Selagi Hidup, Nikmatilah

Selagi Hidup, Nikmatilah
Ilustrasi foto: hipwee.com
Bagikan

Selagi Hidup, Nikmatilah

Oleh: Ustadz Faisal Kunhi M.A

الرزق هو ما ينتفع به ٬ وليس هو ما تحصل عليه ٬ فقد تربح مالاً وافراً ولكنك لا تنفقه ولا تستفيد منه فلا يكون هذا رزقك ولكنه رزق غيرك ٬ وأنت تظل حارساً عليه ٬ لا تنفق منه قرشاً واحداً

Rizqi itu adalah apa yang bisa engkau ambil manfaat darinya dan bukan semua yang engkau peroleh. Anda telah memiliki harta yang berlimpah, tetapi anda tidak menginfakkannya dan tidak mendapatkan faidah darinya m, maka ini bukan rizqimu melain ia rizqi selainmu, engkau hanya sibuk menjaganya dan tidak membelanjakannya walau hanya satu qirsy ( uang mesir )
(Syaikh Mutawwali Asyarawi)

Harta yang sebenarnya adalah yang kita manfaatkan rasanya ,selebihnya kita hanya mengaku ngaku saja bahwa itu milik kita .

Seseorang yang punya mobil 10 buah ,maka mobil dia sebenarnya adalah yang ia gunakan hari ini .

Seseorang boleh saja mengaku punya rumah dimana – mana , namun rumah ia dia sebenarnya adalah yang hari ini ia tinggali bersama anak dan istrinya .

Ada orang yang memilki koleksi baju yang mahal mahal ,dan dengan angkuhnya dia berkata itu adalah milik dia ,ternyata usianya habis sebelum semua baju ia pakai .

Karenanya jangan takabbur dengan mengatakakan saya sudah punya rumah besar dikampung, mobil mewah dan sawah yang banyak, bisa jadi itu semua bukan rizqimu karena sampai saat ini engkau belum menikmatinya.

Uang yang ada direkeningmu bisa saja engkau hanya bisa melihat angka angkanya saja dan itu akan menjadi milik orang lain saat engkau wafat

Karenanya nikmatilah setiap pemberian yang telah Allah berikan kepadamu walau ia terlihat sederhana, karena nikmatnya pemberian itu ketika Allah memberikan kita kemampuan untuk bisa merasakan lapis lapis keberkahan dalam anugerahNya yang tidak bertepi

Dalam hadis dari Abdullah bin Sikhirradhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ

Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR. Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).

Karena rizqi itu apa yang bisa engkau rasakan dan nikmati maka jangan gusar melihat mereka yang lebih dalam hal dunia ,sebuah nasihat indah berkata :

“إذا أردتَ السعادة فلا تنظر لمن قُسم لهُ أكثر منك ، بل لمن قُسم لهُ أقل”

” Jika engkau ingin bahagia maka jangan engkau melihat kepada mereka yang diberikan rizqi lebih darimu, tetapi lihatlah siapa yang diberikan rizqi lebih sedikit darimu.

Diantara manusia ada yang Allah uji dengan penyakit diabetes sehingga porsi makanannya serba ditakar padahal ia punya banyak uang untuk bisa membeli makakan apa saja.

Ada yang punya rumah tetapi selalu sibuk ,bahkan sabtu minggu pun selalu meeting dan rapat ,maka yang menikmati rumahnya adalah pembantunya ,karena anak anaknya juga broken home disebabkan tidak merasakann kasih sayang orang tuanya.

Ada yang Allah uji dengan diambil penglihatannya sehingga ia tidak bisa melihat semua yang ia miliki

Karena itu jangan takabbur saat ada dan jangan sedih ketika tidak ada sebab harta boleh berlimpah tetapi rasa nikmat itu sungguh Allah batasi .

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: