Kesetiaan

Kesetiaan
Ilustrasi foto: suara.com
Bagikan

Kesetiaan

Oleh: Ust.Deni Prasetio

Kisah kesetiaan 46 ronin di Jepang melegenda apalagi sejak diangkat ke layar lebar. Namun jauh sebelum itu terdapat kesetiaan yang melegenda hingga kisahnya diangkat ke langit.

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.

QS. Al Fath : 10

1400 sahabat berangkat haji ke tanah Mekkah. Sampai di satu tempat bernama Hudaibiyah Rasûlullâh memanggil Umar bin Khatthab untuk diutus ke Mekah menyampaikan ke para tokoh Quraisy tujuan kedatangan beliau ﷺ.

Umar r.a berkata, “Ya Rasulullah, aku khawatir terhadap diriku dari orang-orang Quraisy. (karena) di Mekah tidak ada satu pun Bani Adiy bin Ka’ab yang bisa menolongku, sementara kaum Quraisy sudah mengetahui bagaimana permusuhanku dan bagaimana kerasnya aku terhadap mereka. Akan kutunjukkan Utsman bin Affan kepada kaum Quraisy dimana dia lebih terpandang di mata mereka.”

Lalu Rasûlullâh ﷺ memanggil Utsman dan mengutusnya pergi ke Quraisy. Utsman masuk ke Mekah di bawah perlindungan Abân bin Sa’ad bin al-‘Ash al-Umawiy sampai beliau menunaikan tugasnya. Sebenarnya Utsmân Radhiyallahu anhu diijinkan untuk melakukan thawaf di Ka’bah, namun beliau Radhiyallahu anhu mengatakan, “Saya tidak akan melakukannya sampai Rasûlullâh ﷺ melakukan thawaf.”

Utsmân tertahan agak lama di Quraisy sehingga sempat tersiar kabar bahwa Utsmân Radhiyallahu anhu terbunuh. Itulah sebabnya, Rasûlullâh ﷺ memanggil semua shahabatnya untuk berbai’at di bawah pohon samurah. Semua shahabat berbai’at (berjanji setia) sampai mati, kecuali al-Jad bin Qais yang munafik. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa bai’at itu bai’at untuk bersabar dan dalam riwayat yang lain bai’at dilakukan untuk tidak lari dari peperangan.

Membela Kehormatan

Jamaah yang hendak menunaikan ibadah haji tiba2 harus berhadapan dengan musuh demi membela kehormatan seorang muslim. Kalian bayangkan situasinya seperti apa. 46 ronin berjuang setelah 1 tahun melakukan persiapan, kaum muslimin berperang tanpa senjata dan tanpa persiapan. Selesai baiat para sahabat mencari benda yang bisa dijadikan senjata. Ada yang mengambil tongkat atau ranting, pokoknya setiap benda yang ditemukan dijadikan senjata. Bergunakah barang2 tersebut dalam pertempuran ? Tidak. Tapi ini demi sebuah kehormatan. Ini yang namanya jamaah, inilah kaum muslimin.

Tidak penting apakah pembelaan itu bermanfaat atau tidak. Selama ada kehormatan seorang muslim tercoreng maka wajib bagi kaum muslimin melakukan pembelaan. Sekarang kehormatan ulama tercemar, keagungan syariat agama tercoreng, jika tak pernah tertulis satu huruf atau terucap satu kata pembelaan maka keimanan kita tergadaikan. Coz inilah tabiat agama ini.

Orang yang pertama kali membai’at Rasûlullâh ﷺ adalah Abu Sinan bin Abdullah bin Wahab al-asadiy, kemudian di ikuti yang lain. Setelah itu Rasûlullâh ﷺ memuji perbuatan mereka ini dengan mengatakan:

أَنْتُمْ خَيْرُ أَهْلِ الأَرْضِ

Kalian adalah sebaik baik penduduk bumi (HR Bukhari)

Beliau ﷺ juga bersabda :

لاَ يَدْخُلُ النَّارَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا

Insya Allâh, tidak ada satu pun yang masuk neraka dari orang orang yang berbai’at di bawah pohon [HR Muslim]

Baiat ini dikenal dengan nama Baiat Ridwan, karena dengannya Allah meridhai mereka.

Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).

QS. Al Fath : 18

Kesetiaan Tanpa Batas

Ada baiat aqabah sebagai baiat pertama yang dikenal dalam sejarah Islam, ada juga baiat aqabah kedua dengan jumlah yang banyak. Tapi yang fenomenal adalah baiat ridwan. Inilah baiat kekal yang tercantum dalam Al Quran. Baiat ini mengisyaratkan kesetiaan tanpa batas dari kaum muslimin terhadap Allah dan rasulNya. Kesetiaan yang meminta nyawa mereka sebagai bukti pengorbanan. Dari sinilah baiat ini dikenal dengan baiat maut (baiat kematian).

Allah belum menuntut nyawa kita untuk berkorban saat ini, belum pula memerintahkan kita mengorbankan harta. Dia hanya meminta kita melakukan kesetiaan dalam pikiran dan tenaga.

Sengatan lebah tak mampu membunuh seekor gajah. Tapi riuh rendah suara ribuan lebah di telinga gajah mampu membuatnya jatuh. Seorang kita tak mampu berbuat apa2 di tengah kecurangan ini, tapi ribuan suara kita akan membuat rezim ini panik.

Sesungguhnya Soekarno jatuh bukan karena terkilir.

Sesungguhnya Soeharto jatuh bukan karena kepeleset.

Sesungguhnya Gus Dur jatuh bukan karena terjengkang.

Mereka jatuh karena kita berisik.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: