Dengan Apalagi

Dengan Apalagi
Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM
Saya masih heran dengan orang yang lebih fokus pada mencari rezeki ditengah pandemi ketimbang fokus ibadah. Beberapa waktu lalu ada undangan webinar di FB perihal tips dan trik mencari rupiah ditengah wabah. Kegiatan ini bukan sekali dua kali tapi hampir tiap bulan ada.
Manusia itu jika rezekinya di’kadar’kan sedikit saja maka mereka segera mengembangkan semua potensi yang ada dalam dirinya guna menutupi kekurangan tersebut. Seakan-akan kondisi kurang adalah sebuah kehinaan.
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (Al Fajr : 16)
Jarang yang ketika berada dalam kondisi sedikit kemudian dia meningkatkan ibadah dan amalnya. Secara umum sedekahnya berkurang karena ketiadaan uang dan ibadahnya pun tergerus karena waktunya banyak dipergunakan mencari uang.
Tetangga saya biasa jadi imam di musholla hari Jumat kemarin kecelakaan saat nganter penumpang ke Tendean. Sebetulnya dia masih kerja kantor, cuma sejak bulan Februari – berhubung corona – dirumahkan dengan gaji dipotong sekian persen. Menutupi kekurangan ini dia kerja jadi ojek dadakan.
Sejak awal saya uda nge-batin, kenapa gak banyak2in zikir aja di rumah. Coz zikir bagi orang yang biasa pimpin tahlilan berdzikir sejam dua jam bukanlah hal yang sulit. Qadarullah kini Allah paksa dia untuk berzikir dengan kondisi memar tulang.
Kita harus paham jika sebuah ujian datang, yang pertama kali dilakukan bukanlah mencari jalan untuk survive atau mencari celah usaha tapi membaguskan ibadah dan amal. Memuliakan anak yatim dan memberi makan orang miskin adalah amal yang harus tetap ada walau ekonomi sedang resesi dan kalo bisa meningkat.
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, (Al Fajr : 17-18)
Karena ujian hidup itu tujuannya untuk melihat amal siapa yang terbaik. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. (Al Mulk : 2)
Jangan curahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk membuat perniagaanmu bertahan di tengah resesi dan jangan sibukkan dirimu mencari celah keberhasilan atas usahamu SEBELUM kalian memperbaiki amal dan ibadahmu.
“Semua persoalan dalam hidup ini sesungguhnya tidak untuk menguji kekuatan dirimu, tetapi menguji seberapa besar kesungguhanmu dalam meminta pertolongan Allah.”
– Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah –
Tanda ibadah meningkat kita semua tau. Jumlah rakaat dalam sholat meningkat, jumlah rupiah dalam sedekah bertambah, jumlah halaman dalam tilawah bertambah, dst. Ini semua bukti kesungguhan dalam meminta pertolongan Allah.
Sembilan bulan sudah pandemi ini melanda. Jika kalian masih menjawab bangun pas adzan Subuh atau bangun saat injury time maka dengan apalagi Allah harus memaksa dirimu untuk bersungguh-sunggu meminta kepadaNya…?
Recent Comments