau kalo uda 19 tahun tambah istri baru sebagaimana beli mobil baru.

“6 tahun lagi berarti 19 tahun” kata saya.

“Qo ente pinter sih bang” puji Iqbal.

Ini namanya punchline yang patah. Tak seorangpun menduga atas kalimat ini.

‘Ala kulli hal berumah tangga gak ada kata baru atau lama, yang ada adalah saling pengertian. Ada satu kisah yang indah dari rumah tangga seorang sahabat Abu Darda ra.

Suatu ketika, Abu Darda mendengar istrinya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya Abu Darda melamarku & menikahiku di dunia.. ya Allah, kepada-Mu aku melamarnya agar Engkau nikahkan aku dengannya nanti di surga..”

Abu Darda berkata, “jika engkau menginginkan itu, dan aku lebih dulu meninggal, maka jangan engkau menikah lagi sepeninggalku.”

Luqman bin Amir (yg meriwayatkan kisah ini) berkata, “Benar, Abu Darda meninggal duluan. Dan adalah Ummu Darda ini adalah seorang yang cantik & memiliki pesona layaknya perempuan. Selepas ‘iddahnya, Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan melamarnya tapi dia menolak.

Ummu Darda berkata: “Tidak.. sungguh aku tidak mau menikah lagi sepeninggal Abu Darda, karna aku ingin menjadi istri Abu Darda nanti di surga, Insya Allah.”

(Ibnul Jauzi, Shifatus Shafwah, 1/245-246)

Berumah tangga itu dibawa ke surga, ini yang namanya pasangan romantis. Tadi saat anter istri ke kantor saya kecup keningnya dan ucapkan : “Happy anniversary yang… semoga rumah tangga kita sampai ke surga”.

Iya tepat pada hari ini, 16 tahun yang lalu kami berikrar dihadapan Allah untuk memenuhi sunnah Rasul. Jika Ibnul Qoyyim gembira menyambut kelahiran anaknya dengan membuat buku Tuhfatul Maudud (Menyambut kelahiran buah hati) maka tulisan ini adalah bentuk kegembiraan saya mengenang pernikahan kami.

Sebelumnya terima kasih kepada Eka Sukawati yang hadir bersama ibunya 16 tahun lalu. Dan kepada Rudi serta Zikri yang hadir saat acara uda selesai sehingga gak kebagian makan. Akhirnya kita ngobrol di masjid sambil nunggu Ashar.

Bersyukurlah kalian dengan pasanganmu sebab kelak di akhirat orang kafir akan mengorbankan anak dan istri demi keselamatannya.

Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, (Al Ma’arij : 11-12)

Gak ada lagi kebersamaan di dunia. Gak ada lagi kebahagian yang digadang2 selama ini. Semua foto2 kebersamaan palsu, semua tampilan kemesraan dusta, semua yang terjadi di alam fana ini semu. Itulah keluarga kafir. Namun tidak demikian bagi keluarga mukmin

Orang-orang yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.

(QS. At-Thur: 21)

Keluarga menjadi penghantar seseorang kedalam surga. Mengenai ayat diatas sudah pernah saya bahas. Seorang ayah atau yang lain tergantung siapa yang lebih baik amalnya akan membawa keluarganya berkumpul bersama. Keluarga mukmin tidak saling mengorbankan tapi saling melindungi sebagaimana yang mereka lakukan di dunia. Atas dasar itulah mereka dihubungkan satu sama lain. Saat semua orang terpencar2 justru mereka bersama.

Berbahagialah kita memiliki apa yang tidak dimiliki oleh Nabi Nuh as, yakni keluarga. Maka jaga baik2 harta ini sebagai pintu masuk surga.

Semoga kebersamaan kita bersama keluarga langgeng sampai ke surga seperti keluarga Abu Darda ra.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: