Limanil Mulkul Yaum? Versi Muhasabah Diri

tahajud
Ilustrasi foto: beritainspiratif.com
Bagikan

Limanil Mulkul Yaum? Versi Muhasabah Diri

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Nabi Nuh punya kisah yang sudah pernah saya ungkapkan. Ada peringatan dan ancaman kepada kaumnya. Tetap membandel keluarlah doa pamungkas beliau :

Maka dia mengadu kepada Tuhannya: “bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)”. (Al Qamar : 10)

Fantashir, menangkan (aku). Tanda yang Allah berikan selama 950 tahun kepada kaum Nuh bukanlah waktu yang sebentar. Generasi melahirkan generasi tapi tetap sama. Gak bapak gak anak sama2 bandel menolak kebenaran. Ya uda, diawali dengan doa maka turunlah azab

Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, (Al Qamar : 11)

Bertahun-tahun langit menjadi sahabat bagi kaum Nuh, menurunkan hujan dan memberikan cahaya matahari. Tiba-tiba menjadi musuh mereka dengan menurunkan hujan deras sederas2nya. Bertahun2 bumi menjadi sahabat mereka, menumbuhkan tanaman untuk makan, menjadi pijakan bagi rumah2 mereka. Tiba2 dari dalam keluar mata air yang terus menerus membanjiri tempat berpijak.

maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. (Al Qamar : 12)

Bertahun2 bahkan sepanjang saya hidup baru kali ini mengalami hal yang mengkuatirkan. Kuatir ke masjid, kuatir berjabat tangan dengan orang lain, kuatir berada di luar. Padahal selama ini masjid, kaum muslimin, dan langit adalah sahabat. Corona penyebabnya.

Emang apa sih tujuan Allah menciptakan corona sehingga nyusahin orang beriman ?

Jadi begini bosque… Allah itu terpelihara dari perbuatan main-main, sia-sia atau perbuatan-perbuatan yang berhukum mubah dalam hukum fikih.

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), (Al Mu’minuun : 115)

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main (Ad Dukhan : 38)

Allah menciptakan langit dan bumi dengan serius, menciptakan manusia dengan serius, dan menciptakan corona juga dengan serius.

Sejarah corona ada sejak tahun 1960 waktu itu masih dianggap flu biasa, tahun 2002 mulai dianggap berbahaya sebagai SARS CoV, dan puncaknya 2019 mewabah hingga sekarang. Kenapa baru sekarang virus ini menjangkiti manusia dengan bentuknya yang lebih kompleks dan lebih berbahaya dari pendahulunya ? untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan, firman Allah dalam surah Al Qamar ayat 12.

Air dari langit bertemu dengan air dari bumi di jaman nabi Nuh untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Begitu pula dengan corona yang sudah ada sejak 60 tahun lalu juga untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.

Apa urusan corona menjangkiti manusia dan membunuh ribuan nyawa ini ?

Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti. (Al Isra : 59)


Agar manusia takut kepada Allah, menyembah Allah tanpa kesyirikan. Agar kita sadar tak ada yang lebih berkuasa daripada Allah, tak ada yang lebih hebat daripada Allah, tak ada yang lebih kaya daripada Allah, dan tak ada yang lebih lainnya daripada Allah.

Kalo uda sadar maka kita bisa menjawab pertanyaan ini :

لِّمَنِ ٱلْمُلْكُ ٱلْيَوْمَ ۖ
Limanil mulkul yaum, Allah bertanya “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?”
Pertanyaan besar ini dijawab sendiri oleh Allah
لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ
Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Ghafir : 16)

Corona itu beraksi agar manusia tau bahwa hanya Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.

Wahai H. Agus, Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?”

“Kepunyaan Engkau ya Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan”, jawabnya. Setelah itu dia lebih sering tidur daripada bangun malam. Jangan su’udzhon bang…

[3/28, 3:00 PM] AR: Abang nggak nanya lagi yang laennya ? Apa lagi gitu ?
[3/28, 4:20 PM] Deni Prasetio: ?
Mau nanya ente rutin gak sholat malamnya, uda tau jawabannya. ?
Mau nanya bisa nikmati munajat malamnya, uda tau jawabannya ?
[3/28, 4:53 PM] AR: Kalau lagi diresapi nikmat bang.
[3/28, 5:29 PM] Deni Prasetio: Nah itu pake kata “kalau”. Bentuk pengandaian ditambah kata “lagi” mengisyaratkan peristiwa ini jarang terjadi
[3/28, 5:34 PM] AR: Iya bang jarang bang. Sekarang sdh mulai coba dirutinkan lagi bang

Wahai Sigit, Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?”

“Kepunyaan Engkau ya Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan”, jawabnya. Setelah itu dia tidur kadang bangun malam kadang tidak. Jangan su’udzhon bang…

[3/28, 1:51 PM] SN: Bang,nte bs stiap malam solat tahajud ya?
[3/28, 1:51 PM] Deni Prasetio: alhamdulillah
[3/28, 1:51 PM] SN: Woh,,ane jg ah ya
[3/28, 1:51 PM] SN: Baru bs selang seling malam

Cukup 2 orang aja yang ditanya, bukan cape nanyanya tapi kasian kalian bakal baca kalimat yang relatif sama.

Kalian ini keterlaluan jika masih bisa tidur nyenyak di malam hari disaat wabah sedang melanda. ?
Tanda yang Allah berikan ini apa masih kurang gede ? Tanda segede gaban dengan 84 orang mati dari 741 orang positif Corona di DKI (per 31/03) masih tak bisa menyentuh kesadaranmu ? Uda dipaksa lockdown dan dipaksa WFH oleh Allah tapi ibadah masih segitu-gitu aja. Lalu dengan apalagi Allah akan memaksamu ?

Maka kepada perkataan apakah mereka akan beriman? (Al Mursalat : 50)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: