Agama Pertengahan

Agama pertengahan
Ilustrasi foto: cahayawahyu.wordpress.com
Bagikan

Agama Pertengahan

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Tempramen Nabi Musa adalah keras, ngeliat ada kemungkaran langsung main tampar. Karakter ini sesuai dengan sifat dari kaumnya Israil yang tambem, diminta cari sapi betina malah bikin riweuh. Kalo nabi Musa tidak sekeras yang ada, bisa abis beliau diperdayai kaumnya. Menghadapi karakter seperti ini, Allah turunkan kitab Taurat yang memuat hukum2 yang keras.

Dalam Taurat ada hukum gigi diganti gigi, mata diganti mata (liat Matius 5 : 38, Keluaran 21 : 12-27, Imamat 24 : 12-21, Ulangan 19 : 16-21)

Al Quran juga mengungkap sisi keras dari hukum Taurat yakni mengenai taubat.

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. (Al Baqarah : 54)

Taubatnya Bani Israil tidak cukup dengan kalimat istighfar atau dengan taubat nasuha, tapi dengan membunuh diri.

Dalam sirah Nabawi juga tercatat tatkala terjadi pengkhianatan dari Bani Quraizhah maka Saad bin Muadz memutuskan hukum seperti yang ada dalam Taurat yang hukuman mati bagi yang ikut perang, harta benda dijadikan ghanimah dan anak istri dari Bani Quraizhah ditawan.

Berat memang berhukum dengan Taurat.

Kebalikan dengan Taurat, kitab Injil justru memiliki nilai spiritual yang tinggi. Hukum dalam agama Kristen adalah kasih.

Yesus pernah ditanya : “Guru hukum apa yang paling utama ?”

Yesus menjawab “Hukum yang paling utama adalah kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu” (liat Matius 22 : 37, Markus 12 : 28-30)

Atau dalam ayat lain berbunyi :

Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri (liat Matius 22 : 39)

Dalam ayat Injil yang populer kita dengar lebih jelas lagi menggambarkan kasih sayangnya ajaran Isa

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. (Matius 5 : 39-40)

Jadi menurut ajaran Kristen letak hukum itu ada dalam mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.

Isa almasih diutus ditengah materialisme Romawi. Harta menjadi tuhan. Yang banyak harta menjadi wakil tuhan di bumi. Injil menawarkan kekayaan hakiki, yakni kaya hati lewat iman. Itu sebabnya sebagian besar isi Injil adalah ajaran spiritual.

Ajaran Islam berada di tengah2 ajaran Yahudi dan Kristen. Ada kedalaman spiritual dan juga ada kepastian hukum. Contoh sholat dimulai dengan berwudhu yang merupakan kedalaman spiritual selain itu ada hukum wudhu yakni hal2 yang membatalkannya. Disini nilai spiritual bersatu dengan kepastian hukum.

Hukum potong tangan juga sama, ada kepastian perlindungan hukum bagi pemilik harta. Namun hukum ini tidak dilaksanakan pada masa paceklik, masa krisis ekonomi.

Hukum qishash pun demikian, ada jaminan kehidupan bagi pemilik jiwa sebagaimana diungkapkan oleh Al Quran.

Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (al-Baqarah: 179)

Qishash itu kepastian hukum sedang jaminan kehidupan adalah nilai spiritualnya. Dan hukum yang memuat dua nilai yang bertolak belakang hanya ada dalam Islam.

Jadi kalo ada yang percaya orang kristen taat bisa menjadi pemimpin berarti dia bodoh. Hanya orang berlabel kristen yang belajar kepemimpinan yang mampu menjadi pemimpin. Ajaran agamanya tak mengajarkan demikian. Sama bodohnya jika percaya bahwa bangsa Israel adalah pemimpin dunia, kalo pemimpin teroris baru bener.

Tapi kalo percaya ada muslim taat bisa menjadi pemimpin berarti dia telah membaca dan mentadaburi ayat2 Allah dalam Al Quran.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali Imran : 19)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: