Piala Dunia & Karakteristik Dakwah

Buletin Kalam
Bagikan

Piala Dunia & Karakteristik Dakwah

Oleh: Muhyidin, SKM

Note: tulisan ini telah dimuat di buletin KALAM (Kajian Islam Lobam) pada bulan Juli 2006

Piala dunia

Demam Piala Dunia melanda di seluruh dunia. Semua tim yang berlaga di Piala Dunia ini saling berlomba untuk menjadi yang terbaik se-antero jagad. Strategi jitu dan pemain terbaik diturunkan di ajang bergengsi ini. 

         Banyak kejutan terjadi pada perhelatan akbar ini. Tim yang tidak diunggulkan seperti Ghana dan tim ‘kuda hitam’ Ukraina berhasil melaju ke babak 16 besar. Sedangkan tim dari benua Asia tak satupun yang berhasil lolos ke babak selanjutnya. Itulah dunia sepak bola, kemenangan tidak dapat diraih dengan mudah dan ‘gratis’, tanpa keletihan dan kerja keras.

         Begitu juga dengan dakwah yang digambarkan Rasulullah SAW: Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Kita melihat perjalanan Rasulullah sebagai pemimpin para da’i dan para sahabat, berhadapan de-ngan tirani yang kejam dan sadis dalam mem-perlakukan dakwah dan pendukung-pendukungnya.

         Penderitaan dan siksaan seperti yang dialami para sahabat: Bilal bin Rabah, Amar bin Yaser, Khubaib bin Adi, Sumayah syahidah pertama, perlakuan ke-jam terhadap Rasulullah dan keluarganya dalam boikot Syiib, meru-pakan bukti betapa beratnya perjalanan ini. Keadaan ini merupakan sunnatullah yang tetap dan tiada berubah.

         Sebelum Rasulullah Muhammad SAW dan para saha-batnya, telah terjadi pula hal yang serupa pada umat terdahulu. Para nabi dan pen-dukung-pendukung ke-benaran selalu me-nanggung derita dalam perjuangan mereka. Cobaan yang mereka hadapi bukannya melemahkan keimanan mereka, akan tetapi keimanan mereka se-makin bertambah karena rindu ingin berjumpa dengan Allah di akhirat kelak.

         “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) se-bagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh mala-petaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan ber-macam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman ber-samanya, ‘Bilakah datangnya per-tolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS. Al Baqarah: 214)

Ujian Dakwah        

Tampil pula dalam karakteristik perjalanan dakwah ini, ujian duniawi berupa kesenangan dan kelezatan. Inilah jebakan yang sering kali lebih berbahaya dari derita kesengsaraan, sementara ranjau-ranjaunya lebih menjerat dan membelenggu. Berapa banyak mereka yang berhasil melalui penderitaan, penjara dan siksaan, tapi tergelincir dalam bujukan manis dunia, bertekuk lutut di bawah kelezatan harta, tahta dan wanita.

         Kesenangan dan kenik-matan duniawi merasuk dengan tulus tanpa terasa. Merayap perlahan di tengah kelalaian para da’i yang lupa pada balasan akhirat. Ujian ini dibungkus dan dilapisi oleh sesuatu yang menyenangkan nafsu syahwat, kemasyhuran, penghormatan orang, fasilitas yang disediakan masyarakat, atau ja-minan-jaminan yang dijanjikan para tirani dengan segala tipu dayanya, adalah beberapa bentuk diantaranya.

         Wahai Saudaraku, hendaknya kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah agar kita melewati ujian ini baik dalam kesempitan maupun dalam kelapangan.

         “Sangat mengagumkan keadaan orang Mukmin. Semua yang dilakukan selalu baik dan itu hanya ada pada orang Mukmin. Jika dapat kesenangan, Ia bersyukur & itu baik baginya. Jika menghadapi cobaan, Ia bersabar & itu baik pula bagi dirinya”. (HR. Muslim)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: