NEED

NEED
Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM
Satu waktu saya posting foto resor di Nihiwatu Sumba NTT, resor terbaik di dunia versi majalah internasional Travel+Leisure di tahun 2016. Tak lupa saya kasi komen : “Satu waktu kita ketemuan di sini”. Harga termurah di sana untuk kamar tipe Kanatar 13,3 juta per malam.
Agus langsung komen : Ane bingung mesti bilang subhanalloh atau Masya Alloh. Cuma sayang aja uangnya kalo cuma buat nginep disitu bang.
Budi yang saya ceritain begitu mendengar angka 13 juta langsung ngomong Masya Allah.
Agus manager plus bos koperasi di RS Budi Kemuliaan sementara Budi supervisor di PT Arutmin. Jabatan mereka berdua di posisi middle. Begitu tau ada kamar seharga 13 juta uda surprise. Ini baru saya kasi tau bukan saya suruh bayarin.
Memang duit 13 juta sayang jika untuk tidur semalam. Apalagi bagi yang salary-nya gak sampai 2 digit. Jangankan 13 juta, 3 juta per malam aja uda dianggap mahal. Namun bukan berapa duit yang bakal dibayar untuk biaya nginep, apakah 3 juta atau 13 juta. Bukan itu yang bikin saya miris.
Kenapa uang 13 juta dianggap besar ? Karena yang diliat adalah uang di dompet. Padahal kapasitas dompet terbatas, naro uang 3 juta aja uda susah ditekuk. Kapasitas tabungan juga terbatas. Sekarang ini ada aturan baru kalo tarik cash di bank diatas 20 juta harus konfirm sebelumnya, harus telpon dulu. Inikan 2 kali kerja namanya, lagian 20 juta bukan duit besar, beli motor Nmax aja masih kurang banyak.
Emang menurut bang Deni uang 13 juta gak besar ? Tergantung kemana ngeliatnya. Kalo saya liat dompet dan tabungan pastilah gede. Tapi kalo saya melihat apa yang ada ditangan Allah maka uang sebesar itu tidak ada apa2nya. Dan ketika posting foto resor tersebut saya tidak melihat uang di kantong saya ataupun di kantongnya Agus. Saya melihat kekayaan Allah yang jika diminta untuk biaya nginep 2 malem bagaikan air yang menetes di jari diantara samudera.
‘Membuang’ uang besar demi melihat dan merasakan kebesaran ciptaan Allah tak sia2. Iman meningkat jika kita tafakur dan tadabur disana. Coz Allah memerintahkan kita untuk memikirkan ciptaanNya
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? (QS Al Ghaasyiah [88]: 17-20).
Ketika Allah memerintahkan manusia untuk beribadah maka Dia mengutus Rasul ditengah manusia dan menurunkan syariatNya. Lalu apakah ketika Dia memerintahkan kita untuk tafakur hanya sekedar perintah tanpa ada ketersediaan sarana dan prasarana atau bahasa simpelnya tanpa Dia memberi kita harta ? Pastilah disiapkan.
Masa iya tempat seindah itu diciptakan khusus untuk orang kafir. Hanya orang kafir yang bisa kesana. Padahal bumi ini diciptakan untuk dimakmurkan dan tugas pemakmuran itu terletak di pundak seorang khalifah. Nah kalo uda bicara khalifah berarti bicara kaum muslimin minus orang yang benci khilafah.
Sederhananya begini. Allah menciptakan sesuatu kemudian Dia memerintahkan kita untuk bertafakur atas ciptaanNya itu. Dan dalam setiap perintahNya selalu disiapkan sarana untuk mewujudkannya. Perintah sholat butuh wudhu maka disiapkan air yang memenuhi 2/3 dari permukaan bumi. Perintah sholat fardhu butuh tanda waktu maka disiapkan rotasi bumi agar kita bisa bedakan waktu Subuh dan Dhuha. Bagitupun perintah mentafakuri alam semesta maka disiapkan rezeki untuk mencapainya. Kalo rezekinya ada lalu dimana ? Ada di tangan Allah tinggal diminta, tinggal bilang : Ya Allah saya mau ini dan mau itu.
So.. kita tidak bicara soal nilai dari uang 13 juta tapi kita bicara apa yang terlintas pertama kali dalam pikiran saat mengetahui biaya penginapan 13 juta. Apakah uang yang ada di dompet atau Allah Yang Maha Kaya. Oh iya kalian sudah nanya ke fantastic four tentang meyakini kekayaannya Allah melalui penglihatan ? Belum, dasar males… 🤦♂️🤦♂️
Uda males ikut kuis, males pula bertanya tapi kalo ada yang PO barang gak pake hitungan jam langsung direspon. Oalaa.. polahmu kuwi lho.
Sampe materi ini diposting kuis ke-2 baru direspon 14 orang masih kalah dari kuis pertama yang direspon 21 orang. Padahal disana ada pengetahuan, yang jawab salah bakal tau jawaban sebenarnya.
Kalo kita butuh sesuatu dan tau bahwa hanya Allah yang dapat memenuhinya maka kita pasti akan meminta kepadaNya. Jadi yang pertama kali muncul adalah kebutuhan. Kenapa yang terlintas pertama kali saat mengetahui biaya inap 13 juta adalah uang didompet atau ditabungan dan bukan uang yang ada di tangan Allah ? Karena kalian jarang meminta uang kepada Allah. Kenapa kalian enggan meminta kepada Allah ? Karena semua kebutuhanmu sudah terpenuhi. Dengan penghasilan yang ada walau harus pas2an semua biaya hidup dapat dibayar.
Kemarin sambil ngeliat wajah fantastic four saya analisa begini. Alim dan istri kerja, anak masih baby, motor gak kredit berarti gaji mereka berdua lebih dari cukup untuk biaya hidup.
Arief dan istri kerja, pengakuan Arief dari salary-nya setelah melakukan pembayaran sana sini masih ada sisa, itu diluar gaji istrinya.
Mustakim dosen dan punya usaha lain, walau lagi down tapi dia punya aset bergerak yang kemarin dijual, anak juga masih kecil belum banyak makan biaya.
Yang pengeluaran agak banyakan Feri dengan 4 anak, kemarin anak pertama masuk pesantren namun perkiraan saya tabungannya masih cukup buat biaya pendidikan anaknya saat ini.
Hidup kalau uda cukup dimana semua kebutuhan dasar terpenuhi itu artinya sudah berada pada zona nyaman. Dan saya datang dengan ide pendirian pesantren untuk menghilangkan zona nyaman tersebut. Agar kalian memiliki kebutuhan diluar kemampuan finansial sekarang sehingga ‘memaksa’ kalian untuk meminta kepada Allah. Coz jika beban hidup berat dan tinggi jangankan orang beriman, orang kafir pun bakal berdoa kepada Allah.
Apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Allah; Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (QS. Al-Ankabut: 65)
Ini dalil doa orang kafir dikabulkan Allah. Orang kapir berdoa aja dikabulkan, masa iya kita berdoa gak didengar. Sudah pastilah doa kita masuk ruang VIP dianggap sebagai nasabah prioritas apalagi yang punya tabungan doa akhir malam.
Pembangunan pesantren adalah diluar kemampuan dompet dan tabungan kita. Biayanya sangat besar. Hanya dengan pertolongan Allah maka impian ini dapat terwujud. Dan pertolongan ini didapat jika kita semua mengangkat tangan di akhir malam.
Terkadang saya pengen buru2 aja minta ke Allah, pengen membuktikan kepada mereka (baca kalian) bahwa Allah itu Maha Kaya, curhat saya kepada Budi. Ini materi tahajud uda season 4 tapi masih aja pada belang belentong ngerjainnya. Sehari sholat dua hari libur, tiga hari sholat sepekan libur, malah ada yang libur2 terus sampe sekarang. Tapi disisi lain lapak tetep digelar, dagangan tetep diposting. Itu tandanya masih butuh duit.
Hmm.. Kalo saya datangi kalian naik mobil freed sambil kasi nasehat maka yang punya Brio merah gak bakal dengerin apalagi yang punya BRV steel metalic. Bahkan yang kemarin naik motor Vario hitam, yang naik Beat putih, yang naik Mio biru sampai yang bawa motor Supra 125 hingga putus rantainya pun tak bakal termotivasi. Dan yang lebih nyesek pemilik Vespa PS biru taon 82 ikut2an cuek dengan nasehat saya. Gak nampol kata mereka.
Tapi beda halnya kalo saya datangi kalian naik mobil Lexus LM 350. Cukup dari atas mobil saya klakson trus kalian menghampiri. Tanpa turun sambil rebahan di captain seatnya saya buka kaca berteknologi double layer anti-noise glass seraya kasi sembako dan uang segepok kemudian ngomong, “Mau seperti saya ? Makanya sholat tahajud”. Sultan kalo kasi nasehat gak perlu panjang2 kayak tulisan ini. Budi denger cerita ini ngakak sembari nambahin “ane ikut bang, nanti ane yang ngeshoot pas pemberian bantuan”.
“Nanti ane naik apa bang ?”, tanya Budi
“Innova reborn aja”, jawab saya
“Jangan ! ane naik SUV Fortuner aja”, pinta Budi
Yowis sae karepmu. Namanya juga lagi mengkhayal.
“Nanti Iqbal kita ajak bang”, pinta Budi lagi
Duh nih orang ngayal aja pake ngajak2 dalam hati saya.
“Ya udah nanti Iqbal yang bawa bantuan”, kata saya. Coz mobil sultan gak boleh muat barang hanya khusus untuk orang.
“Iqbal naik apa bang ?” tanya Budi
“Dobel kabin”, jawab saya sekenanya.
Dan Budi pun ketawa lagi.
Jadi besok2 kalo kalian liat didepan rumahmu ada mobil dobel kabin waspadalah, jangan2 itu karena tahajudmu belum rutin.
Recent Comments