Bersama Allah

bersama Allah
Ilustrasi foto: tchandrap.files.wordpress.com
Bagikan

Bersama Allah

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Materi ini lanjutan serial “Utang”, ada di 3 materi diatas. Dua kali scroll pasti ketemu. Itu untungnya pembatasan komen di grup, kalian gak perlu banyak2 scroll kalo mo nyari materi. Saya itu gak butuh tanda ? atau kalimat “jazakallah bang” disini. Tapi kalo tanda ? dan kalimat “jazakallah” kalian transfer ke rekening, bolehlah…?

Budi pernah saya ceritain tips ini waktu silaturahim ke rumah. Dia uda tau ilmunya. Jadi mohon yang satu guru dan satu ilmu jangan ganggu ya… ?

Ada dua peristiwa setau saya dalam sirah nabawiyah dimana Nabi ﷺ memperlihatkan mukjizatnya yang sama. Saat perang Khandaq dan perang Tabuk kaum muslimin kesulitan makanan. Pada perang Khandaq Nabi ﷺ diundang makan oleh salah seorang sahabat kemudian beliau menyuruh sahabat tersebut meletakkan makanan dalam sebuah baskom yang ditutupi kain. Nabi ﷺ mendoakan keberkahan atas makanan tersebut dan mengajak seluruh sahabatnya untuk mengambil makanan tanpa membuka penutupnya. Seluruh sahabat kenyang dan makanan pun bersisa.

Pada perang Tabuk Nabi ﷺ menyuruh para sahabat mengumpulkan semua perbekalan dalam satu wadah tertutup kemudian beliau mendoakan. Setelah itu para sahabat memenuhi bejananya masing2 dengan syarat tanpa membuka penutupnya. Semuanya kebagian dengan porsi yang diinginkan.

Itulah mukjizat Nabi ﷺ yang tidak bisa diwarisi, tidak seperti Al Quran yang diwarisi kepada kita sebagai umatnya. Tapi mukjizat diatas bisa ditiru.

Ada dua clue dalam peristiwa diatas.

Pertama, makanan dikumpulkan pada wadah yang tak bisa diliat. Sehingga tak satupun termasuk Nabi ﷺ tau berapa sisa makanan dalam wadah

Kedua, doa. Sebelum proses santap hidangan diawali dengan doa.

Empat tahun lalu saat saya di PHK oleh kantor, anak saya masih kelas 6 di SDIT. Kalian tau sendiri biaya sekolah di SDIT berapa. SPPnya aja 550 ribu, uang jajan harian gak mungkin dibawah 10 ribu, uang perpisahan, dan belanja bulanan diatas 700 ribu belum termasuk belanja lauk pauk dan sayuran. Kalo dulu saya anggarkan 2 juta perbulan buat tetek bengek sekolah. Lha dengan kondisi gak kerja gimana caranya ?

Saya ingat kesusahan di perang khandaq dimana ada peristiwa pengumpulan makanan. Libatkan Allah dalam kesulitan ! Bawa Allah dalam masalah. Biarkan Allah yang mengatasi masalah, bukankah Dia telah berfirman :

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? (Alam Nasyrah : 1-3)

Ada sisa uang PHK 20 juta saya masukkan ke rekening Niaga. Semua kebutuhan hidup saya sampai dapet kerja lagi biar Allah penuhi dari situ, pikir saya. Kenapa harus bank niaga ? Karena kalo kita tarik tunai di ATM-nya gak muncul saldo di layar. Beda dengan Mandiri dan BCA yang saldonya otomatis muncul jika tidak cetak transaksi. Entah bank lain.

Karena ini terkait dengan clue pertama, uang yang sudah terkumpul harus tertutup, tidak diketahui berapa sisa saldonya.

Dan begitulah setiap kali saya tarik tunai untuk biaya sekolah, belanja bulanan, uang bensin, dll selalu saya berdoa “Ya Allah cukupkan, Ya Allah cukupkan”. Sesuai dengan clue kedua. And a miracle happened. Sampai anak masuk SMP dengan biaya masuk 3 jutaan pun ATM tidak pernah mengatakan maaf saldo anda tidak mencukupi. Terakhir saya liat saldonya masih 3 jutaan. Alhamdulillah. Sungguh Allah tak pernah meninggalkan hambaNya.

Padahal kalo diitung… aah mendingan gak usah ngitung. Bikin pusing kepala ngeliat harga barang2 kebutuhan yang menggila. Itu pengalaman pertama.

Pengalaman kedua saat anak di SMP. Saya mulai nabung lagi, kalo yang pertama tujuan untuk biaya anak selama di SDIT, sekarang untuk keperluan rumah tangga. Posisi rekening kosong maka tiap bulan uang saya masukkan ke rekening tersebut. Semua kebutuhan diambil dari ATM niaga dari bayar cicilan mobil sampai belanja onlen istri.

Kalo yang pertama uang sekali masuk untuk diambil secara angsur maka yang kedua tiap bulan masuk untuk diambil secara angsur pula. Kesamaan keduanya adalah tidak pernah saya itung berapa sisanya. Saya hanya berharap Allah penuhi kebutuhan keluarga. Yang penting setiap ada uang masukin ke rekening dan setiap ada kebutuhan ambil dari rekening kemudian berdoa Ya Allah cukupkan. Dua clue diatas harus diperhatikan.

Begitulah 3 tahun berjalan sampai bulan Juni kemarin bayar uang masuk sekolah anak total 33 juta lebih dikit. Alhamdulillah bisa kebayar dan masih ada saldo. Saya surprise, istri juga ternyata banyak juga tabungan kita. Kalo sekarang kalian tanya berapa nominal dalam tabungan niaga, saya jawab tidak tahu. Tapi kalo tabungan mandiri saya tau saldonya.

“Bilang ke istri ente Bud. Kalo ambil uang di ATM jangan diliat dan jangan diitung sisanya”, kata saya pada Budi yang tangannya terpasung dari uang gaji. Kalo masukin 10 juta jangan diambil 7 juta, ini bisa keitung jumlahnya. Sisa 3 juta dikali setahun uda ketauan berapa saldonya. Siasati dengan pemasukan yang variatif, misalkan bulan ini transfer 9,7 juta, bulan besok 9,9 juta begitu seterusnya sehingga otak tak mudah menjumlah saldo yang ada.

Atau disiasati dengan pengeluaran. Tiap bulan masuk 10 juta diambil 3 juta trus ambil lagi 2,1 juta trus ambil lagi 1,4 juta. Jangan langsung sekali pengambilan. Intinya bikin otak tidak mudah menjumlah sisa saldo. Karena sekali saldo ketauan maka harapan kita akan beralih pada nominal di rekening bukan kepada Allah. Saat itu Allah akan tersingkir dari sisi kita dalam masalah kebutuhan.

Jika saldo gak ketauan maka akan terasa sekali kebutuhan kita terhadap Allah. Betapa kita fakir dihadapanNya.

Hai manusia, kamulah yang berkehendak (faqir) kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. (Fatir : 15)

Manusia bukan hanya miskin tapi fakir dihadapan Allah ! Karena kekayaanNya adalah kekayaan yang tidak memerlukan sesuatu lagi. Beda dengan kekayaan manusia. Si Mark pemilik FB dan WA kaya tapi masih miskin. Buktinya tiap hari masih ngantor yang berarti masih perlu sesuatu.

Kalo trik orang tua dulu ada yang taro uang di bambu, di bawah kasur, atau di celengan. Tiap ada keperluan dibuka. Ini sama aja, yang penting clue-nya terjaga. Silakan kalian praktekkan yang mana saja dan rasakan kemurahanNya.

Sekarang kalo istri saya tanya ada uang segini gak di niaga buat bayar ini itu, dengan yakin saya jawab ada. Bukan karena saya tau saldonya. Tapi karena saya yakin Allah yang saya titipkan pasti akan menjaganya. Begitulah enaknya hidup bersama Allah, sesuatu yang diluar kesanggupan serahkan saja kepada Allah. Kalian punya istri yang sampai sekarang susah bener taat kepada suami, serahkan saja kepada Allah. Minta kepada Pemilik Hati agar hati istrimu tunduk kepadamu seperti yang dilakukan Haji Agus Rahmanto. Tapi dia gak mau dipanggil haji. Saya bilang kemarin ane WA dengan nama agus gak nyahut, sekarang dengan nama haji agus baru nyahut, dia ketawa aja.

Hebatnya haji Agus..eeh Agus yang udah haji ini adalah ternyata istrinya dimasukin ke grup sini. Keren nih… saya baru tau kemarin. Ini namanya laki2 ?, disindir2 ama saya didepan istrinya dia gak malu dan minder . Coba saya challenge ikhwah lain masukin no HP istrinya ke grup ini. Ferry Suranto admin grup, istrinya juga alumni FKM berani gak kayak Agus ? yang sering komen atau posting di grup 212 berani gak ? Jadi laki2 itu jangan dihadapan orang lain seperti singa begitu dihadapan istri malah jadi kucing. Jangan diluar ngomong ta’adud begitu malam Jumat istri tidur terlentang pake baju berkancing belakang diem aja. ?

Sudahlah soal istri dan pernak pernik keluarga nanti aja ada materi khusus. Permintaan saya cuma satu sabar nungguin munculnya materi jangan pada left di grup ini ?. Disini ada Agus Rahmanto, ada Rahma Savitri istrinya Agus, dan ada Bambang Suhermanto adiknya Agus. Kalo pada left apa kalian akan biarkan grup ini dikuasai oleh dinasti Agus..? ?

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: