Kisah Maryam: Perintah Diluar Nalar

Kisah Maryam_Perintah Diluar Nalar
Ilustrasi foto: griyaalquran.id
Bagikan

Kisah Maryam: Perintah Diluar Nalar

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Ditengah hamil tua Maryam kepayahan. Seorang diri menanggung beban bayi tanpa seorangpun yang bisa dimintai tolong. Kalian emak2 kalo lagi payah hamil masih ada suami yang bantu beliin mangga, nyuciin baju hingga masak buat anak. Atau kalo anak uda gedean bisa disuruh2 belanja ke warung, yang mana merupakan hal paling memberatkan bagi seorang ibu kalo uda ngedeprok di dapur. Lebih berat daripada memasak itu sendiri.

Emak2 itu dari djaman doeloe sampai jaman now, kalo lagi masak tiba2 lada abis atau ketumbar kurang maka yang jadi penyelamat adalah anaknya usia SD/TK. Kakaknya yang SMP apalagi SMA uda anti disuruh ke warung. Walau terkadang mengorbankan uang lebih karena tuh bocah nambahin daftar belanjaan sendiri yang nilainya lebih besar, tapi emak2 lebih rela kehilangan uang daripada kehilangan posisi nyamannya.

Hamil tua, tenaga payah, kondisi lapar, berdiri aja susah hanya bisa bersandar kepada pohon

Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, (Maryam : 23)

Lalu datang bantuan Allah :

Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, (Maryam : 25)

Ini bantuan mau nolongin atau mau nyusahin sih ? begitu akal manusia menalarnya. Coba kalian pikir. Iqbal bersama Feri (duo stickerers) yang badannya gede aja gak bakal sanggup goyangin pohon kurma agar buahnya jatuh apalagi seorang wanita hamil tua yang sedang kepayahan. Uda pasti sia2lah. Lagian ngambil kurma itu dipetik buahnya bukan digoyangin batangnya. Begitu caranya sejak Nyonya Meneer belum bisa berdiri. Kalo pohonnya tinggi metiknya pake tangga. Gak ada yang ngambil kurma dengan goyangin batangnya.

Lakukan Perintah Allah dengan Kacamata Iman

Tapi syariat agama berjalan bukan menurut logika akal. Perintah Allah jangan pernah dinalar dengan akal !!

Perintah Allah harus diliat dengan kacamata iman. Maryam pun menggoyangkan batang pohon kurma maka berjatuhanlah ke arah dirinya kurma2 tersebut. Qo bisa ? Bisalah coz ini perintah Allah. Tapi jika duo stickerers menggoyangkan batang kurma melebihi goyangannya duo serigala gak bakal jatuh tuh kurma. Ini karena yang pertama adalah perintah Allah, ada hikmah didalamnya. Sedang yang kedua bukan atas perintah Allah, mungkin lagi bete coz kumpulan stickernya habis.

Semua yang menjalankan perintahNya tak perlu kuatir dengan output. Pikirkan saja bagaimana membaguskan prosesnya. Soal output itu urusan Allah, dimana Dia tak pernah menzhalimi hamba2Nya.

Kisah Maryam menggoyangkan pohon kurma sampe diceritakan oleh Al Quran sementara kisah beliau mendidik dan membesarkan Al Masih malah gak ada sama sekali. Kalian liat betapa pentingnya kisah ini sampai turunnya perintah langsung via Jibril, gak pake ilham atau mimpi.

Emang gak bisa Allah kasi kurma tanpa perlu goyangin ? Jelas bisalah. Dulu saat di mihrab Maryam malah dikasi makanan tanpa perlu melakukan aktivitas apapun.

Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Lihat di Surat Ali Imran : 37

Maryam diam aja makanan turun sendiri dari langit. Lalu kenapa saat lagi kepayahan malah diminta mengeluarkan energi untuk mendapatkannya ? itulah hikmah yang ingin Allah tunjukkan kepada kita.

Sikap Kita Saat Krisis

Pada kondisi sulit ekonomi seperti krisis keuangan atau krisis pangan seperti sekarang maka ada satu cara untuk memancing datangnya rezeki, yakni dengan mengeluarkan apa yang kita miliki dalam rangka menjalankan perintah Allah.

Saat ini kita sedang lockdown, punya gawe dirumahkan, terima salary gak full kemudian ada perintah Allah :

Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar salah satunya yaitu santunan kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. Lihat Surat Al Balad : 11-16.

Logika mana yang bisa menjelaskan disaat keuangan minus malah harus ditambah pengeluarannya agar datang kecukupan ? jangan gunakan akal tapi gunakan iman. Jika datang dari Allah pasti ada hikmah didalamnya. Jangan pernah kuatir output.

Emang gak bisa Allah kasi rezeki langsung kepada para ustadz yang sudah tak pernah terima amplop ceramah, kepada hamba2Nya yang nonjob, atau kepada orang2 yang ikhlas beribadah dalam kondisi lapar ? Pasti bisa. Tetapi sekarang Dia memerintahkan kita untuk menggoyangkan ‘pohon’ rezeki ini agar buahnya jatuh kepangkuan kita. Urusan kita goyangin, urusan Allah menjatuhkan buah. Ya uda kita goyangin dengan uang 50 ribu, 100 ribu, atau menurut kesanggupan masing2.

Atau kita goyangin dalam bentuk sebarin proposal via japri. Jangan berhenti menggoyangkannya sebagaimana pohon itu tak pernah berhenti menjatuhkan buahnya. Yang uda dijapri tapi belum keluar duitnya maka japri lagi. Semakin sering kita menggoyangkan maka semakin banyak buah yang jatuh. Hingga saatnya kalian akan merasa menjadi orang kaya ditengah krisis keuangan sebagaimana tercukupinya kebutuhan Maryam setelah menggoyangkan pohon.

Maryam wanita sholehah, dalam kondisi kepayahan dan sakit diperintahkan menggoyangkan pohon agar jatuh buah kepadanya. Lha kita yang gak ada tampang sholeh2nya pisan diminta infaq berat, diminta sebarin proposal mager. Tapi kalo doa minta rezeki paling kenceng : Allahumma urzuqni rizqan katsiran, uda minta rizqi yang bermacam2 plus minta banyak pula.

Ini kalo kata orang betawi dulu, “Hei tong, ngaca napa, ngaca ?”

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: