Teknik Ventilasi, Pencucian dan Pembilasan di Ruang Terbatas

Teknik Ventilasi, Pencucian dan Pembilasan di Ruang Terbatas
Daftar Isi
Oleh: Muhyidin, SKM
Telah banyak terjadi kecelakaan kerja di dalam suatu ruang terbatas (confined space), diakibatkan oleh tidak memadainya kandungan Oksigen di ruang terbatas, serta masih adanya gas-gas yang lainnya sehingga bisa menyebabkan kecelakaan fatal bahkan kematian ataupun bisa menimbulkan penyakit akibat kerja. Usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja di dalam ruangan terbatas, perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh agar hal yang disebutkan diatas bisa teratasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja diantaranya :
- Defisiensi oksigen (kurangnya kandungan Oksigen pernafasan)
- Menghirup Gas gas yang beracun yang masih tersisa dalam ruang terbatas
- Terkena bahan bahan berbahaya (B3)
- Terjadi ledakan / kebakaran karena flammable gas masih dalam ambang batas terjadinya api maupun ledakan.
Resiko kerja khususnya di dalam ruangan terbatas yang disebabkan oleh tidak sempurnanya dalam clearing and purging pada awal pengosongan tangki sehingga gas-gas beracun, mudah terbakar, Oksigen defisiensi masih ada yang tertinggal dalam suatu ruangan terbatas.
Untuk mengamankan hal tersebut diatas maka sangat perlu dilakukan clearing and purging dengan baik serta mengikuti prosedur cleaning dan purging untuk meyakinkan bahwa aktifitas kerja dalam ruang terbatas betul betul aman dan terkendali.
1. Teknik cleaning / pencucian
Persiapan pengosongan
Yakinkan kegiatan ini sudah terlepas dari kegiatan program (disable program) sehingga pengoperasian alat-alat yang akan dipakai dilakukan dengan secara manual. Dan dikontrolpun secara manual, artinya penuh pengawasan ekstra, karena tidak melakukan secara otomatis, namun indikasi berkaitan dengan tangki yang akan dikosongkan masih tetap berjalan (Level, Tekanan, Temperatur)
Drain atau pengosongan
Alirkan semua cairan Hydro carbon atau cairan B3 yang lainnya ke continer yang lainnya kalau cairan itu merupakan Flammable, atau B3 cairan penampung harus sudah disediakan dan disetujui sebagai cairan penampung oleh pemilik area / area owner.
Venting – tekanan atmosfer
Bila ruangan / tangki vessel itu masih bertekanan, maka lakukan venting – pembuangan gas ke atmosfer jika merupakan gas biasa (tidak berbahaya) dan lakukan N2 purging dan venting melalui Flare kalau gasnya berbahaya flammable (B3). Sampai dengan kandungan Hidrokarbonnya lebih kecil dari 0.5% konsentrasi ini bisa dites melewati low point drain. Pemilik area (area owner) harus memiliki fasilitas sesuai dengan kebutuhan material yang dikelola.
Venting Untuk Hidrokarbon yang tidak mudah menguap
Misalnya Solar, Polyol, Glyserine dsb, venting keluar tangki dengan cara membuka venting sehingga mencapai atmosfherric presser/ tekanan didalam tangki sama dengan tekanan atmosfheeric, dengan catatan harus diawasi jangan sampai ada pemanasan (temperatur normal).
N2 Purging
Mensupply N2 sangat efektif untuk mendorong sisa sisa Hidrokarbon yang masih ada didalam suatu continer / vessel – dalam ruang terbatas / tertutup.
Drain Condensat – pengeluaran condensat melalui low poin drain
Kondensat dikeluarkan dan ditampung lanjutkan penguapan, lakukan flushing dan drain sehingga betul betul bebas dari Hidrokarbon atau flammable gas.
Buka Man Hole
Buka jalur utama, diikuti dengan pembukaan pipa yang lainnya untuk mempermudahkan penguapan berlangsung dari dalam tangki / vissel tersebut sampai dengan kandungan flammable gas dibawah batas explosive range.
Pasang Air Mover atau blower
Untuk pemilihan blower yang dipasang, harus disesuaikan dengan klasifikasi kandungan flammable gas yang ada dlm bejana tersebut, meskipun pada saat gas test di awal sudah dibawah explosive range, perhatikan juga perubahan temperatur akan memicu penguapan dalam suatu tangki atau bejana, pilihlah air mover yang tidak memakai power listrik dan jangan lupa di pasang grounding untuk menghindari terakumulasinya muatan listrik sehingg bisa menyebabkan munculnya loncatan api.
Catatan: Lajur udara (Air Line) tidak boleh disambungkan pada jalur jalur yang dapat terisi uap alkhylene oksida ataupun cairannya. Bila pemakaian udara hanya untuk sementara, dalam kaitan perbaikan hal ini harus meminta persetujuan owner area.
2. Teknik Innerting
Tahapan berikutnya yg harus diikuti adalah bagaimana caranya atau tahapan menghilangkan oksigen udara atmosferik dari dalam tangki, tangki proses ataupun perpipaan sebelum diisikan hidrokarbon, sehingga tidak terjadi explosion ataupun kebakaran dalam tangki & fasilitasnya karena kandungan oksigennya dikeluarkan, diamankan terlebih dahulu.
Posisi normal
Kembalikan tangki pada posisi normal beroperasi, namun programmable logic control masih pada posisi disable. Hal ini dilakukan setelah kegiatan masuk ruang terbatas sudah betul-betul selesai dan aman.
N2 innerting
Injeksikan N2 (nitrogen) dari low point (bawah ) dan lakukan venting lewat High point atas ke atmosfir. Termasuk pipa pipa yang berhubungan dengan tangki tersebut yang akan dialiri dengan Hidrokarbon.
Lanjutkan Innerting process
Lanjutkan Innerting N2 hingga oxygen < 0.5 dari volume.
Pengukuran N2 pada venting line
Ukur Kandungan oxygen pada venting line sehingga yakin mencapi O2 Free, sesuai dengan kehendaki oleh bagian proses.
Catatan: pada saat pengukuran petugas tester harus jaga jarak jangan sampai menghirup venting line karena sudah terjadi N2 yang dominan sehingga Tester bisa lemas.
Untuk lebih teliti O2 free-nya biasanya diambil sample tertentu dan di test di laboratorium gas chromatography (GC).
Penyerahan tugas kepada Owner area / pemilik fasilitas
Setelah kandungan O2 freenya tercapai, hentikan Innerting gas N2 tutup valve low point drain yang dipakai untuk innerting N2. Tutup juga venting line yang dipakai venting, dan serah terima tugas kepada pemilik area bahwa Clearing, Purging dan Innerting aktifitas sudah selesai dilakukan.
Referensi:
- Modul Petugas Ruang Terbatas, Depnakertrans RI
Recent Comments