Seperti Inilah Aktivitas Zikir Harian Para Sahabat Nabi SAW

Seperti Inilah Aktivitas Zikir Harian Para Sahabat Nabi SAW
Bagikan

Seperti Inilah Aktivitas Zikir Harian Para Sahabat Nabi ﷺ

Setiap sahabat Rasulullah ﷺ memiliki waktu-waktu istimewa yang dikhususkan untuk berzikir kepada Allah Ta’ala. Dari sejumlah pembagian waktu dalam 24 jam, ada dua waktu favorit yang tidak mereka lewatkan kecuali ada zikir khusus di dalamnya. Keduanya adalah waktu setelah shalat Subuh dan menjelang tidur.

Abu Darda’ Al-Anshari (Uwaimir Bin Malik)

Abu Darda’ Al-Anshari (nama aslinya adalah Uwaimir bin Malik Al-Khazraji) adalah salah satu ahli ibadah nan zuhud dari kalangan sahabat.

Sahabat yang dikenal sebagai ahli Al-Quran dan periwayat hadits ini memiliki kata-kata nasihatnya yang sangat indah. Maka, tidak menggerakan apabila beliau dianggap sebagai orang bijaknya umat Rasulullah ﷺ.

Terkait aktivitas zikirnya, sebagiannya dikisahkan oleh Al-Qasim bin Abdurrahman, sebagaimana dinukilkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Az-Zuhud (hlm. 141).

Al-Qasim mengatakan bahwa Abu Darda’ memiliki sejumlah biji dari biji-biji kurma Ajwa. Yang mana, biji-bijian ini dia jadikan sebagai alat hitung yang disimpan dalam satu kantong.

Apabila telah melaksanakan shalat Subuh, Abu Darda’ mendekat ke kasurnya lalu mengambil kantong tersebut dan mengeluarkan biji-biji itu satu per satu. Dia lalu bertasbih menggunakannya. Apabila telah habis, dia ulangi lagi satu per-satu.

Dia terus berzikir sampai Ummu Darda’ (istrinya) datang seraya berkata, “Wahai Abu Darda’, sesungguhnya makananmu telah siap.”

Abu Darda’ menjawab, “Angkatlah, sesungguhnya (hari ini) aku berpuasa.”

Hudzaifah Bin Al-Yaman & Kaum Salafush Shalih

Seorang laki-laki berkata kepada Hudzaifah Al-Yamani ra., “Sehabis shalat Subuh tadi aku datang ke rumahmu, tetapi engkau tidak ada. Aku mengira engkau sedang tidur.”

Hudzaifah ra. pun berkata, “Aku tidak suka apabila engkau menganggapku tidur pada jam-jam itu. Sesungguhnya, para sahabat tidak pernah tidur setelah shalat Subuh sampai mereka bekerja saat matahari terbit.

Pada waktu-waktu itu (setelah shalat subuh sampai terbitnya fajar), mereka diperintahkan untuk berzikir.”

Terkait hal ini, Al-Imam Abdurrahman Al-Auzâ’i (ulama generasi tabi’in, wafat 157 H) berkata:

“Apabila fajar menyingsing (atau sesaat sebelumnya) generasi salaf seakan dikelilingi oleh burung di atas kepala mereka. Mereka hanya diam.

Bahkan, seandainya terdapat seekor merpati milik salah seorang dari mereka datang kembali ke rumah setelah pergi, pemiliknya tidak akan menoleh ke arah merpati tersebut.

Mereka akan tetap seperti itu sampai sesaat sebelum matahari terbit. Mereka kemudian membentuk kelompok-kelompok ta’lim (kelompok diskusi). Adapun pembahasan yang paling mereka utamakan adalah soal akhirat, dilanjutkan dengan ilmu Al-Quran dan fikih.”

Abu Hurairah (Abdurrahman Bin Shakhr Al-Azdi)

Abu Hurairah, siapa yang tidak kenal dengan sahabat mulia ini. Beliau adalah sahabat dekat Rasulullah ﷺ sekaligus periwayat hadits terbanyak di kalangan sahabat, yaitu 5.374 hadits.

Salah satu waktu favoritnya untuk berzikir adalah menjelang tidur. Ada satu riwayat dari Nu’aim bin Al-Muharrar bin Abi Hurairah ra., cucu beliau.

Nu’aim menyebutkan bahwa kakeknya itu memiliki seutas tali atau benang yang memiliki seribu simpul. Abu Hurairah tidak tidur sehingga dia bertasbih (berzikir) menggunakan seribu simpul itu. (Hilyatul Auliya’, 1:383)

Perawi lain mengatakan, “Ketika saya berada di sisi Abu Hurairah, yang mana saat itu beliau tengah berada di atas kasur, bersamanya ada satu kantong. Di dalamnya terdapat sejumlah batu-batu atau biji-biji. Di bawah kasur ada seorang hamba sahaya berkulit hitam.

Abu Hurairah bertasbih menggunakan batu-batu dan biji-biji itu. Ketika batu-batu yang ada di dalam kantong itu habis, dia memberikannya kepada hamba sahayanya.

Hamba sahaya ini lalu mengumpulkan biji-bijian tersebut dan mengembalikannya ke dalam kantong untuk kemudian diserahkan kembali kepada Abu Hurairah.” (HR Abu Dawud)

Disarikan dari Al-Ma’tsurat (Ad-Du’â’ Al-Matsûr) karya Abu Bakr Al-Thurthusy Al-Andalusi dan 37 Masalah Populer, karya Al-Ustadz Dr. Abdul Somad, Lc. MA.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: