Kita Membuat Jalan, Allah yang Memenuhinya

Kita membuat jalan, Allah yang memenuhinya
Ilustrasi foto: kompasiana.com
Bagikan

Kita Membuat Jalan, Allah yang Memenuhinya

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Nabi Zakariya menyediakan jalan bagi keinginannya mendapatkan anak yakni adanya suami dan istri. Sayangnya jalan tersebut sudah rusak bahkan hancur. Suami sudah tua dan istrinya mandul. Namun Allah menunjukkan kekuasaanNya.

Maryam tidak menyediakan jalan untuk mendapatkan anak, tidak ada suami bersamanya. Namun kuasa Allah lebih hebat dari itu, lahirlah Isa as.

Demikianlah kalo Allah berkehendak atas sesuatu pasti terjadi. Ibnul Qoyyim berkata dalam Al Fawaid : “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.”

Kita punya keinginan, sudahkah jalannya disediakan ? Kisah Maryam jangan diharapkan terjadi pada kita, jauh levelnya masbro… Kisah ini hanya untuk ngasi tau bahwa kekuasaan Allah sangat hebat. Kalian mau punya anak ? kawin dulu. Ini namanya menyediakan jalan bagi takdir yang akan Allah tetapkan.

Mau punya uang ? berusahalah (saya hindari kata bekerja karena konotasinya pada kantor). Ini namanya menyediakan jalan. Mau uang banyak ? Perluas jalanmu ! Ada jalan arteri yang memuat 8 lajur, ada jalan provinsi yang memuat 4 lajur, dan ada jalan lingkungan yang cuma 1 lajur.

Kemarin saya bilang kalian yang bekerja maka rezeki sudah ditakar. Karena dengan bekerja pada perusahaan maka kalian membatasi kapasitas jalan sesuai dengan kapasitas perusahaan. Besaran gaji kalian diatur oleh perusahaan. Ini seperti mau bikin jalan arteri ternyata jadinya jalan lingkungan. Maka tatkala ada 100 mobil yang akan melaluinya butuh waktu 1 pekan hingga mobil2 tersebut lewat satu persatu.

Lain halnya jika jalan yang kalian miliki adalah jalan arteri. Cuma butuh waktu satu hari dengan kapasitas 8 mobil lewat secara bersamaan. Semakin kecil jalan yang kalian buat maka semakin sedikit rezeki (pada satu waktu) yang diterima. Dan sedikit2nya rezeki adalah bekerja jadi ASN, kata Hasan al Banna.

Jalan besar itu dimiliki oleh pedagang/pengusaha. Dalam sekali waktu dia bisa dapat proyek miliaran dengan margin keuntungan setengahnya. Ini makna hadits dari Nuaim berikut : Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan. (Hadits dhaif)

Namun sebesar apapun jalan yang kalian buat, tak ada gunanya kalo gak ada mobil yang lewat. Nah inilah gunanya berdoa. Biar usaha yang ditekuni sukses, biar proyek yang sedang dikerjakan gol, atau biar pekerjaan yang dijalani membawa berkah.

Beberapa tahun lalu saya dengar pengakuan dari ust Fathuddin Ja’far, MA tentang berbisnis. Ust Fathuddin ini termasuk ust lawas, jaman saya SMA beliau uda dapet gelar MA dari Pakistan dan mulai berdakwah di Indonesia. Waktu itu ust yang dapet gelar S-2 baru sedikit termasuk ust Daud Rasyid. Yang punya gelar S-3 seperti HNW belum ada di Indonesia. Beberapa tahun berdakwah, ust Fathuddin berhenti dan menyibukkan diri dengan bisnis. Bertahun2 bisnis, sekarang beliau kembali ke habitatnya yakni menekuni dakwah.

Pengakuan beliau tentang bisnis : jangan percaya kejar bisnis sampe malam. Ketemu klien, bahas proyek, meeting dengan owner, dsb jika dilakukan pada malam hari akan sia2. Sebab Allah ciptakan malam untuk istirahat dan siang untuk mencari rezeki.

dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, (An Naba : 10-11)

Ust Fathuddin telah menjalin bisnis dengan jaringan timur tengah tapi saya liat rumahnya biasa aja, mobilnya standar, cuma bininya aja ada yang 2. Artinya tidak ada dari usahanya yang lalu yang bikin kaya. Itu karena dia menyalahi sunnah robbani, demikian pengakuannya.

Alm ust Arifin Ilham gak pernah mencari nafkah (baca ceramah) sampe malam tapi kekayaannya luar biasa dan istrinya ada 3. Jauh lebih kaya daripada ust Fathuddin yang pernah jadi pebisnis.

Pernah saya janjian di Depok dari jam 17.00-18.30. Pulang sampe Condet jam 21.00, teman saya ngajakin lanjut ketemuan dengan orang lain. Belum makan, belum sholat Isya masih lanjut  bicarain bisnis. Saya tinggal pergi aja, ngapain ngejar bisnis ampe malam. Malam itu buat tidur bukan buat berbisnis. Teman saya akhirnya jalan sendiri dan kalian tau apa yang dibicarakan pada malam itu gak urgent2 amet, toh proyeknya gak gol juga.

Sibuk ngurusin jalan supaya mulus, sibuk urus lampu jalan supaya terang, dan sibuk urus rambu2 lalin supaya aman tapi gak ada satupun mobil yang lewat, buat apa ? Mending jalanan gelap dan angker kayak jalan alas roban tapi banyak kendaraan yang lewat daripada jalan tol becakayu jarang yang lewat.

Dari sini kita paham kenapa nabi Zakariya terus menerus berdoa karena jalan yang tersedia tidak dilewati kendaraan. Hal yang sama terjadi pada diri Takdir Alim, 11 tahun menikah baru 3 bulan lalu dianugerahi anak. Ini kalo bukan karena kekuatan doa tak mungkin terjadi.

Harun, Iqbal dan Sigit uda bikin jalan arteri. Harun punya bisnis online, Iqbal dan Sigit main di proyek. Kalo belum ada mobil yang lewat kencangkan doa2mu. Agus, Arief, Alim, Budi, Rudi, Zikri, Nursalam, dan duo Feri uda bikin jalan lokal. Uda ada kendaraan yang lewat. Cuma frekuensinya masih jarang (baca terima duitnya hanya di akhir bulan) untuk itu perkuat doa2mu. Dengan doa, jalan kecilmu bisa dilalui mobil dengan kecepatan 160 km/jam sehingga antrian 100 mobil bisa selesai dalam 1 hari.

Kalo jalan sudah ada fokus kalian harus pada kendaraan bukan pada infrastrukturnya. Jangan mikir kapan naik jabatan, jangan meeting sampe malam hari tapi berpikirlah bagaimana bisa bangun di akhir malam bermunajat kepadaNya.

Jika sudah berdoa maka tambah doamu dengan doanya orang shalih, ortu, anak yatim, fakir miskin, dan yang penting dari istrimu agar infrastruktur yang sudah kalian bangun rame dilalui kendaraan. Lewat sedekah yang kalian berikan biasanya orang lain akan ikhlash mendoakanmu.

Ini resep yang diterapkan oleh pak Hasyim orang kaya raya di Palu yang punya rumah emas. Ditanya oleh Arie Untung apa amalannya hingga punya rumah super mewah. Jawabnya sholat dhuha dan sholat malam jangan putus serta sedekah memberikan orang atas haknya.

Dan ini pula yang ditegaskan dalam lanjutan kisah di surah Maryam.

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). (Maryam : 51-52)

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (Maryam : 54-55)

Mukhlish itu orang yang berusaha untuk ikhlash sementara mukhlas adalah orang yang mendapat anugerah ikhlas atau diikhlaskan oleh Allah. Mukhlas diatas mukhlis, itu sebabnya setiap yang mukhlas pasti mukhlis tapi tidak berlaku sebaliknya. Nabi Musa disebut mukhlasan (mukhlas yang sudah jadi karakter), atas apa beliau digelari ini ? Bukan karena kesabarannya menghadapi kedegilan Bani Israil atau keberaniannya menghadapi Firaun. Beliau disebut mukhlasan karena munajatnya.

Perbuatan nabi Ismail yang terkenal adalah kerelaannya disembelih oleh ayahandanya Ibrahim. Namun bukan atas itu beliau dipuji sebagai shadiqal wa’di orang yang jujur dengan janjinya. Amalan sholat dan sedekah yang menyebabkan beliau mendapat gelar ini.

Jadi kunci dua perilaku dari nabi mulia diatas adalah munajat di malam hari dan sedekah. Itu sebabnya Allah limpahkan rahmat besar kepada Musa berupa kenabian Harun

Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi. (Maryam : 53)

Yang kita minta kepada Allah tidak sebesar permintaan Musa as. Jika yang besar saja Allah kabulkan maka tak mungkin permintaan kecil yang kita ajukan ditolak. Yang kita minta hanya tetesan air di jari ditengah samudera.

Perumpamaan antara dunia dgn akhirat ibarat seorang diantara kalian mencelupkan jarinya ke dalam lautan, maka hendaklah ia melihat apa yang menempel padanya. Lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuknya.

(HR. Ahmad)

Demi Allah, mintalah kepada Allah. Jadilah orang yang mulia dihadapan Allah dan manusia. Caranya mudah : jika kalian punya kebutuhan jangan meminta kepada manusia maka manusia akan memuliakanmu tapi jika kalian punya kebutuhan mintalah kepada Allah maka Allah akan memuliakanmu.

Jika kalian uda sholat malam tanpa putus selama 3 tahun dan sudah rutin bersedekah kemudian rezekimu belum juga muncul. Kalian datang ke Condet maka saya akan berikan uang sebesar yang kalian minta. Setelah itu saya akan berdoa, “Ya Allah, ini Agus datang kepadaMu meminta rezeki namun tak kunjung datang kemudian dia datang kepadaku, langsung kupenuhi kebutuhannya”. Belum turun tangan ini, uang yang saya kasi ke Agus akan diganti.

Kenapa saya nulis seperti ini ? Karena Allah punya sifat Maha Pencemburu (Al Ghayyur).  Dia akan cemburu jika seorang hamba meminta kepada manusia akan kebutuhannya dipenuhi sementara jika hamba tersebut datang kepadaNya tak dipenuhi. Tak ada seorang hamba yang pulang dariNya tanpa membawa apa2. Tak ada tangan yang menengadah kepadaNya yang tak terkabulkan.

Sekarang tahun 2020, tiga tahun lagi yang punya hutang sampai 90 juta silakan datang ke Condet jika hutangmu belum lunas. Syaratnya sederhana : sholat malam jangan putus dan sedekah.

So…

Jangan kalian punya rumah kalo gak banjir dari atas, banjir dari bawah malah malas bangun malam

Jangan kalian tiap akhir bulan terima transferan duit malah males sedekah

Pantes saja jalan yang kalian bangun sunyi sepi kayak kuburan.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: