Seperti Inilah Cara Kubur Menyambut Calon Penghuninya

Seperti Inilah Cara Kubur Menyambut Calon Penghuninya
Daftar Isi
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya, kuburan itu (bisa menjadi) salah satu taman di antara taman-taman surga atau (bisa pula menjadi) salah satu lubang di antara lubang-lubang neraka.” (HR At-Tirmidzi, dalam At-Targhîb, 4:70)
Satu ketika Rasulullah ﷺ masuk ke tempat shalat (masjid) dan beliau melihat jamaah tampak tersenyum-senyum (bahagia). (Melihat hal itu), beliau ﷺ pun bersabda:
“Seandainya saja kalian banyak mengingat sesuatu yang membinasakan seluruh kelezatan (yaitu kematian), niscaya kalian akan dibuat sibuk oleh hal-hal yang ditunjukkan oleh kematian itu.
Maka, perbanyaklah mengingat (kematian) yang akan membinasakan seluruh kelezatan. Karena sesungguhnya, tiada hari yang dilewati oleh sebuah kuburan melainkan dia akan berkata:
‘Aku adalah tempat pengasingan, tempat kesendirian, tempat yang berisi abu, dan belatung!’
—–
Apabila ada seorang Mukmin yang dimakamkan, maka kuburan itu akan berkata, ‘Marhaban wa ahlan! (Selamat datang dan selamat berbahagia).
Engkau dahulu adalah orang yang paling aku cintai di antara semua orang yang berjalan di atasku (di atas tanah). Maka, pada hari ini aku menyambutmu dengan penuh gembira dan engkau pun akan melihat apa yang akan aku lakukan untukmu.’
Tanah pekuburan itu lalu meluas sejauh mata memandang. Dan, dibukakan pula untuknya sebuah pintu yang terhubung ke surga.
Namun, apabila yang dikubur itu adalah seorang yang jahat (buruk akhlaknya) atau orang kafir, maka kuburan itu pun akan berkata, ‘Lâ marhaban wa lâ ahlan! (Tiada kata selamat datang dan tiada pula kebahagiaan).
Engkau dahulu adalah orang yang paling aku benci di antara semua orang yang berjalan di atasku (di atas muka bumi).
Maka, hari ini aku diberi tugas untuk menghukummu dan engkau pun sudah ada di hadapanku (di dalam perutku), niscaya engkau akan melihat apa yang akan aku perbuat untukmu’.”
——-
Bagaimana agar kubur bisa menjadi taman-taman surga dan bukan lubang dari lubangnya neraka?
Terkait hal ini, Imam Al-Qurthubi menyebutkan lima amalan (dari sekian banyak amalan) yang akan menyelamatkan seorang hamba dari azab kubur.
Pertama, Ribath
Ribath (berjaga-jaga terhadap musuh di garis depan) termasuk amal yang sangat utama. Yang mana, pahalanya bersifat kekal lagi terus mengalir bagi pelakunya.
“Ar-ribath sehari semalam jauh lebih baik daripada puasa sebulan dan ibadah malam harinya. Jika dia mati, niscaya amal yang diperbuatnya mengalir kepadanya, sedangkan rezekinya tetap tercurah atasnya. Dia juga terpelihara dari fitnah kubur!” (HR Muslim)
Kedua, Mati Syahid
Tiada sebaik-baik kematian selain mati syahid, terkhusus mati saat berperang membela agama Allah. Siapa mendapatkannya, dia akan terbebas dari ketakutan di alam kubur.
“Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan, (yaitu) dosanya akan diampuni sejak awal kematiannya, diperlihatkan tempat duduknya di surga. (Kemudian, dia akan) dijaga dari siksa kubur dan diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur …” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Ketiga, Bacaan Al-Quran
Bacaan Al-Quran adalah benteng kokoh bagi seorang Muslim dari siksa kubur dan dahsyatnya api neraka. Salah satu yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ adalah surat Al-Mulk.
Beliau bersabda, “Siapa membacanya (Al-Mulk) setiap malam, niscaya dia akan membela orang yang membacanya (dari siksa kubur).” (HR. At-Tirmidzi)
Keempat, Musibah Sakit
Di antara hikmah dijadikannya sakit pada orang yang akan meninggal adalah, dengan sakitnya itu seseorang akan digugurkan dosa-dosanya dan diselamatkan dari beratnya siksa kubur.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang yang mati karena sakit akan mati dalam keadaan syahid. Dia selamat dari azab kubur dan setiap pagi sakit sedangkan sore diberi rezeki dari surga.” (HR Ibnu Majah)
Kelima, Waktu yang Baik
Allah Ta’ala menjadikan sejumlah waktu istimewa yang apabila dimanfaatkan dalam kesalehan, niscaya waktu-waktu tersebut akan menjadi penyelamat baginya di alam kubur. Salah satunya adalah hari Jumat.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang mati pada hari Jumat atau malam Jumat (dengan membawa keimanan, niscaya dia) akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR At-Tirmidzi)
? … Disarikan dari Khutbah Ar-Rasûl (Muhammad Khalil Khathib) dan At-Tadzkirah (Imam Al-Qurthubi).
Recent Comments