Keberkahan, Pasukan Allah SWT yang Tersembunyi dari Pandangan Mata

Keberkahan, Pasukan Allah SWT yang Tersembunyi dari Pandangan Mata
Ilustrasi foto: asysyariah.com
Bagikan

Keberkahan, Pasukan Allah SWT yang Tersembunyi dari Pandangan Mata

“Keberkahan adalah pasukan Allah Ta’ala nan tersembunyi yang dikirimkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Saat singgah pada harta, dia menjadi banyak. Saat singgah pada anak, dia menjadi saleh. Pada tubuh dia menjadi kuat. Pada waktu dia menjadi berkah umurnya. Dan, manakala singgah di hati, maka dia menjadi bahagia.” (Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi)

—-

Ada orang yang hidupnya sederhana, hartanya tidak banyak, jauh pula dari kata terkenal dan viral. Namun, hidupnya tenang, senang dan bahagia. Mengapa demikian?

Satu jawabannya adalah karena ada keberkahan dalam hidupnya. Allah Ta’ala karuniakan keberkahan pada harta, umur, keluarga, atau ilmunya.

Maka, ada pemaknaan yang sangat bagus dari Syeikh Prof. Dr. Mutawalli Asy-Sya’rawi tentang apa itu berkah. Menurut beliau, berkah adalah:

“Pasukan Allah nan tersembunyi yang dikirimkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Saat singgah pada harta, dia menjadi banyak.

Saat singgah pada anak, dia menjadi saleh; pada tubuh dia menjadi kuat; pada waktu dia menjadi berkah umurnya. Dan, manakala singgah di hati, maka dia menjadi bahagia.”

—-

Dengan demikian, hal paling utama adalah bukan pada melimpahnya harta, luasnya ilmu, atau banyaknya anak keturunan. Akan tetapi, ada pada hadirnya keberkahan dalam semua hal tersebut.

“Mintalah rezeki yang berkah. Karena, rezeki yang berkah itu, apabila sedikit, dia akan mencukupi. Adapun kalau banyak, manfaatnya akan meluas,” demikian Habib Umar bin Hafidz menasihatkan.

Hal ini senada diungkapkan pula oleh Habib Nabiel Al-Musawa:

“Jangan minta harta yang banyak, akan tetapi mintalah harta yang berkah. Sebab, berkah mengandung makna mencukupi dalam kebaikan. Adapun banyak bisa jadi akan menyibukkan dirimu dalam maksiat (kelalaian).”

—-

Lalu, apakah yang menyebabkan hadirnya keberkahan? Sejatinya, keberkahan tidak mungkin didapatkan dari laku maksiat. Keberkahan hanya akan didapatkan dari ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan bahwa, “Ketaatan mendatangkan keberkahan dalam segala hal. Adapun kemaksiatan melenyapkan semua keberkahan darinya.” (Thariqul Hijratain, 1/547)

—-

Ini artinya setiap amal saleh pasti akan mendatangkan keberkahan. Namun, dari sekian banyak amal saleh, ada sejumlah amal yang nilai keberkahannya lebih cepat didapat lagi melimpah ruah. Tiga di antaranya adalah:

Mengajarkan Kebaikan

“Sesungguhnya keberkahan seseorang akan diraih dengan mengajarkan kebaikan di mana pun dia berada, dan menasihati siapa saja yang dia berkumpul dengannya.” (Ibnul Qayyim, Ar-Risalah Ila Ahadi Ikhwanihi)

Bersahabat dengan Al-Quran

“Al-Quran itu gampang untuk diajak bersahabat. Jika persahabatan sudah terjalin dengan seseorang, niscaya keduanya akan saling merindukan. Pada saat itulah keberkahan Al-Quran akan melimpah di sepanjang kehidupannya.” (KH Ahsin Sakho Muhammad)

Memperbanyak Shalawat

“Orang yang banyak bershalawat akan membaik pribadinya. Dia pun menjadi orang yang berbudi pekerti mulia. Aneka sifat buruknya akan hilang darinya dengan keberkahan shalawatnya kepada Nabi Muhammad ﷺ.” (Habib Umar bin Hafidz)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: