Ringkasan Fiqih Islam: Rukun Islam

Rukun Islam
Ilustrasi foto: qazwa.id
Bagikan

Ringkasan Fiqih Islam: Rukun Islam

Oleh: Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri

Terjemah: Team Indonesia Islamhouse.com

Tidak ada keberuntungan bagi umat manusia di dunia dan akhirat kecuali dengan Islam.

Kebutuhan mereka terhadapnya melebihi  kebutuhan terhadap makanan, minuman, dan darah. Setiap manusia membutuhkan syari’at. Maka, dia berada di antara dua gerakan: gerakan yang menarik kepada perkara yang berguna dan gerakan yang menolak mara bahaya. Islam adalah penerang yang menjelaskan perkara yang bermanfaat dan berbahaya.

Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

Perbedaan di antara Islam, iman dan ihsan:

Islam dan iman bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya mengandung makna dan hukum yang lainnya.

        

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada Islam. (Ruang lingkup) Ihsan lebih umum dari sisi dirinya; karena ia mengandung makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman. Ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin adalah muhsin.

Iman lebih umum daripada Islam dari sisi dirinya; karena ia mengandung Islam. Maka, seorang hamba tidak akan sampai kepada tingkatan iman kecuali apabila telah merealisasikan Islam. Iman lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli iman adalah segolongan dari ahli Islam (muslim), bukan semuanya. Maka, setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukmin.

Pengertian Islam:

Islam adalah berserah diri kepada Allah SWT dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan taat dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya. Barangsiapa yang berserah diri kepada Allah SWT saja, maka dia adalah seorang muslim. Dan barangsiapa yang berserah diri kepada Allah SWT dan yang lainnya, maka dia adalah seorang musyrik. Dan barangsiapa yang tidak berserah diri kepada Allah SWT, maka dia seorang kafir yang sombong.

Rukun Islam ada lima: Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Islam dibangun atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan Allah SWT, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan puasa Ramadhan.” Muttafaqun ‘Alaih (HR. Bukhari no. 8 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 16)

Pengertian Syahadah (laailaaha illAllah SWT):

Manusia mengakui dengan lisan dan hatinya bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT, dan sesembahan-sesembahan selain Dia, maka ketuhanannya adalah batil dan ibadahnya juga batil. Kalimah syahadah tersebut mengandung nafi (meniadakan) dan itsbat (menetapkan). (Laa ilaaha), artinya menolak semua yang disembah selain Allah SWT, (illAllah SWT) adalah menetapkan ibadah kepada Allah SWT saja, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam menyembah-Nya, seperti tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya.

Pengertian syahadah (Muhammad Rasulullah):

Taat kepada Nabi SAW dalam perintahnya, membenarkan beritanya, menjauhi yang dilarangnya, dan dia tidak menyembah Alah SWT kecuali dengan cara yang disyari’atkannya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: