Fantastic Four

fantastic four
Ilustrasi foto: sukasinema.com
Bagikan

Fantastic Four & Shalat Tahajud

Oleh: Ust.Deni Prasetio, SKM

Lalu abis ini apa yang harus kita lakukan ?, tanya Feri
Yaah.. kalian pada sholat tahajud lah, jawab saya.
Bikin pesantren itu gampang, yang susah itu bangun tahajud, sambung saya.
Iya bener, sahut Mustaqim.

Itu hasil pertemuan Ahad kemarin di kantor PKPU.
Pertemuan dari jam 19.00 ampe jam 21.45 cuma 4 kalimat ? iya itu intinya, yang lain kan sekedar bumbu. Kalo kata Alim mengutip pernyataan bossnya rapat itu cukup 15 menit selebihnya ngopi2 menyamakan persepsi.

Tapi kalo mo tau bumbu2nya silakan baca berikut :

Nama Arief Maulana masuk dalam 5 besar yang sering disebut. Kita tau pekerjaannya adalah ASN dan kita tau dia punya duit. Pengetahuan ini disebut ilmu yaqin.
Kemarin Arief bawa minuman 2 teh kotak, 2 susu ultra, 2 sari kacang ijo, dan 8 air mineral dingin. Makin yakinlah kita kalo dia punya duit. Ini namanya haqqul yaqin.
Jika Arief posting slip gajinya atau print out bank dimana setiap tanggal 1 selalu masuk dana ke rekeningnya atau dia tunjukin uang cash nya maka keyakinan kita kalo dia punya duit akan mencapai puncaknya. Pengetahuan terakhir ini disebut ainul yaqin, keyakinan karena melihat dengan mata kepala sendiri.

Kita tau kalo Allah Maha Kaya dari perkataan ustadz, dari kitab2, dan dari Al Quran. Ini namanya ilmu yaqin
Dulu kita tidak punya motor, rumah apalagi namun sekarang punya. Itu bukti ke-MahaKaya-an Allah. Ini disebut haqqul yaqin.
Lalu bagaimana kita bisa sampai pada tingkatan ainul yaqin atas ke-MahaKaya-an Allah ? krik, krik, 4 orang yang hadir pada diem bae. Kalo Agus dateng pasti dia yang nyahut walau salah.

Kalian simak peristiwa berikut :

Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, (Maryam : 4-5)
Nabi Zakariya yakin bahwa Allah Maha Kuasa, itu sebabnya beliau berdoa meminta dianugerahi seorang anak walau usianya sudah tua. Ini namanya ilmu yaqin. Peristiwa selanjutnya,

Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (Maryam : 7)
Jibril datang kepadanya memberitahu akan kelahiran anak. Semakin yakinlah dirinya akan ke-MahaKuasa-an Allah. Pada tahap ini beliau berada pada haqqul yaqin. Apa keyakinannya berhenti sampai disini ? tidak.

Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”. (Maryam : 10)
Ke-MahaKuasa-an Allah harus terlihat. Itu sebabnya Nabi Zakariya meminta diberikan suatu tanda yang bisa diliat oleh mata atau dideteksi oleh indera. Hal ini dilakukan agar keyakinannya berada pada posisi puncak. Yakni ainul yaqin, melihat kekuasaan Allah melalui mata. Maka diberilah tanda bahwa beliau tak bisa bercakap2 kepada manusia kecuali bertasbih.

Hal yang sama pernah diminta oleh nabi Ibrahim.
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. (Al Baqarah : 260)

Permintaan ini disampaikan agar keyakinan Ibrahim akan kekuasaan Allah berada pada puncak tertinggi. Ini yang disebut ainul yaqin. Dan hal ini bukan tanda lemah iman tapi agar hati ithma’in.
Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) (Al Baqarah : 260)

Orang yang berada pada ainul yaqin maka hatinya mantap dengan keimanan seperti yang terjadi pada diri Ibrahim. Dan permintaan ini dikabulkan.
Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al Baqarah : 260)

Akhirnya dengan mata kepalanya sendiri Ibrahim menyaksikan bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati. Dia menyusun dan memperbaiki sel demi sel yang telah rusak membentuk jaringan demi jaringan tanpa ketuker satupun kemudian membungkusnya dengan kulit dan bulu. Dan itu semua terjadi hanya dalam satu kali tepukan !

Lalu bagaimana keadaan Nabi Muhammad ﷺ ? Beliau kan Isra Miraj. Naik ke langit melihat kecilnya dunia yang ditempati, bertemu para malaikat di langit, bertemu dengan para nabi terdahulu dan yang paling utama bertemu dengan Allah di tempat yang malaikat saja tidak bisa masuk. Jadi sudah pasti keyakinannya akan sifat2 Allah sampai pada ainul yaqin.

Tadi malam bangun jam berapa ? tanya saya.
Arief jawab pas subuh
Alim jawab jam 3 tapi tidur lagi
Taqim jawab gak tahajud
Feri jawab pas subuh

Keyakinan yang belum sampai pada ainul yaqin inilah yang menjawab pertanyaan kenapa saat libur kerja malah luput tahajud.

Feri mantan ketua Nurani
Alim mantan ketua Rohis
Taqim mantan ketua BEM
Arief mantan orang kurus
Mereka bukan kaleng2, Fantastic Four. Mantan orang hebat di kampus, sekarang pun tetap hebat di dunia kerja. Jika mereka saja bisa terlelap apalagi yang lain.

Lalu jawaban atas pertanyaan bagaimana mencapai ainul yaqin atas ke-MahaKaya-an Allah mana bang ? Kalian tanyalah kepada fantastic four. Toh kalian juga gak sholat tahajud. 🤦‍♂️

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: