Semangat Jihad di Bulan Ramadhan

Semangat-Jihad-di-Bulan-Ramadhan
Ilustrasi foto: republika.co.id
Bagikan

Semangat Jihad di Bulan Ramadhan, Tingkatkan Etos Kerja

Daftar Isi

Oleh: Muhyidin, SKM

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Kehadirannya sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia karena banyak keutamaan di dalamnya. Semua amal baik akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Di dalamnya terdapat malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Bulan Ramadhan tidak hanya dikenal sebagai syahrush shiyam (bulan puasa), syahrush shabr (bulan kesabaran) atau syahrul Qur’an (bulan diturunkannya Al Qur’an). Bulan Ramadhan disebut juga sebagai syahrul jihad (bulan jihad).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti jihad yaitu: 1. usaha dengan segala daya upaya untuk mencapai kebaikan;  Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah (wafat tahun 728H) mendefinisikan jihad dengan pernyataan, “Jihad artinya mengerahkan seluruh kemampuan yaitu kemampuan mendapatkan yang dicintai Allah dan menolak yang dibenci Allah”.

Jihad merupakan puncak Islam yang paling tinggi dan keutamaannya sangat agung. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk berjihad, berkorban dan bersungguh-sungguh dalam beramal. Jangan jadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai alasan untuk bermalas-malasan apalagi sampai menurunkan etos kerja dan produktifitas. Rasulullah SAW dan para sahabat telah mencontohkan bagaimana mengisi kegiatan di siang hari dengan aktifitas puasa, aktifitas keseharian dan aktifitas ibadah sedangkan malam hari dihidupkan dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT seperti melakukan shalat tahajud, tilawah Al Qur’an dan amalan lainnya.

Di tengah kondisi masyarakat yang saat ini terkena dampak wabah Covid-19, selain ibadah ritual, hendaknya kita juga meningkatkan ibadah sosial dengan menyisihkan harta dan rizki yang kita miliki dan berbagi kepada yang lebih membutuhkan. Saat ini, tidak sedikit Karyawan yang di PHK oleh perusahaannya, nasib pedagang kecl yang omsetnya jauh menurun, dan pelemahan daya beli masyarakat kian meningkat. Hendaknya kita jadikan bulan Ramadhan ini untuk lebih banyak berbagi kepada yang lebih membutuhkan tsb.

Kemenangan Umat Islam

Berikut ini catatan sejarah kemenangan-kemenangan besar umat Islam pada bulan Ramadhan yang bisa kita ambil ibrah (hikmah)nya:

1.Perang Badar

Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan pada tahun 2 Hijriyah bertepatan pada tanggal 17 Maret 624 M. Pada saat tsb sebanyak 313 pasukan Islam berhasil mengalahkan 1.000 pasukan kafir Quraisy yang bersenjatakan lengkap. Ini adalah kemenangan pertama kaum muslimin. Pada peristiwa ini sebanyak 14 kaum Muslim meninggal dunia dan >70 kaum kafir Quraisy meninggal duni dan 70 lainnya ditawan. Abu Jahal tewas, termasuk Amr bin Hisyam dan Umayyah, tokoh Quraisy juga tewas dalam dalam pertempuran ini.

Pada peristiwa ini, Rasulullah SAW sempat cemas hingga beliau berdoa kepada Allah SWT hingga selendangnya jatuh ke tanah:

“Allahumma ya Allah. Orang-orang Quraisy saat ini datang dengan kesombongannya, berusaha hendak mendustakan RasulMu. Ya Allah, pertolonganMu juga yang Kau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan ini sekarang binasa tidak lagi ada ibadat kepadaMu.”

Rasulullah kemudian membangkitkan semangat kaum muslimin hingga dapat memenangkan pertempuran ini.

2. Fathu Makkah

Fathu Makkah terjadi pada tanggal 20 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah atau 6 tahun setelah kejadian perang Badar. Kejadian ini merupakan penaklukan paling indah dalam sejarah umat manusia. Penaklukan tanpa korban jiwa dan tanpa pertumpahan darah.

Sepuluh ribu pasukan Islam yang dipimpin oleh Rasulullah memasuki Makkah dengan tenang, menang tanpa perlawanan. Kemenangan ini juga membuat penduduk Makkah berbondong-bondong masuk Islam dan menggantikan seluruh kekufuran dan permusuhan mereka kepada Islam.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata” (QS.Al Fah: 1)

Semua berhala di sekitar Ka’bah (sekitar 360-an berhala) dihancurkan. Tak ada yang meratapi ketika sekitar 360 berhala dihancurkan. Bilal kemudian mengumandangkan adzan dengan merdunya di hari tsb.

3. Penaklukan Andalusia

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 27 Ramadhan  tahun ke-92 Hijriyah. Pasukan yang dipimpin Thariq bin Ziyadh mengobarkan semangat jihad kepada para pasukannya dengan membakar seluruh kapalnya sehingga tidak ada pilihan bagi para pasukannya untuk mundur ke belakang. Akhirnya pasukan Thariq bin Ziyadh berhasil menaklukkan wilayah Andalusia (saat ini terdiri dari wilayah Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya). Pertempuran yang heroik ini terjadi antara 12.000 pasukan Muslimin dan 100.000 tentara Roderick dan dimenangkan oleh pasukan Muslimin.

4. Perang Salib di Eropa

Peristiwa pertempuran ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 584 H atau 1187 M antara pasukan Muslim yang dipimpin oleh Salahudin Al Ayyubi yang mengalahkan pasukan Salib dari kerajaan Yerussalem. Pertempuran ini akhirnya dimenangkan oleh pasukan Muslim.

Strategi perang Salahudin Al Ayyubi termasuk strategi yang jenius dan hanya sedikit korban dari pasukan Muslim. Dalam strateginya, Salahudin memancing tentara Salib ke sebuah lembah bernama Hittin. Setelah tentara Salib melewati lembah Galilea dalam musim panas yang terik dan beban pakain serta peralatan tempur yang berat ditempuh seharian

Salahudin kemudian mengirimkan pasukan pemanah yang telah mengincar tentara Salib dari kejauhan. Sekitar 10.000 orang tentara Salib binasa dalam pertempuran ini.

5. Kemerdekaan Republik Indonesia

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada tanggal 9 Ramadhan 1364 H. Pada dini hari sebelumnya, para tokoh muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Selama masa persiapan menuju kemerdekaan, Bung Karno meminta rekomendasi dari beberapa Ulama.

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan rekomendasi yang diberikan oleh KH. Abdoel Moekti dari Muhammadiyah. KH. Hasyim Asy’ari memberikan dukungan kepada Bung Karno untuk tidak takut memproklamirkan kemerdekaan RI. Pada pukul 03:00 waktu sahur Ramadhan teks proklamasi didiktekan oleh Bung Hatta, dan ditulis oleh Bung Karno (Untuk Negeriku: Mohammad Hatta). Akhirnya pembacaan proklamasi dibacakan pada pukul 10 pagi di jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Apabila kita melihat kelima fakta sejarah di atas, hendaknya hal tersebut dapat menjadikan kita sebagai Muslim yang senantiasa produktif, apalagi di bulan Ramadhan yang mulia ini. Manfaatkan waktu yang ada, jadilah produktif, jangan bermalas-malasan.

Jadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum bulan jihad dengan terus meningkatkan etos kerja kita di bidang apapun kita berkecimpung di dalamnya. Niatkan setiap usaha maupun pekerjaan dalam mencari nafkah untuk keluarga sebagai bagian dari jihad di jalan Allah. Jika kita terjatuh, bangkit lagi, dan terus bangkit untuk menyongsong hari esok yang lebih baik.

Jangan pernah khawatir, takut dan cemas dalam menghadapi berbagai keadaan termasuk dalam masa pandemi Covid-19 ini. Sebagai umat Islam, kita hendaknya melihat dari sisi positif setiap kejadian yang ada. Jadikan momentum Ramadhan ini kita semakin dekat kepada Allah dengan meningkatkan iman dan takwa kita, perbanyak amal ibadah ritual dan sosial. Yakinlah dengan firman Allah SWT:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا…

….وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.… ” (QS. At Thalaq: 2-3)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: