Nasihat Untuk lstri

Nasihat untuk istri
Ilustrasi foto: profhariz.com
Bagikan

Nasihat Untuk lstri

Oleh: Sayyid Sabiq (dikutip dari buku Fikih Sunnah 3. 2008. Penerbit Cakrawala Publishing. Tahkik dan Takhrij: Muhammad Nasiruddin Al-Albani)

Anjuran Pemberian Nasihat kepada Istri

Anas berkata, para sahabat Rasulullah saw. jika melangsungkan prosesi pernikahan pada seorang perempuan dengan suaminya, mereka menyuruh istri agar melayani dan menjaga hak suami.

Nasihat Ayah bagi Putrinya Saat Pernikahan

Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib menyampaikan nasihat kepada putrinya dengan mengatakan, janganlah kamu menjadi perempuan pencemburu, karena kecemburuan itu kunci perceraian, dan janganlah kamu banyak mengecam, karena banyak mengecam akan menimbulkan kebencian. Hendaknya kamu mengenakan celak mata, karena itu perhiasan yang paling menarik, dan minyak wangi yang paling harum adalah air.

Nasihat Suami bagi lstrinya

Abu Darda’ berkata kepada istrinya, jika kamu melihat aku marah, maka maklumilah aku. Jika aku melihatmu marah, maka aku pun memaklumimu. Jika tidak demikian, kita tidak akan menjadi pasangan yang serasi. Seorang suami berkata kepada istrinya:

Maafkanlah aku niscaya kasih sayangku kepadamu senantiasa terjaga

Jangan berbicara tentang sikapku yang kasar saat aku marah adanya

Jangan meremehkanku niscaya suatu kali kamu diremehkan dengan tabuhan rebana

Sesungguhnya kamu tidak tahu bagaimana orang yang jauh keberadaannya

Jangan banyak mengeluh yang akibatnya kekuatan menjadi sirna

Hatiku pun tidak tertarik kepadamu dan hati itu rentan berganti-ganti keadaannya

Aku melihat gangguan dan cinta di hati adanya

Jika keduanya berhimpun maka tidak lama kemudian cinta akan sirna

Nasihat lbu kepada Putrinya saat Pernikahan

Amru bin Hujr, raja Kindah, meminang Ummu Iyas binti Auf bin Muhallim asy-Syaibany. Begitu tiba waktu pernikahannya dengan Amru bin Hujr, ibunya, Umamah binti Harits, berduaan dengannya untuk. menyampaikan nasihat kepadanya. Saat itu, ibunya menjelaskan tentang dasar-dasar kehidupan suami istri yang bahagia dan kewajibannya terhadap suaminya. Ibunya berkata, wahai putriku, sesungguhnya jika nasihat tidak disampaikan lantaran adanya keutamaan adab, niscaya aku tidak menyampaikan itu kepadamu, tetapi nasihat merupakan pengingat bagi orang yang lalai dan penopang bagi orang yang berakal. Seandainya seorang perempuan tidak membutuhkan suami, lantaran kedua orangtuanya kaya dan keduanya sangat membutuhkannya, niscaya kamu adalah orang yang sangat tidak rnembutuhkan suami. Akan tetapi, perempuan diciptakan untuk laki-laki, dan laki-laki diciptakan untuk perempuan. Wahai anakku, kamu telah berpisah dengan suasana tempat asalmu, dan kamu telah meninggalkan tempat pengasuhan yang selama ini membesarkanmu, dan pindah ke tempat yang belum kamu ketahui serta pasangan yang belum akrab denganmu, lantas pasangan itu menjadi orang yang mengawasi dan memilikimu, maka jadilah budak baginya, niscaya dia menjadi budak yang tanggap bagimu.

Jagalah sepuluh perilaku berikut ini terhadapnya, niscaya itu menjadi sinpanan berharga bagimu kapanpun kamu membutuhkannya:

Pertama dan kedua: Empati kepadanya dengan penuh kerelaan, dan mendengarnya disertai kepatuhan.

Ketiga dan keempat: Kepekaan terhadap apa-apa yang dilihat dan diciumnya. Jangan sampai dia melihat sesuatu yang buruk ada padamu, dan jangan sampai dia mencium bau darimu dirimu selain bau yang paling harum.

Kelima dan keenam: Jeli dalam mengetahui waktu tidur dan makannya. Sebab, kelaparan yang terabaikan memicu kemarahan, dan tidur yang tidak beraturan menimbulkan kebencian.

Ketujuh dan kedelapan: Penjagaan terhadap hartanya dan kepedulian dalam memberikan pelayanan kepadanya juga keluarganya, pengatrrran masalah harta dengan perhitungan yang seksama, dan pengurusan keluarga dengan baik.

Adapun kesembilan dan kesepuluh: jangan menentang perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Jika kamu menentang perintahnya, berarti kamu menyulut kemarahannya, dan jika kamu menyebarkan rahasianya, maka kamu tidak aman dari pencampakkannya. Kemudian, janganlah kamu menunjukkan kegernbiraan di hadapannya saat dia merasakan gundah, dan jangan menunjukkan kegelisahan di hadapannya jika dia sedang bergembira.

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: