Pemilihan peralatan penyelamatan sangat bergantung pada kondisi ruang terbatas (confined space) itu sendiri. Beberapa akses mungkin mengijinkan mengalokasi peralatan pengangkut untuk mengangkat pekerja. Akses horizontal menjadikan beberapa penolong harus memasuki ruang terbatas tersebut dan mengangkat petugas utama yang cedera keluar. Kesulitan dalam melakukan hal tersebut tidak dapat dianggap remeh. Aturan umum mengatakan harus ada tiga orang tambahan untuk mengeluarkan satu korban. Tambahan kesulitan juga dapat terjadi pada saat memindahkan orang yang tidak sadar yang menggunakan alat pelindung diri lengkap melalui pintu yang sangat kecil.
Beberapa alat penyelamatan yang sering digunakan adalah:
Dikarenakan tingginya risiko yang akan diterima oleh penyelamat, maka tidak sembarang orang dapat menjadi penyelamat. Bahkan seorang petugas madya hanya dapat menjadi anggota tim penyelamat yang bertugas dari luar ruang terbatas (Non Entry Rescuer). Namun demikian kemampuan untuk memberikan tindakan pertolongan pertama adalah suatu yang vital dimiliki oleh seorang petugas madya, seperti teknik menilai korban, respons, pengenalan anatomi dan sampai melakukan tindakan resusitasi jantung paru (RJP), mobilisasi korban luka dan keracunan dan sebagainya.
Beberapa teknik pertolongan pertama yang penting dikuasai adalah:
Menilai keadaan dapat menggunakan tiga kriteria seperti dibawah ini :
Definisi : Suatu proses untuk mengenali dan mengatasi keadaan yang dapat mengancam nyawa korban
1. Kesan umum
Tentukan kasus trauma atau medis
Leher : Periksa bagian depan dan belakang, pasang cervical collar bila perlu
2. Periksa respon
Ada 4 tingkatan yang umum dipakai untuk menentukan tingkat respon seseorang yaitu “Alert” (sadar), Verbal, Pain (nyeri), Unresponsive (tidak ada respon)
3. Pastikan jalan napas terbuka dengan baik
4. Nilai pernapasannya
Pernapasan diperiksa dengan cara lihat, dengar dan rasakan. Ada tidaknya napas ditentukan dalam 5 –10 detik pertama.
5. Nilai sirkulasi dan hentikan perdarahan berat
Untuk memeriksa ada tidaknya nadi pada penderita diperiksa selama 5 – 10 detik
6. Hubungi bantuan, informasikan status keadaan terakhir korban
Catatan: Penilaian dini harus diselesaikan dan semua keadaan yang mengancam nyawa sudah harus ditanggulangi sebelum melanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan korban merupakan ketrampilan yang harus dilatih. Tindakan ini melibatkan panca indera kita berupa :
Pada cedera beberapa hal yang harus dicari adalah :
Beberapa tanda mungkin sangat nyata, sedang yang lainnya mungkin tidak tampak, biasanya pada cedera organ dalam dan cenderung serius.
– Cek PMS (pulse, motoric, sensorik)
– Cek PMS
Parameter yang dikelompokan dalam tanda vital adalah :
Data korban
Semua pemeriksaan dan tindakan yang telah diberikan :
Pertolongan dilaporkan secara singkat dan jelas kepada penolong selanjutnya.
Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem diantaranya yang utama adalah
Kedua sistem ini merupakan komponen utama untuk mempertahankan hidup seseorang. Terganggunya salah satu atau kedua fungsi ini dapat mengakibatkan ancaman kehilangan nyawa pada seseorang.
Dalam istilah kedokteran dikenal dua istilah mati ;
Muncul bila korban mengalami henti nafas dan henti jantung, sel – sel otak mulai rusak dalam waktu 4 – 6 menit, tetapi korban masih dapat ditolong dengan RESUSITASI JANTUNG PARU. Penanganan yang baik masih memberikan kesempatan kedua sistem tersebut berfungsi kembali
Mati biologis adalah kematian sel / jaringan yang sifatnya menetap. Kita sudah mengetahui bahwa otak merupakan pusat pengatur kegiatan seluruh tubuh manusia yang bila rusak tentu akan berakibat pada tubuh lainnya.
Salah satu cara yang paling dikenal untuk mengatasi mati klinis adalah dengan Resusitasi Jantung Paru atau RJP. Tindakan ini telah mengalami perubahan yang mendasar dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir sampai cara yang kita kenal kini.
Prinsip dasar RJP dikenal dengan singkatan A, B dan C.
Tindakan ini merupakan prioritas pada semua penderita. Prosedurnya sangat bervariasi mulai dari yang sederhana sampai yang paling rumit dan penanganan bedah. Tindakan-tindakan lain kecil peluangnya untuk berhasil bila jalan napas seseorang masih terganggu
Beberapa cara membuka jalan napas yang dikenal adalah :
1. Tekan dahi angkat dagu (Head Tilt Chin Lift )
2. Manuver rahang bawah ( Jaw Thrust Manouvre )
Jangan lupa untuk memeriksa mulut penderita apakah ada suatu benda yang dapat menyumbat saluran napas (sisa makanan, gigi palsu, dll) Pembersihannya dapat dilakukan dengan cara sapuan jari Tetapi cara ini tidak boleh dilakukan pada bayi dan anak kecil.
Penyebab sumbatan jalan napas :
Oksigen yang dikandung udara disekitar kita kurang lebih 21 %. Sedangkan proses bernapas manusia hanya memanfaatkan sekitar 5 % saja, yang berarti udara yang kita keluarkan masih mengandung sebanyak 16 % oksigen. Udara ini dapat diberikan kepada korban yang mengalami henti napas sampai ada sumber oksigen yang lebih tinggi kandungannya.
Ada beberapa tehnik yang dikenal untuk memberikan pernapasan buatan diantaranya :
Dewasa : 10 – 12 x pernapasan / menit masing-masing 1,5 – 2 detik
Anak : 20. x pernapasan / menit masing-masing 1 – 1,5 detik
Bayi baru lahir : 40 x pernapasan / menit masing-masing 1 – 1,5 detik
Saat memberikan pernapasan buatan petunjuk yang dipakai untuk menentukan cukup tidaknya udara yang diberikan adalah gerakan naiknya dada. Jangan sampai memberikan udara berlebihan, karena akan mengakibatkan udara juga masuk dalam lambung serta mungkin akan menimbulkan kerusakan pada paru-paru.
Pada beberapa keadaan kita mungkin akan menemukan sumbatan setelah melakukan pernapasan buatan yang ditandai dengan beratnya upaya kita memberikan udara. Dalam normal
Tidak bernapas
Tindakan paling penting pada C ini adalah Pijatan Jantung Luar.
Ingat: menghentikan perdarahan besar merupakan tindakan yang sangat penting dan harus segera dilakukan bila seorang korban ditemukan dalam keadaan perdarahan besar.
Pijatan Jantung Luar dapat dilakukan mengingat sebagian besar dari jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung, sehingga penekanan dari luar dapat menyebabkan terjadinya efek pompa pada jantung yang dinilai cukup untuk mengatur peredaran darah minimal pada keadaan mati klinis.
Posisi Penekanan :
Penekanan dilakukan pada garis tengah tulang dada kurang lebih 2 jari dari pertemuan tulang rusuk paling bawah kiri dan kanan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bila jantung berhenti berdenyut maka pernapasan akan berhenti juga, namun keadaan ini tidak berlaku sebaliknya. Seseorang mungkin hanya mengalami kegagalan pernapasan dengan jantung yang masih berdenyut, walau kalau kelamaan akan berakhir terjadinya henti jantung juga karena kekurangan oksigen.
Resusitasi Jantung Paru harus dimulai sesegera mungkin saat menemukan korban mengalami. Henti nafas dan henti jantung. Tindakan ini merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B dan C.
Pelaksanaannya terlihat pada skema dasar resusitasi.
Pada orang dewasa rasio untuk RJP untuk satu atau dua orang penolong adalah :
30 kompresi dada : 2 ventilasi
Pada bayi dan anak hanya dikenal satu rasio yaitu 5 : 1
Tempat kompresi untuk RJP dewasa :
Lepaskan tekanan setiap kali selesai kompresi. Jangan angkat tangan dari titik kompresi. Bila korban menunjukan tanda-tanda pulih, maka tindakan RJP dihentikan atau hanya diarahkan ke sistem yang belum pulih saja. Biasanya yang paling lambat pulih adalah pernapasan spontan.
CATATAN UNTUK PELAKSANAAN RJP
RJP yang baik bukan berarti penderitanya akan selamat, tetapi ada hal-hal yang dapat dipantau untuk menentukan keberhasilan tindakan maupun pemulihan sistem pada korban.
Tanda – Tanda keberhasilan RJP :
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi saat melakukan RJP :
Referensi:
Mengenal Sejarah Pemberian Tanda Baca pada Mushaf Al Quran إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ…
I’tikaf, Tradisi Para Nabi yang Disempurnakan Pada Masa Rasulullah SAW Tradisi i'tikaf telah dikenal dan…
Tiga Amalan Hebat Pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan "Jika kuda pacu sudah mendekati garis…
Jangan Lepaskan Malam Ke-27 Ramadhan Karena Dia Sangat Istimewa! Al-Imam Asy-Syirwani berkata, "Syeikh kami (yaitu…
Seperti Apa Puasa Para Nabi Sebelum Masa Rasululullah SAW? Puasa termasuk ibadah yang paling tua…
Seperti Inilah Syariat Puasa Ramadhan Disempurnakan Adakah syariat puasa yang paling sempurna selain puasanya umat…
This website uses cookies.