Mereka Membuat Makar & Allah Membuat Makar

Mereka Membuat Makar & Allah Membuat Makar
Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM
Modalnya Nabi saat peristiwa Hudaibiyah adalah keyakinan. Yakin bahwa Allah selalu menolong hambaNya. Yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan hambaNya. Semua akan terjadi selama hamba tidak mendurhakaiNya. Hal ini tergambar dengan jelas dalam hadits berikut :
“Sesungguhnya Aku adalah utusan Allâh, dan Aku tidak akan mendurhakai-Nya dan Dialah penolongKu”. (HR Bukhari Muslim)
Perhatikan kalimat Aku tidak akan mendurhakai-Nya dan Dialah penolongKu. Selama seorang hamba tidak mendurhakai Allah maka selama itu dia layak yakin bahwa pertolongan akan datang. Inilah pegangan kita.
Kita hidup di dunia ini modalnya yakin kepada Allah. Punya warisan cepet habis, punya gelar gak laku dijual. Lulusan FKM bisa apa di dunia kerja, ilmunya bukan ilmu terapan paling banter terdampar di kemenkes atau jadi dosen. Namun kenyataannya banyak bidang usaha bisa dimasuki oleh seorang SKM. Begitulah Allah atur rezeki hambaNya.
Kemarin di grup santunan yatim bendahara posting pemasukan sementara dana yang terkumpul sekitar 19 jutaan. Semua uang ada di Irma. Untuk kegiatan pertama santunan Ahad besok tanggal 7 Juli butuh dana 14 juta. Saya minta Irma transfer ke Feri. Yakinkah saya hal ini bisa dilaksanakan ? Jelas dong, walau gak pernah liat wujud uangnya tapi saya yakin ada.
Kalo saya yakin Irma bakal transfer uang 14 juta karena ada deposit 19 juta, lalu apa yang menghalangi saya tidak meyakini perbendaharaan Allah sanggup menutupi kebutuhan saya ? Inilah ujian bagi iman. Mukmin yang sesungguhnya tak pernah galau dengan urusan dunia termasuk rezekinya.
Si Jae belum dilantik untuk periode kedua tapi harga2 uda mulai naik dan pada saatnya akan menggila. Kita gak perlu takut, kita punya Tuhan Yang Maha Kaya. Bekerja dan beraktivitaslah seperti biasa plus tambahin SABAR dan SHOLAT. Coz hanya itu yang Dia minta.
“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat” (QS. Al Baqarah: 45)
Banyakin sabar dan banyakin sholat. Seberapa banyak ? sebesar keperluan agar masalahmu selesai.
Dan itu maksud saya agar kalian perhatikan instruksi ulama. Liat ada ust Salim gak disana, ada seruan HRS gak, ada omongan babeh Haikal gak ? Kalo gak ada diem aja, gak usah ngomongin macem2. Tapi kemarin ada Shohibul Iman bang.. Iyah dia kan dateng sebagai ketua partai pendukung koalisi bukan sebagai ulama.
Jaga ulama2 kita, selalu berdiri di belakang mereka. Jangan dibelakang para pelacur politik. Biarkan mereka memperebutkan dunia sementara kita bersama ulama berjalan menuju akhirat, demikian salah satu taujih dari ust Salim.
Yang kita tunggu2 sekarang adalah kemenangan iman atas kekafiran, kemenangan haq atas batil, dan kemenangan kejujuran atas kecurangan. Kemenangan ini akan segera datang. Fathan qariiban (kemenangan yang dekat) bahasa Qurannya.
Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.
QS. Al Fath : 27
Kemenangan ini berarti kehancuran bagi pelaku curang, zhalim, kafir, munafik, dan semua yang bermaksiat kepadaNya. Ini kehancuran besar2an seperti masa Nabi Nuh dalam bentuk yang berbeda. Perekonomian awut2an dan bencana alam silih berganti : gempa sudah mulai bergoyang, gunung batuk2, dan yang jelas terlihat kemarau panjang bakal menerpa ibu pertiwi.
Banyak2 berdoa, itu resepnya. Biarkan saja bencana datang, yang penting tidak menimpa kita. Biarkan sumur mereka kering asal sumur kita tetap penuh. Biarkan bangunan mereka roboh asal rumah kita tetap tegak. Bencana tidak bisa dicegah apalagi bencana yang ‘diundang’. Kezhaliman mereka telah mengundang datangnya bencana dan tak ada yang sanggup mencegahnya. Tugas kita adalah melindungi diri dan keluarga dari bencana tersebut lewat doa.
“Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui” (Nuh : 4).
Kita berperilaku seperti kaum muslimin di masa Nabi Nuh, dihina dan dibully. Namun saat pertolongan datang dalam bentuk bencana, tidak ada satupun dari mereka yang memikirkan nasib kaum yang dihinakan tersebut malah balas mengejek.
Dia (Nuh) berkata, “Jika kamu mengejek kami, maka (nanti) kami pun akan mengejekmu sebagaimana kamu mengejek (kami). Maka kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan (siapa) yang akan ditimpa azab yang kekal.”
QS. Huud: 38-39
Jadi sekali lagi banyak2lah berdoa mulai sekarang. Lindungi diri dan keluarga dari bencana yang akan datang. Dan yang penting yakinlah dengan pertolongan Allah. Biarkan para pengkhianat tidak percaya janji Allah, bukan urusan kita. Jika negara ini resesi ingatlah rezeki kita berada dalam genggaman Zat Yang Maha Kaya. Jika negara ini dikuasai asing ingatlah nasib kita berada dalam jari jemari Zat Yang Maha Kuasa. Berdoalah, inilah senjata orang mukmin, inilah tikungan terakhir kita.
Recent Comments