Kemenangan (Al Fath: 1-3)
Kemenangan (Al Fath: 1-3)
Oleh: Ust.Deni Prasetio
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).
Al fath : 1-3
Ini surat bikin jiwa saya bergetar baru baca ayat pertamanya aja. Kalian liat perlahan2 kata yang digunakan.
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
Allah ulang kata fathan dua kali dalam satu ayat ! Sesungguhnya Kami memenangkan untukmu (bukan untuk yang lain) dengan kemenangan yang nyata. Jadi ini bukan kemenangan yang sementara dan bukan pula kemenangan yang samar2. Tapi kemenangan yang jelas dan nyata.
Kalo saya punya uang 100 juta trus bangun rumah, semua orang tau saya punya duit. Tapi kalo uangnya saya gunakan untuk beli emas batangan maka tak ada yang tau. Hal ini karena membangun rumah artinya membina pondasi, tiang, tembok dan atap yang keliatan oleh mata.
Begitulah fathan mubina. Kemenangan yang keliatan oleh setiap mata yang melihat.
Hal lain yang bisa kita liat dari ayat ini, ternyata kemenangan itu datangnya dari Allah. Kami telah memberikan, Allah yang memberikan, bukan kita yang meraihnya. Usaha kita belum tentu menjadi sebab kemenangan itu datang. Pilpres kemarin adalah buktinya. Habis2an umat berupaya memenangkan 02 ternyata sampe sekarang belum terjadi. Itu karena kemenangan dari Allah bukan dari upaya kita.
Hubungan upaya manusia dengan kemenangan saya contohkan seperti ulang tahun. Tanggal 20 Agustus besok Agus ultah ke-42. Oleh karena itu saya berencana memberikannya hadiah. Hadiah ini tidak saya berikan kepada Nursalam karena bukan dia yang ultah. Syarat2 untuk mendapat hadiah tidak dipenuhi oleh Salam. Jadi kemenangan itu diberikan hanya jika syarat2nya terpenuhi.
Kemenangan Hak Prerogatif Allah
Itu sebabnya ayat ini menggunakan kata “laka” (hanya untukmu). Jadi kemenangan ini bukan barang obralan yang bisa ditemui di sembarang tempat. Ini bukan barang onlen tapi barang butik. Capek2 datang ke butik belum tentu ketemu barangnya apalagi yang sekedar ngeliat di IG.
Lalu apakah setiap yang ultah saya berikan hadiah ? tidak juga, suka2 saya sebagai pemberi. Begitu juga dengan kemenangan, tidak setiap syarat yang terpenuhi otomatis menghasilkan kemenangan. Ada hak prerogatif Allah sebagai pemberi. Upaya dalam pilpres kemarin telah memenuhi semua syarat tapi kemenangan masih menggantung. Itu sebabnya saya minta kalian mengencangkan doa agar kemenangan segera turun. Dan alhamdulillah perlahan tapi pasti tentara Allah sudah turun.
Nabi ﷺ bertempur berkali2 melawan orang kafir di perang Badar, Uhud, Khandaq dan peperangan kecil lainnya ternyata kemenangan didapat dari perjanjian Hudaibiyah. Habis2an perang ternyata kemenangan didapat bukan dari peperangan. Tatkala perang Badar Al Quran hanya menyebutnya sebagai yaumul furqan, peperangan lainnya malah tidak ada sebutan. Tapi justru perjanjian Hudaibiyah disebut sebagai fathan mubina.
Begitulah kemenangan, boleh jadi kita habis2an pada satu sisi ternyata Allah datangkan kemenangan pada sisi lain.
Ayat ini diawali dengan kata penguat “inna” (sesungguhnya). Allah ngomong gak pake penguat aja kita kudu percaya apalagi pake penekanan. Saya sih percaya banget, bagaimana dengan anda ?
Recent Comments