Pedagang Berkah

pedagang-berkah
Ilustrasi foto: shutterstock.com
Bagikan

Pedagang Berkah

Daftar Isi

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Uda kadung cerita pedagang dan nyitir surah Al Jumuah, diterusin aja materi sebelumnya.

Agus coba posting di grup. Ente kan kemarin nanya tentang counter HP ke Yanti. Itu para enterpreneur baru ditegur lewat materi aja langsung pada kicep, kata saya kepada Agus. Langsung Agus pancing postingan dan ramailah mereka bersuara.

Yang tercela bukan yang berdagang di hari Jumat tapi yang gelar lapak sebelum sholjum karena akan mengganggu kekhusyuan ibadah. Hanya itu yang diinginkan Tuhan. Silakan gelar lapak selama2nya di hari lain tapi khusus hari Jumat gelarnya setelah jumatan.

Yang saya singgung kan orang yang tidak baca materi tapi baca PO. Yang ngejar dunia tapi gak ngejar akhirat. Tapi kalimatnya tajam, kata Budi. Kalian masih mending baru baca tulisan gak ngadepin orangnya. Dulu ikhwan akhwat 96 pernah saya ‘marahin’ di R 301 gedung C pada nangis. Saya tumpahkan uneg2 saya terakhir kalinya saat itu coz setelahnya saya tak lagi berurusan langsung dengan dakwah kampus. Yang sampe terisak2 itu Zikri dan Carolina, yang lain hanya diam termangu. Saya emang begitu orangnya kalo ngomong keras dan kalo nasehatin tajem. Gak perlu dimasukin ke dalam hati tapi dijadikan amal. Jangan uda nulis begini masih ada yang gak baca materi, tak kemplang nanti… 😠😠

Jika ada pengajian akbar pun aturannya tetap sama, gelar lapak saat tausiah berakhir. Tapi sebelum kajian dimulai banyak pembeli. Yaah… anggap aja itu ujian. Bani Israil juga pernah diuji seperti itu. Hari Sabtu sebagai hari ibadah malah banyak ikan yang datang ke pantai. Jangan jauh2 datangi ustadz yang gak tiap bulan ketemunya malah disambi jualan.

Petunjuk dari Allah SWT

Makanya ayatnya berbunyi,

Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al Jumuah : 9)

Jika kamu mengetahui, itu yang penting. Ini guidance pedagang muslim. Allah Yang Maha Mengetahui kapan rizki itu datang dan untuk siapa. Gak usah kuatir rizki gak bakal tertukar dan gak bakal telat datangnya. Ikuti petunjuk dari Tuhan pasti kalian beruntung.

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumuah : 10)

Gimana caranya mendapat untung ? siapkan cangkir kemudian berdzikirlah, nanti Allah yang akan menetesinya.
Siapkan wadah berupa pekerjaan, lapak dagangan, lapak usaha, dsb kemudian ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Saya berikan sebuah ilmu yang bermanfaat kepada kalian. Ilmu ini gak bakal kalian temui dalam diktat2 kuliahmu. Ust Rudi Wahyudi adiknya ust Iman Santoso anggota MS PKS dapat cerita ini dari kyainya. Ada teman kecilnya sang kyai di kampung (gak disebut nama kampungnya apa) bernama Supri yang profesinya kang cukur. Hidupnya susah, atap gubuk rumahnya mau roboh, buat makan aja berasnya dikasi oleh ibunya kyai. Taon 70-an lagi tren rambut gondrong, jadi tukang cukur sepi peminat. Uda gitu keahlian Supri terbatas. Model rambut yang dia cukur hanya satu : cepak. Keruan aja usahanya sepi. Yang cukur di tempatnya hanya anak2.

Banyak Mengingat Allah, Beruntungnya Dimana?

Kalo ilmu marketing diterapkan disini solusinya adalah tingkatkan keahlian dan pindah tempat usaha ke tempat strategis seperti pasar. Tapi Supri ini orang bodoh mana bisa dia meningkatkan skillnya dan dia juga orang miskin mana bisa dia sewa tempat di pasar. Namun Supri ahli ibadah. Sholat dan dzikirnya rajin. Abis Ashar usahanya ditutup. Dia duduk didepan gubuknya pegang tasbih berdzikir hingga Magrib. Begitu selama bertahun2. Dan keistiqomahannya ini membuahkan hasil.

Usahanya maju ? yang cukur banyak ? atau dia diangkat jadi tukang cukur gubernur ? Tidak. Kalo kalian berpikir seperti ini berarti kalian uda kemakan cerita hoax. Usaha lesu trus infak trus orderan datang 700 kali lipat dari nilai infak. Tidak Ferguso… Rezeki Allah itu luas.

Usahanya Supri makin sepi. Keahlian terbatas, kemampuan cukurnya cuma itu2 aja. Dalam seminggu yang datang hanya satu orang, itupun anak kecil. Karena jarang pelanggan Supri juga makin jarang buka. Kloplah sudah bagi sebuah kebangkrutan.

Lha trus janji Allah kalo banyak2 mengingatNya akan beruntung mana ?

Ndilalahnya anak2nya Supri perempuan semua dan cantik2 pula. Padahal biangnya standar2 saja, gak bisa dibilang cantik dan ganteng malah menjurus pada jelek. Dan ndilalahnya lagi yang naksir anak2nya Supri itu orang2 top di kampung. Ada anak lurah, pedagang emas, juragan ikan, dsb. Padahal nih biasanya di kampung itu kalo anak lurah atau orang kaya naksirnya sama artis kampung atau anak pegawai. Anak orang miskin biar kata cakep ditaksir oleh laki2 miskin juga. Teri ketemu teri, gak ada teri ketemu kakap. Gak ada tuh sinetron “Gembel naik kelas”. Tapi entah mengapa anak2nya Supri malah ditaksir oleh orang2 berduit. Qo bisa begitu ? Yaa… begitulah jika Dia sudah berkehendak.

Kunci Pembuka Rizki

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia. (Yasin : 82)

Jadi sekarang kehidupan Supri ditanggung anak mantunya, punya rumah gedong, ditembok semuanya. Dia tinggal ongkang2 kaki aja kerjanya. Usaha cukurnya ? Uda jarang buka apalagi dia uda tua dan modelnya ketinggalan jaman. Malah makin jarang lagi…

Yang lagi gelar lapak atau yang lagi nyari duit di tempat kerja, kalian telah menyiapkan wadah buat rezeki. Al Quran ajarkan kita cara mengetuk pintu langit agar rezeki deras mengisi wadah tersebut. Ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung, begitu resepnya. Dan itulah yang dilakukan oleh seorang kang cukur. Istiqomah dalam ibadah, itu kunci pembuka rezeki.

Yang lagi banjir orderan sekarang Rachma Febriana. Dia jual coklat 32 ribu, saya prediksi untungnya gak sampai 10 ribu/box. Kalo 71 orang di grup ini (diluar Rachma) beli 2 box maka untungnya 1,4 juta kurang. Uang segini beli kusen aja kurang apalagi buat beli rumah 450 juta di Serang Banten yang ditawarin Feri. Begitulah jika kalian mengais rezeki di bumi, beda halnya jika kalian mengetuk pintu langit.

Supri tidak lebih cerdas daripada lulusan FKMUI. Kalo dia bisa bangun rumah, kita lebih bisa. Kalo dia bisa konsisten berdzikir, kita harusnya lebih bisa. Namun begitulah… ibadah itu tidak butuh kecerdasan tapi butuh kemauan. Supri mau sementara kita ogah2an.

So.. kalo kalian istiqomah dalam dzikirmu maka jika lapakmu tak ada yang menghampiri tapi rezekimu selalu ada itu tanda pintu langit telah terbuka.

Tapi kalo sholat males, dzikir apalagi sementara lapak sepi, tiba2 bisa kaya. Itu tanda ada yg jagain lilin tiap malam…

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: