Mengenal Ka’ab bin Al Asyraf, Si Yahudi Perlente yang Dieksekusi Mati Atas Perintah Rasulullah

Ka'ab bin Al Asyraf
Ilustrasi foto: jatimtimes.com
Bagikan

Mengenal Ka’ab bin Al Asyraf, Si Yahudi Perlente yang Dieksekusi Mati Atas Perintah Rasulullah ﷺ

📝 … Pada setiap masa, senantiasa hadir orang-orang yang sangat keras penentangan dan permusuhannya kepada Rasulullah ﷺ dan ajaran yang dibawanya.

Satu yang paling terkenal adalah Ka’ab bin Al-Asyraf, seorang pendeta dari kalangan Yahudi Bani Nadhir.

Karena permusuhan dan makarnya kepada Islam, Rasulullah ﷺ menyetujui eksekusi mati kepadanya lewat tangan sahabat Muhammad bin Maslamah ra.

•┈┈••• 1⃣

Ka’ab bin Al-Asyraf adalah seorang pemimpin sekaligus pendeta Yahudi dari kalangan Bani Nadhir. Di tengah kaumnya, dia dikenal sebagai ahli syair terkemuka, provokator handal, ahli bela diri, sekaligus seorang hartawan nan tampan yang selalu tampil perlente (necis).

Parfum yang biasa dia pakai dikenal sebagai parfum terbaik pada masanya. Tidak heran apabila Ka’ab menjadi sosok yang disukai para gadis Yahudi dan Arab.

Dengan segala kelebihan yang dimilikinya, dia menjadi sosok penting di tengah kaumnya yang didengar dan ditaati kata-katanya. Dengan kekayaannya yang dimilikinya, dia pun terbilang royal dalam memberi, termasuk dalam mensubsidi kehidupan para pendeta Yahudi lainnya.

•┈┈••• 2⃣

Sebenarnya, Ka’ab bukan asli Yahudi. Ayahnya adalah seorang Arab dari kabilah Tha’i. Dia merantau ke Madinah dan menikah dengan wanita Yahudi Bani Nadhir, yaitu Aqilah binti Abi Al-Huqaiq. Dari pernikahan mereka lahirlah Ka’ab bin Al-Asyraf.

Karena hidup di tengah keluarga besar ibunya, Ka’ab menjadi sangat dekat dengan mereka. Sehingga, sikap dan pandangan hidupnya benar-benar seperti seorang Yahudi.

•┈┈••• 3⃣

Ka’ab bin Al-Asyraf termasuk tokoh Yahudi yang membenci Islam. Dia pun menampakkan kebencian dan permusuhannya itu secara terang-terangan. Ka’ab tidak segan mendebat prinsip-prinsip akidah yang disampaikan oleh Nabi ﷺ.

Pernah satu ketika, dia dan sejumlah pendeta Yahudi mendatangi Rasulullah ﷺ untuk bertanya tentang siapa Allah dan berusaha mendebatnya.

“Wahai Muhammad! Ceritakan kepada kami seperti apa Tuhanmu itu!?” ujarnya.

Saat itu, turunlah surat Al-Ikhlash yang membungkam Ka’ab dan teman-temannya.

Pada kesempatan berikutnya, dia kembali mendatangi Rasulullah ﷺ untuk mempersoalkan akidah Islam. Dia berkata, “Ibrahim adalah nabi kami! Engkau bukanlah pengikut Ibrahim,” serunya.

Nabi ﷺ pun menjawab, “Bagaimana bisa kalian mengaku sebagai pengikut Nabi Ibrahim? Beliau melaksanakan ibadah haji sedangkan kalian tidak melakukannya.”

Setelah itu, turunlah surat Ali ‘Imrân ayat 67-68 untuk membantah pernyataan Ka’ab bin Al-Asyraf.

Karena selalu kalah berdebat, Ka’ab mulai menghasut orang-orang untuk melakukan penentangan terhadap Rasulullah ﷺ. Dia berusaha membangun opini tentang buruknya Islam sambil dia terus membanggakan agama Yahudi dan yang selain Islam.

Terhadap fitnahannya ini, turunlah bantahan dari Allah Ta’ala melalui surat Al-Baqarah ayat 35.

•┈┈••• 4⃣

Selepas kemenangan pasukan kaum Muslim di Badar, dia mendatangi Mekkah dan memprovokasi kaum kafir Quraisy untuk bersegera melakukan serangan balasan kepada kaum Muslim Islam di Madinah.

Dia kemudian memuji agama pagan Quraisy sebagai agama yang lebih baik dari agama yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ.

Sepulangnya dari Mekkah, dia menggubah syair-syair bernada vulgar (tasybîb) untuk menggoda dan melecehkan wanita-wanita Muslimah. Selain tentunya syair-syair yang merendahkan kehormatan Rasulullah ﷺ.

Panjangnya riwayat kejahatan yang dilakukan Ka’ab kepada Islam menjadi sebab turunnya surah An-Nisâ’ ayat 51-52. Di dalam ayat ini, Allah Ta’ala melabeli Ka’ab sebagai thaghut-nya Yahudi, demikian pendapat Ibnu Abbas.

Penyebutan ini didasari oleh besarnya pengaruh Ka’ab atas kaumnya. Dia bisa memegang kendali atas para pendeta Yahudi. Kata-katanya dituruti layaknya sesembahan.

•┈┈••• 5⃣

Atas segala makar yang dilakukannya, Rasulullah ﷺ pun menyetujui eksekusi mati untuk Ka’ab.

Beliau menunjuk Muhammad bin Maslamah Al-Anshari ra. untuk melakukan siasat ightiyal (eksekusi secara diam-diam dan mendadak) terhadap Ka’ab.

Dengan bantuan beberapa orang Anshar, Muhammad bin Maslamah berhasil menjalankan siasat ightiyal (eksekusi secara diam-diam dan mendadak).

Akhirnya, gembong Yahudi ini berhasil dibunuh di tempat tinggalnya, yaitu di benteng Syi’ab Al-Ajuz, yang terletak di luar kota Madinah.

📝 … Disarikan dari (1) Al-Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir; (2) Para Penentang Muhammad ﷺ karya Misran dan Dr. Armansyah; dan lainnya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: