Kisah Nabi Shaleh Memahami Tanda Allah

kisah nabi Shaleh
Ilustrasi foto: spiritofdakwahbabel.com
Bagikan

Kisah Nabi Shaleh Memahami Tanda Allah

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Tanda sudah ada, yang belum muncul adalah pernyataan keimanan. Manusia harus kembali kepada Sang Pencipta. Yesus gak bisa menyelamatkan Amerika yang kalang kabut mengatasi wabah. Kong Hu Chu gak bisa menyelamatkan Cina yang kena hantaman kedua. Yang terbaru patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban roboh. Ini berhala dibangun menghabiskan biaya 1,5 M setara dengan Pak Dosen Feri bangun sisa tanahnya 200 m2 di Tangerang plus 300 m2 di Serang kalo dia (berani) nikah lagi.

Uniknya ini patung dewa perang walau dibantah oleh pemilik kelenteng, katanya patung dewa keadilan. Saya cari di google dengan keyword Kong Co Kwan Sing Tee Koen gak ada keterangan apapun. Waktu baca berita robohnya saya mau ngakak. Ini patung panglima perang tertinggi se-Asia Tenggara, belum perang uda hancur duluan. Gak ada martabatnya sama sekali ini dewa.

Beda dengan patung di jaman Ibrahim as. Kokoh berdiri sejak lama, kalo gak dihancurkan oleh Ibrahim gak bakal roboh.

Dan bukan suatu kebetulan jika roboh di saat wabah. Allah cuma ingin kasi tau ke manusia kalo semua berhala2 yang disembah tak bisa memberi mashlahat apapun bagi manusia. Jangankan menyelamatkan manusia dari corona, itu berhala mempertahankan diri dari panas dan hujan aja gak bisa. Sekarang saatnya manusia kembali kepada Allah Pemilik Alam Semesta.

Bulan lalu presiden Trump pernah menginstruksikan hari berdoa ketika menghadapi Corona :
“Adalah kehormatan besar bagi saya untuk mengumumkan Minggu, 15 Maret 2020, sebagai Hari Doa Nasional. Sebagai negara, sepanjang sejarahnya, kita selalu meminta kekuatan dan perlindungan kepada Tuhan di masa seperti ini”

Di Republik Congo kalo ada ulama model AA Gym atau UAS ngomong kayak diatas uda pasti dibully abis. Menangani Corona dengan berdoa, penanganan apa itu, kata orang liberal dan PKI. Tapi kalo yg ngomong orang kafir aman. Dulu masa Aher jadi gubernur jabar ada temen saya dosen ITB yang bully kebijakannya mengatasi kemarau dengan sholat istisqo’.

Orang sekuler menyepelekan do’a dalam mengatasi masalah dan membully ulama yang menyuruh berdo’a padahal pemimpin negara sekuler sendiri mengajak berdo’a. Temen saya itu uda S3 tapi otaknya masih kalah normal sama anak metal yang nyanyi lagu Bon Jovi : “Livin’ on a Prayer”. Sambil godekin kepala tuh anak metal tau kalo hidup ada pada do’a, dia gak alergi ama do’a. Lha ini yang gelarnya berderet malah antipati membawa do’a dalam kehidupan. Mbok ya kalo goblok itu jangan kebangetan.

Tanda itu turun agar manusia kembali kepada Allah dan memang seperti itu tujuannya sebagaimana peristiwa yang pernah terjadi.

Imam Taqiyuddin al-Maqrizi (w. 845 H) berkata,
“Dan pada tahun 449 H datang surat dari Bukhara. Disebutkan bahwa di sana terjadi wabah yang sangat dahsyat, sampai-sampai yang meninggal di wilayah tersebut mencapai 1.650.000 jiwa. Pasar-pasar sepi dan pintu-pintu ditutup. Wabahnya menjangkit hingga ke Azerbaijan, Ahwaz, Basrah, dan Wasith, serta mayoritas daerah di sana. Dalam satu liang kubur dikuburkan 20 – 30 mayat.”
(al-maqrizi, itti’azh al-hunafa bi akhbari al aimmah al-fathimiyyin al-khulafa`, 2/235)

Imam Ibnu Asakir (w. 571 H) menceritakan suatu kejadian yang berhubungan dengan kisah di atas, yang menggambarkan betapa dahsyatnya wabah ini. Kisah ini juga disebutkan oleh Imam Adz-Dzahabi secara ringkas (w. 748 H) :

Ketika Abu Utsman Ash-Shabuni (w. 449 H) sedang mengajar di majlisnya, datang utusan dari Bukhara membawa surat yang di dalamnya disebutkan wabah yang sangat dahsyat yang terjadi di sana (Bukhara). Diceritakan dalam surat tersebut, bahwa ada seorang laki-laki membeli roti di toko. Dia memberikan uangnya kepada penjaga toko. Di saat si tukang roti sedang membuat roti. Tau-tau ketiga orang tersebut mati bersamaan dalam satu waktu.

Abu Utsman tercengang mendengar isi surat itu. Ada sesuatu tidak biasa yg dirasakannya. Dia pun menyuruh orang yang membaca surat tersebut agar membaca ayat :

أَفَأَمِنَ الَّذِينَ مَكَرُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ يَخْسِفَ اللَّهُ بهم الأرض
“Maka apakah orang-orang yg membuat makar jahat itu merasa aman (dari adzab) jika Allah membenamkan mereka ke dalam bumi?” (An-Nahl : 45), dan ayat-ayat yang semacamnya.

Abu Utsman mengingatkan hadirin akan ancaman Allah dan siksa neraka. Dia bicara sangat bersemangat. Sampai-sampai hal itu mempengaruhi kondisinya. Dia merasa perutnya sakit lalu dipapah turun dari mimbar. Dia mengaduh kesakitan dan dibawa ke kamar kecil. Terus menerus dia bolak-balik ke kamar kecil sampai sore. Kemudian dibawa pulang ke rumahnya. Dan selama tujuh hari dia sakit. Upaya pengobatan tidak ada pengaruhnya.

Abu Utsman merasa ajalnya sudah dekat. Dia kumpulkan anak-anaknya. Dia berwasiat kepada mereka. Kemudian minta dibacakan surat Yasin. Kondisinya membaik. Dia pun membaca hadits, “barangsiapa yang akhir perkataannya adalah LA ILAHA ILLALLAH, dia akan masuk surga.” Dan, dia wafat sesaat setelah selesai membaca hadits tersebut.

(Sumber: ibnu asakir, tarikh dimasyq, 9/12; ibnu manzhur, 2/81; dan adz-dzahabi, tarikh al-islam, 9/749 (juga siyar a’lam an-nubala`, 18/42).

Begitu hebatnya wabah saat itu menular melalui udara dan benda. Ada penularan melalui airborne yang menyebabkan pembeli roti dan tukang roti mati seketika dan ada penularan melalui droplet yang menyebabkan Abu Utsman mati karena memegang surat.

Tanda itu keluar ketika kerusakan dan kedzhaliman sudah luar biasa ada di muka bumi. Corona adalah tanda yang keluar karena kerusakan dan kezhaliman sudah merajalela di bumi ini. Corona udah ada sejak tahun 1960 sebagaimana yang pernah saya singgung tapi baru mewabah sekarang. Coz sekaranglah masa dimana kerusakan dan kedzhaliman sedemikian besar sehingga hamba-hamba-Nya tak sanggup mengatasinya.

Dulu ketika Nabi Nuh mengangkat tangan dengan berkata “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Nuh : 26) maka Allah datangkan ketentuanNya. Ketika Nabi Shaleh mengangkat tangan kemudian berkata “Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (Hud : 65) maka Allah datangkan ketentuanNya. Beberapa bulan lalu ketika ulama mengangkat tangan mengadukan kezhaliman yang terjadi maka kini Allah datangkan Corona.

Bagi orang beriman tanda adalah isyarat untuk kembali kepada Allah Yang Maha Kuasa. Seperti nasehat yang diberikan oleh Abu Utsman agar manusia takut pada ancaman Allah dan siksa neraka. Jikapun seorang hamba mati maka matinya dalam kondisi surga ridha pada dirinya.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: