Definisi, Pendekatan Teori dan Jenis-Jenis Human Error

Definisi, Pendekatan Teori dan Jenis-Jenis Human Error
Ilustrasi foto: riss.com
Bagikan

Definisi Human Error

Human Error adalah kesalahan manusia yang tidak sengaja di luar kesadarannya yang dapat menyebabkan kecelakaan. Menurut Rasmussen (1926), human error adalah tindakan manusia yang menyebabkan sistem berjalan kurang memuaskan. Sebagai contoh di bidang aviasi, system adalah pesawat dan human adalah manusia yang berperan dalam pengoperasian pesawat agar bisa terbang, jika terjadi kecelakaan maka penyebabnya 70% adalah human error. Kecelakaan-kecelakan besar seperti Bhopal Disaster (1984), Chernobyl Disaster (1986), Zeebrugge Ferry Disaster (1987), dan Challanger Disaster (1986) mendukung berkembangan teori human error. Jadi human error adalah suatu kegiatan/proses yang dilakukan oleh manusia yang perlu kita kaji kembali. Oleh karena itu yang ditekankan disini adalah kegiatan/proses sehingga membuat manusia itu gagal dalam bertindak/berlaku/bersikap normal.
Teori human error pertama kali dicetuskan oleh Rasmussen, yang melihat human error dari 3 hal yaitu skill-based mistake, rule-based mistake, dan knowledge-based mistake. Ketiga hal tersebut dikenal dengan SRK Approach. Kemudian di tahun 1990, teori human error dikembangan oleh James Reason menjadi Generic Error Modelling System (GEMS)

The continuum between conscious and automatic behavior

The continuum between conscious and automatic behavior 

 

Teori Human Error

Terdapat 4 pendekatan Human Error, yaitu:

A. Traditional Safety Engineering

Traditional safety engineering merupakan pendekatan yang paling sederhana. Pendekatan ini menitikberatkan faktor individu sebagai penyebab terjadinya error/kecelakaan. Oleh karena itu untuk mengurangi error pada individu dilakukan hal-hal yang bersifat persuasi seperti menerapkan safety campaign, punishment, memberikan motivasi, pelatihan, reward and punishment dll. Pada pendekatan ini difokuskan pada keselamatan individu bukan pada proses kerja. Pendekatan ini memiliki efektifitas yang cukup baik dalam jangka pendek, namun kekurangannya pendekatan ini terlalu berfokus pada manusia sehingga menjadikan manusia sebagai sumber kesalahan. Jenis pendekatan ini masih diterapkan ditempat kerja (sebagai pendekatan yang paling dasar) namun untuk perusahan yang sistem K3nya sudah baik, pendekatan jenis ini seringkali diintegrasikan dengan jenis pendekatan lain guna mencegah terjadinya error.

B. Human Factors Engineering/Ergonomics

Human factors engineering/ergonomic merupakan pendekatan yang berfokus pada human – machine interface. Pada pendekatan ini human error terjadi karena ketidaksesuaian antara manusia (human) dan mesin (system). Sudut pandang pendekatan ini, error merupakan konsekuensi dari ketidaksesuaian antara beban kerja, kapabilitas fisik dan mental individu atau tim operator. Prinsip dasarnya adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya error dengan menyesuaikan pekerjaan terhadap orang (fitting the job to the person). Hal ini tentu sangat berbeda dengan menyesuaikan orang terhadap pekerjaan (fitting the person to the job) yang hanya berfokus pada pelatihan ataupun seleksi pekerjaan. Dalam mengurangi kecelakaan maka difokuskan pada optimalisasi desain sistem yang menyesuaikan dengan karakteristik fisik dan mental manusia. Dengan desain yang baik maka diharapkan tidak ada salah persepsi antara manusia dengan sistem.

C. Cognitive System Engineering

Cognitive systems engineering merupakan pendekatan yang bersifat komprehensif. Pendekatan ini berfokus pada manusia terhadap analisis, perencanaan dan evaluasi dalam bentuk sistem kognitif. Konsep yang digunakan dalam pendekatan ini ialah skill based, rule based dan knowledge based. Sehingga dalam klasifikasi error dari perspektif kognitif meliputi slip and mistake, rule-based mistake, knowledge-based mistake dan error recovery. Pendekatan ini juga sangat efektif untuk meningkatkan produktifitas pekerja, dapat digunakan dalam kondisi abnormal atau keadaan darurat dimana tiap individu mengetahui perannya masing-masing. Namun dalam penerapannya pendekatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan biaya ini akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya teknologi yang perlu disesuaikan dengan kemampuan kognitif tiap pekerja.

Human error berdasarkan Cognitive System Engineering

Human error berdasarkan Cognitive System Engineering

1. Slips/Skill-Based Error

Skill-Based Error terjadi pada pekerja yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang melakukan aktivitas rutin namun terdapat peluang kesalahan pada keterampilan yang dimiliki pekerja. Kesalahan yang disebabkan oleh keterampilan dapat membuat seseorang melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan rencana awal atau sering disebut dengan “Slips of Action” dan juga lupa melakukan sesuatu yang harus dilakukan dalam suatu tugas/aktivitas yang sering disebut dengan “Memory Lapse”.

Slip (lupa) dan lapse (khilaf) tidak bisa dihilangkan dengan memberikan pelatihan tambahan, tapi dengan memperbaiki desain untuk mengurangi tingkat kemungkinan/ likelihood dan menyediakan sistem kerja yang lebih toleran terhadap kesalahan
pekerja.

2. Mistake

Mistake (keliru) adalah kegagalan dalam perencanaan, dimana rencana yang diharapkan tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan dikarenakan kurangnya pengalaman atau informasi yang dimiliki oleh manusia. Manusia yang memiliki sedikit pengalaman dan sedikit informasi lebih memungkinkan untuk mengalami kesalahan. Mistake biasanya terjadi karena ketidaksengajaan dan bisa diminimalisasi dan dimitigasi melalui proses jaminan kompetensi yang kuat, melalui pelatihan dan iklim kerja yang baik antar rekan kerja. Kesalahan pada manusia dapat berdasarkan pengetahuan (knowledge-based) atau berdasarkan aturan (rule-based).

a. Knowledge-Based

Kesalahan dalam knowledge-based karena pengetahuan manusia yang tidak memadai tentang bagaimana ia melakukan tugas/pekerjaan atau suatu hal.

b. Rule-Based

Kesalahan dalam rule-based karena adanya pengabaian oleh manusia terhadap serangkaian aturan yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan hasil yang tidak diinginkan.

3. Violation

Pelanggaran merupakan kegagalan dalam menerapkan aturan yang baik. Pelanggaran diklasifikasikan sebagai kesalahan manusia ketika tindakan tersebut disengaja dan mencapai hasil yang tidak diinginkan atau mengakibatkan konsekuensi yang tidak diharapkan. Ada tiga jenis pelanggaran yang berkaitan dengan human error, antara lain adalah:

a. Routine

Pelanggaran terjadi ketika pekerja tidak mematuhi peraturan, pekerja mengetahui dan memahami bahwa aturan ini ada, namun ia menolak untuk menerapkannya.

b. Exceptional

Pelanggaran ini terjadi ketika ada sesuatu yang salah dan pekerja percaya bahwa aturan tidak lagi berlaku atau bahwa jika menerapkan aturan pun tidak dapat memperbaiki masalah. Maka dari itu mereka lebih memilih untuk melanggar.

D. Sociotechnical System

Sociotechnical system merupakan pendekatan untuk memahami hubungan antara teknologi, individu, organisasi dan sistem sosial (budaya) di tempat kerja. Prinsip pendekatan ini menggunakan top-down dengan memperhatikan seluruh program yang telah dibuat oleh manajemen yang bertujuan untuk membangun budaya K3 dan mengurangi error yang terjadi. Berdasarkan sudut pandang sociotechnical systems pendekatan ini menjelaskan sejauh ini mengatasi error dalam tiga cara. Pertama dengan mendorong untuk berperilaku aman (traditional safety engineering), kedua dengan mendesain sistem untuk memastikan kecocokan antara kapabilitas manusia dengan beban kerja (human factors engineering/ ergonomic) dan yang ketiga dengan memahami penyebab dasar terjadinya error. Jadi kondisi yang dapat menimbulkan error dapat dieliminasi dari sumbernya (the cognitive systems engineering). Metode yang biasa digunakan untuk melakukan pendekatan ini adalah wawancara, survei, dan audit untuk mendesain ulang organisasi. Pendekatan jenis ini mulai banyak digunakan karena dianggap paling komprehensif.

Referensi:

  • American Institute of Chemical Engineers. 1994. Guidelines for Preventing Human Error in Process Safety. New York: Library of Congress Cataloging-in Publication Data.
  • Price, D. 2010. Human Error Management. Ann Arbor: ProQuest LLC.
  • Rasmussen, J. 1926. Information Processing and Human-Machine Interaction an Approach to Cognitive Engineering. Vol: 12. Amsterdam: Elsevier Science Publishers B. V.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: